Hanya Rindu

9.

"Yaa Allah bila Cut Syifa jodohku maka maka dekatkanlah aku dengannya. Tapi bila dia jodoh orang lain, maka jadikan aku orang lain itu, Aamiin !!!!"

Itulah sepenggal do'a yang Rizky utarkan di sepertiga malam menjelang waktu subuh. Agak lucu memang do'anya, artinya tetap dia-dia juga jodoh yang dimaksud dalam do'anya.

"Ky...kamu berdo'a apaan ??!!" pertanyaan mama sontak membuat Rizky terkaget-kaget.

"Astagfirullah mama ! Kaget tau Iky, tiba-tiba ada suara perempuan disela-sela do'a Iky, jadi tadi Iky main kerumah Syifa, ketemu om Romel, terus bahas soal taaruf, kata om Romel berdo'a sama Allah adalah pilihan terbaik saat kamu memilih taaruf, jadi Iky do'anya kayak tadi deh !" sahut Rizky sambil senyum malu-malu pada sang mama.

"Nak...kamu gak boleh berdo'a kayak gitu, itu sama saja kamu mendikte Allah SWT, naudzubillah..." jelas mama Ika sambil duduk disamping sejadah yang Rizky duduki.

"Astagfirullah masa sih ma ??!!"

"iya nak, mintalah do'a yang terbaik bukan mendikte, kalau mau didekatkan jodoh kamu ya gak gitu juga caranya, sama saja laki-laki yang ada dalam do'a mu itu ya kamu sendiri, inget Ky...serahkan keputusan takdir atas jodohmu hanya pada Allah, mama selalu berdo'a kamu didekatkan dengan jodoh yang sholehah, yang baik akhlak juga budi pekertinya, yang baik agama dan cara berpakaiannya pun sopan, tidak mengumbar aurat pada khalayak umum, sekarang bila kamu dekat dengan perempuan terus pakaian dia berani buka-bukaan, dia saja gak mampu menjaga auratnya pada yang bukan mahromnya, bagaimana kelak kalau berumah tangga, mama juga gak suka cewek yang suka keluyuran tengah malam, contohlah Rizna kakakmu, mana pernah Rizna kelulyuran sampai pagi dengan teman lelakinya. Berpakaian seronok, bagian atas tertutup bagian bawa di obral paha nya gentayangan. Atau sebaliknya, bagian atas terbuka bawahnya tertutup, mama kurang sreggg Ky !" penjelasan mama Ika itu. Membuat Rizky sedikit berpikir bahwa jodoh yang mama Ika inginkan bukanlah wanita yang mudah mengumbar aurat, yang keluyuran malam seperti wanita akhir zaman demi eksistensi semata.

"iya mamaku sayang, sebejad apapun. Seburuk apapun seorang lelaki, tetap ma...bila memilih jodoh untuk pendamping hidupnya adalah calon istri yang taat beragama, yang baik ibadahnya, yang terjaga auratnya. Karena istri yang baik akan mencetak generasi yang baik pula untuk anak-anak Iky kelak."

"baguslah kalau kamu paham arah pembicaraan mama kemana. Mama gak pernah larang kamu mau hang out sama temen cewek mana pun, mau nonton, makan, atau apapun itu selagi hanya dalam batasan pertemanan, tetapi untuk penjajakan lebih jauh mama harap kamu pasang rambu yang mama inginkan, oke gantengnya mama ?" mama Ika mencium kening sang anak, dan Rizky membalas memeluk sang mama dengan erat.

"iya mama, Iky bakal lakuin apa yang mama minta."

"nak, apapun penilaian orang tentang kamu meskipun kamu di cap buruk, ingatlah akan ada orang tua yang selalu mempercayai anaknya sendiri, yang paham bagaimana perilaku sang anak, selagi gak keluar jalur dan jalan hitam, mama akan selalu pasang badan buat kamu Ky !" ucap mama dengan mata berbinar.

"maaf ya ma, kalau Iky selalu buat mama sedih !" Rizky mengusap-usap lengan sang mama.

"Orangtua mana yang suka melihat anaknya gak diterima dalam masyarakat? Selain punya kehidupan di rumah, mama juga ingin anaknya bisa beradaptasi di lingkungan luar. Mama akan sangat sedih jika anak mama tidak mampu bergaul dan memiliki cukup kawan. Saat kamu bisa akrab dengan teman-teman, dikenal oleh tetangga rumah, apalagi bisa terkenal sebagai bintang besar. Mungkin mama gak menunjukkan kebanggaan itu di depanmu, tapi diam-diam mama menceritakannya ke semua orang. Mama bangga punya Rizky, tulang punggung keluarga, yang selalu berusaha membuat mama tersenyum, berusaha membahagiakan mama dengan segala prestasi yang kamu miliki, mama belum menemukan kecewa dalam dirimu nak..." tetesan air mata sang mama pun satu persatu jatuh, mengingat perjuangan Rizky bisa dititik hingga sekarang ini.