38.

1.1K 181 109
                                    

Rizky dan Syifa saling bertatapan, kedua mata mereka saling bertautan tak ada kata yang mereka ucapkan, hanya butiran air mata yang tertahan di kelopak keduanya. Azalea menarik lengan Rizky yang berdiri mematung kala itu, begitupun Atha ia mengenggam jemari Syifa dan mengajak Syifa pergi dari hadapan Rizky dan Azalea. Baru saja satu kaki Syifa melangkah, suara Rizky menahannya.

"tunggu Syif....!" Syifa dan Atha menghentikan langkah mereka.

"kenapa kak ?" sahut Syifa sembari memunggungi Rizky.

"Kita perlu bicara..."

"gak ada yang perlu Kita bicarakan lagi. Semua sudah berakhir..." Syifa melanjutkan langkahnya namun kembali di tahan Rizky.

"tunggu Syif,  Aku mohon !!!" pinta Rizky dengan suara sedikit keras. Syifa pun membalikan badannya,  melepas genggaman Atha lalu mendekati Rizky.

"kak Rizky,  kakak ini suami orang, kakak gak berhak bicara sama Aku yang bukan siapa-siapa kakak,  kita ini bukan mahrom bagaimana kalau isteri kakak melihat ini dan dia berprasangka buruk pada kita, Aku gak mau ada masalah sama Djunita, maaf aku harus pergi, permisi !" Rizky tak menimpali omongan Syifa,  Syifa pun buru-buru pergi dengan Atha menemui kedua orangtuanya di resto.

"Daddy... Kok Aunty itu sombong sekali,  siapa dia ?" tanya si cantik Azalea.

"dia gak sombong kok sayang,  nanti Daddy cerita siapa dia, sekarang kita pulang ya, Jidah sudah menunggu dirumah." Rizky pun menuntun Azalea menuju parkiran mobil,  malam itu ia baru landing dari Bali dan hendak kembali kerumahnya di kawasan Condet.

Wajah Syifa yang tadinya ceria berubah menjadi murung, ia mengaduk-aduk minuman di hadapannya tanpa meminumnya, kedua orangtuanya pun merasa aneh dengan sikap Syifa.

"Dek... Kok cuma kamu aduk-aduk ? ayo diminum ! terus dimakan dulu itu makanannya setelah itu kita pulang." ucap sang mama.

"Aku gak nafsu Ma,  maaf..." Syifa pun memainkan ponsel yang ia keluarkan dari dalam tasnya tanpa menyentuh sedikitpun makanan dan minuman yang sudah dipesan oleh mamanya.

"Dek... Kamu kenapa ?" cemas Papa sambil mengusap kepala Syifa.

"gak apa-apa kok Pa..."

"tadi Syifa bertemu Rizky dan anak perempuan bernama Azalea..." jelas Atha.

"apaaa... Kamu bertemu Rizky dan anak perempuannya, apa itu anak dia dan Djunita ?" mama penasaran.

"mana Aku tau Ma... Mama kan tau selama di Amerika Aku sama sekali gak mau tau urusan mereka, entah kenapa Aku harus bertemu kak Rizky dengan cara kayak gini..."

"apa Djunita ada bersama mereka tadi ?" tanya Papa.

"gak ada Pa... Cuma kak Rizky dan Azalea, anak itu sangat cantik dia juga pintar. Aku mau pulang Pa-Ma, Aku sangat lelah... Aku butuh istirahat..."

"okey Kita pulang ya,  Atha maaf kita gak menghabiskan makanan ini, karena Syifa ingin pulang."

"gak apa-apa Om, yaudah Kita pulang ya. Syif... Tersenyumlah !" pinta Atha sambil melempar senyum ke arah Syifa, Syifa pun memaksakan senyumnya padahal hatinya sedang tak karuan.

Selama diperjalanan tak ada suara Syifa yang terdengar, ia memejamkan mata sembari merebahkan kepala ke sandaran bangku belakang mobil,  Atha yang duduk di sebelah Syifa tau betul wanita dihadapannya ini gelisah karena pertemuannya dengan Rizky.

"apa Kamu masih memikirkan Rizky dan Azalea ?"

"hahhh ? Eng... Gak kok Tha,  Aku cuma lagi lelah perjalanan kita 20 jam tadi kan pinggang rasanya gak enak meskipun hanya duduk dalam pesawat."

Hanya RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang