37.

1.1K 175 71
                                    

Cambridge, 07 Maret 2024

3 tahun sudah berlalu sejak kepergianku sekolah di Harvard, hari ini tepat ulang tahunmu yang ke-28 tahun, Aku yang tak bisa mengucapkan selamat seperti beberapa tahun terakhir padamu.

Karena aku tau, Aku sudah tak pantas mengucapkan itu,  hanya do'a yang bisa ku panjatkan semoga umurmu semakin berkah.

Hari-hariku disini masih sama seperti awal aku pindah kesini, sepi itu masih menggelayut di malam pekatku. Meski ada Atha yang selalu ada untukku bahkan kini dialah sosok yang selalu mendampingi ku saat suka maupun dukaku.

Ia yang menemaniku di masa-masa sulitku saat kelimpungan mengerjakan tugas kuliah, bahkan ia rela tak pulang ke Indonesia padahal setahun lalu ia lulus kuliah dan mendapat gelar B.Bus nya,  dia malah memilih bekerja menjadi konsultan bisnis di perusahaan terkemuka di Cambridge. Dan menetap dengan cara membayar uang sewa apartemen. Thankyou  Atha kamu jadi malaikat buat Aku ketika Papa dan Abangku jauh dariku.

Mungkin saatnya Akupun menata hatiku,  membukanya untuk cinta yang baru, buat apa aku terus menyendiri sementara kak Rizky punya kebahagiaannya dengan keluarga kecilnya dan mungkin ia sudah memiliki anak sekarang.

Huffttt....Syif kamu pun berhak bahagia,  sempat beberapa kali Atha mengutarakan perasaannya padaku, tapi Aku selalu menolaknya dengan alasan Aku mau fokus kuliah karena janjiku pada diri sendiri juga keluarga. Atha bukannya menjauh dan pergi ia malah meyakinkanku dengan bekerja keras saat aku memilih ingin menikah bila sudah bertemu jodohnya bukan pacaran lagi karena tahun ini usiaku menginjak 26 tahun.

Yaa Alloh,  bila memang Atha adalah laki-laki baik yang Kau pilihkan untuk menjadi Imamku kelak. Maka permudahlah semuanya jangan dipersulit, serta berkahi dan ridhoi  hubungan kami hingga ke jenjang pernikahan,  Aamiin.

Dan untuk kak Rizky,  selamat tinggal kenangan, terimakasih untuk hari-hari yang pernah kakak ukir dihidupku. Bahagia selalu kak Rizky dan keluarga...

_Cut Syifa_

Syifa pun menutup buku hariannya,  lalu menaruhnya ke dalam nakas samping tempat tidurnya. Lalu ia memutar sebuah lagu tentang rindu yang mendalam.

Saat ku sendiri, ku lihat foto dan video
Bersamamu yang telah lama ku simpan
Hancur hati ini melihat semua gambar diri
Yang tak bisa, ku ulang kembali

Ku ingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu

Segala cara telah kucoba
Agar aku bisa tanpa dirimu
Namun semua, berbeda
Sulitku menghapus kenangan bersamamu

Ku ingin saat ini, engkau ada di disini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukan diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu
Hanya rindu...

Beepp... Beeppp...
Satu pesan masuk ke ponsel Syifa.
Ternyata dari Atha.

Boleh aku telepon kamu?
Belum tidur kan?

Belum kok Tha,
Boleh... 😊

"Assalamu'alaikum..."

Hanya RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang