Pukul enam pagi, jam alarm Ekki yang berbunyi nyaring membuat pemiliknya terbangun. Dia merapikan ranjangnya, lalu berjalan ke balkon kamarnya untuk melihat pemandangan pagi sambil minum air putih.
"Selamat, Ekki. Lo udah 18 tahun sekarang" Ucap Ekki pada dirinya sendiri sambil tersenyum.
Ucapan yang selalu dia bilang ke dirinya sendiri setiap hari ulang tahunnya. Ini sudah menjadi kebiasaannya sejak dulu, karna orang tuanya selalu lupa dengan hari ulang tahunnya sendiri.
Puas menikmati pemandangan, Ekki kembali masuk ke kamarnya dan memerika smartphonenya. Beberapa orang mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Dari Om Hendra, Sylvia, Marcel, beberapa temannya dan Bang Jupri.
Adele adalah orang paling pertama mengucapkan selamat ulang tahun untuknya pada pukul dua belas malam.
Ekki tersenyum. Dia bersyukur jumlah orang yang mengucapkan ulang tahun padanya lebih banyak dibandingkan saat dia masih kecil dulu. Hanya Bang Ray yang mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.
Dia tahu kalau Bang Ray pasti mengucapkan secara langsung padanya nanti.
Di antara semua orang yang dikenalnya, ada satu orang yang paling ditunggu tapi justru belum mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
Senyuman Ekki hilang saat dia memeriksa private chat nya dengan Agatha, tetapi tidak ada chat terbaru sejak malam kemarin. Padahal sudah dari jauh-jauh hari dia membicarakan ulang tahun Ekki. Bahkan dia yang lebih semangat dibandingkan Ekki sendiri.
Dalam seminggu ini, Ekki memang sadar ada keanehan dari pacarnya itu. Agatha lebih sedikit bicara dan berusaha menghindar darinya. Setiap Ekki menghampirinya di sekolah, dia langsung pergi darinya. Chat darinya juga sangat lama dibalas. Setiap dia tanya kenapa, Agatha mengalihkan topik pembicaraan bahkan tidak menjawabnya sama sekali.
Bahkan kemarin, Agaha tidak masuk sekolah. Ekki bertanya kenapa dan dia tidak menjawabnya. Tentu saja ini membuat Ekki khawatir.
"Apa dia diganggu lagi sama orang-orang itu ya?"
***
Ekki kira Agatha tidak masuk lagi hari ini. Ternyata, Agatha datang tapi terlambat. Memperhatikan tidak ada yang aneh seperti luka atau baju seragam berantakan, Ekki merasa sedikit lega, tapi tetap saja dia belum merasa lega sepenuhnya kalau sikap Agatha yang biasanya belum kembali.
Ekki terus menatap pacarnya itu sampai akhirnya mereka saling berkontak mata. Ekki tersenyum, tapi Agatha langsung menatap ke arah lain tanpa membalas senyumannya.
"Beneran ada yang nggak beres"
Saat jam istirahatpun, saat Ekki hendak menghampirinya, lagi-lagi Agatha keluar kelas dengan cepat dan pergi bersama Bram yang sudah menunggunya di depan pintu kelas mereka.
Baru kali ini Abraham menunggunya lagi. Semenjak Agatha dan Ekki jadian, mereka menghabiskan waktu istirahat bersama, jadi tidak ada yang namanya Bram menunggunya saat istirahat apalagi
pulang bersama.Kesal karna hubungannya dengan Agatha kurang baik akhir-akhir ini, ditambah lagi pacarnya itu lebih memilih pergi bersama Bram, Ekki mengikuti mereka pergi ke ruang musik.
Amarahnya langsung semakin naik ke permukaan saat melihat Agatha dan Bram saling tertawa di dalam ruang musik dan berani-beraninya laki-laki itu mengelus rambut Agatha. Bahkan perempuan itu tidak memberikan reaksi apa-apa. Tanpa pikir panjang lagi, Ekki langsung masuk ke ruang musik dan menghampiri mereka berdua.
Siapa yang rela pacarnya disentuh-sentuh orang lain?
Senyuman Agatha pudar saat melihat Ekki masuk ke dalam ruang musik.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Make Me Melt (GxG)
Любовные романыEkki, remaja perempuan berumur 17 tahun dengan kehidupan hitam putihnya. Semuanya terasa biasa saja untuknya. Tidak ada warna. Kosong. Hambar. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Agatha, teman sekelasnya. Pertemuan mereka mulai merubah pikirannya te...