Siang itu sambil duduk di kursi cafe, Syifa mengaduk lemon tea dalam gelas dihadapannya, perasaannya sedang tak karuan, pikirannya melanglang buana, sesekali sambil menyedot lemon tea ia menjelajah lnstagram miliknya, raut wajahnya berubah tak baik saat membaca setiap koment dan tag atas namanya ataupun Rizky.
"Banyak orang yang datang pergi dalam hidup kita. Ada yang benar-benar tulus menyayangi, ada yang cuma memanfaatkan kehadiran kita. Ketulusan mereka bisa dilihat saat kita mengalami kesulitan. Orang yang tulus mencintai kita akan tetap berada di dekat kita, memberi dukungan sepenuhnya, walaupun itu hanya sebuah pelukan." tutur Megantara saat menemani Syifa siang itu dan membuat lamunan Syifa pun buyar seketika.
"mas Megannn..." Syifa menghapus sisa air mata yang membasahi kelopak matanya.
"kamu kenapa ???" Megan mencoba bertanya akan kondisi Syifa, meski ia tak meminta jawaban jujur dari gadis dihadapannya ini.
"gak apa-apa kok mas..." Syifa kembali menyedot lemon tea miliknya dan menaruh ponsel di meja cafe.
"yakin gak apa-apa, gak usah menjelajah Instagram atau sosial media lainnya setidaknya cukup kamu lihat tanpa harus membaca koment dari netizen yang seyogyanya hanya membuat kamu terluka." terang Megan sambil memberikan senyum termanisnya dan juga menyodorkan tisu pada Syifa.
"tapi aku penasaran mas, biasanya sih aku cuek, tapi kalau udah bahas aku sama kak Rizky aku ngerasa gimana gitu..." sahut Syifa lemas sambil menyeka wajahnya dengan tisu.
"apa kamu masih sayang Rizky, apa perpisahan kalian murni karena keinginan kalian atau karena ada sebab lain demi menjaga hati atau apalah itu yang seharusnya ini gak terjadi ?"
"aku yang minta mas...karena aku ngerasa semakin gak baik bila terus dipaksakan, aku merasa belum pantas menjadi wanita yang berada disamping kak Rizky saat ini."
"apa wanita yang kini bersama Rizky lebih baik dari kamu, apa hal buruk gak semakin mendekati kalian ?"
"gak juga mas, malah aku merasa semakin ribet, aku selalu di sangkut pautkan dengan kak Rizky dan aku selalu dibandingkan dengan wanita yang dikabarkan dekat dengan kak Rizky saat ini, dan itu sangat gak mengenakan buat aku."
"kamu masih sayang, peduli dan cinta sama Rizky ?" tanya Megan sekali lagi.
"ma...masih mas..." sahut Syifa terbata.
"Maka jangan pernah meninggalkan orang itu, karena kadang Tuhan membutuhkan orang lain untuk mengusap air mata kita. Melalui tangan orang yang tulus mencintai kita."
"tapi ini terlalu pahit mas, rasanya menyakitkan dengan semua kata-kata netizen yang gak tau gimana sebenarnya."
"Sepahit apapun perjalanan hidup kita, percayalah bahwa kita akan berterima kasih telah melalui masa-masa itu, agar kita lebih berhati-hati, agar kita lebih menghargai kehidupan. Ada kutipan bijak yang mengatakan, tidak semua orang dalam hidup kita memberi kebahagiaan, sebagian akan memberikan pelajaran. Apakah kita akan lulus dari pelajaran itu? Tergantung pada diri kita sendiri. Namun ingatlah, jika kita lulus, maka kita sudah naik kelas ke tingkat yang lebih tinggi."
"tapi aku gak sekuat seperti yang sering aku lontarkan di media, aku hanya berusaha dewasa dan berpikir positif saja mas."
"Pada akhirnya kamu akan menjadi manusia yang semakin kuat dan tangguh, bukan secara fisik, tetapi dari bagaimana kamu akan memandang hidup ke depannya. Kamu gak lagi mempermasalahkan hal-hal kecil yang bisa dikompromikan. Dan yang pasti, pada akhirnya kamu akan lebih bersyukur ketika berada dalam posisi bahagia."
"apa aku masih pantas menangisi hal ini ?"
"gak apa-apa jika sekarang kamu masih menangis dan merasa terluka. Yakinlah, bahwa badai tidak akan selamanya berputar. Akan ada pelangi yang terukir di senyum kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Rindu
FanfictionKisah dua insan muda yang menjalin cinta akan tetapi memilih untuk berpisah, bukan karena sudah tak saling cinta atau karena larangan orang tua tapi karena kebaikan bersama (katanya). Padahal kedua hati mereka masih saling bertautan, saling menyay...