My Sunshine

5.6K 546 12
                                    

Ekki's POV

"Jadi kalian pakai rumus yang ini, terus kalau udah selesai bagian pertama, kalian lanjut pakai rumus yang kedua ini"

Ngantuk banget. Jam pulang sekolah masih lama banget dan Pak Bayu belum juga selesai jelasin rumus matematika. Tiga jam mata pelajaran matematika berasa kayak bertahun tahun. Lama banget sumpah. Adele dan beberapa yang lainnya sibuk mencatat apa yang dijelasin Pak Bayu.

Iseng, gue coba menoleh ke belakang.

Sama kayak Adele, sosok yang gue pingin lihat juga lagi sibuk nulis.

Kira-kira udah dua minggu kita belum saling bicara lagi sejak kejadian gue berantem sama dia di rumahnya waktu itu. Kita sama-sama saling menghindar, nggak saling tatap-tatapan apalagi ngobrol satu sama lain.

Walaupun sebenarnya gue kangen, tapi gue nggak mau ajak bicara dia duluan.

Kan dia yang salah, masa gue yang ajak ngomong dia duluan?

"Ekki! Bapak udah panggil kamu berkali-kali loh. Kamu lihat apa sih di belakang?"

"Maaf, pak"

"Coba jawab nomor 24 di papan tulis sesuai rumus yang baru aja saya jelasin. Sekarang."

***

Karna nggak mendengarkan Pak Bayu tadi, dia ngambek dan gue dihukum ngerjain beberapa soal pakai rumus yang dia jelasin tadi di perpustakaan. Karna gue nggak dengar penjelasan dia, gue nggak bisa kerjain semuanya.

Gue lihat jam dan berdecak kesal. Harusnya sekarang gue main basket sama Marcel, tapi malah duduk nggak jelas di perpustakaan gara-gara guru botak itu.

Ngomong-ngomong soal tuh cowo, gue juga belum kasih jawaban ke dia. Apa dia masih nungguin ya? atau udah lupa? Gue harus kasih jawaban apa? Nggak mungkin dia bisa terus-terusan nungguin gue.

Selesai gue kerjain asal-asalan semuanya, gue langsung ke ruang guru untuk kumpulin hukumannya Pak Bayu. Jarak dari perpustakaan ke ruang guru jadi lebih dekat kalau lewat koridor lantai dua yang di tengah-tengahnya ada ruang musik.

Kedengeran alunan gitar dan suara yang merdu saag gue hendak melewati ruang musik.

Penasaran, gue berhenti melangkah tepat di depan ruang musik dan mengintip lewat salah satu jendela.

Ternyata Agatha yang main gitar dan menyanyi dari tadi. Nggak sendiri, ada satu cowo yang gue nggak kenal siapa juga main gitar bareng dia.

Agatha fokus menatap setiap gerakan jemarinya sendiri yang lincah memetik senar gitarnya tersebut sedangkan si cowo memainkan gitarnya juga tapi matanya malah fokus melihat Agatha.

"Coba dari awal"

"1...2...3"

Mereka saling menatap, Agatha menarik napas dalam-dalam dan...

You're my sunshine
My only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear, how much I love you

Please don't take my sunshine away

Agatha sempat menutup kedua matanya, menghayati lagu yang sedang dia nyanyikan. Suaranya merdu, sopan banget lewat di telinga. Gue nggak menyangka suara dia ternyata semerdu itu. Agatha nggak pernah menunjukkan bakat dia yang satu ini.

The other night dear, when I lay sleeping
I dreamed I held you in my arms
But when I awoke, dear, I was mistaken
So I hung my head and I cried

You're my sunshine
My only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear, how much I love you
Please don't take my sunshine away

Please don't take my sunshine away...

Dan nyanyiannya ditutup dengan petikan gitar.

Tepat dia selesai memetik senar gitarnya, gue baru sadar air mata gue udah jatuh entah sejak kapan. Gue reflek mengusap air mata gue dan buku yang gue peluk jatuh semua ke lantai. Suara buku gue yang jatuh membuat Agatha dan si cowo terkejut.

Alih-alih cepat-cepat membereskan buku dan langsung kabur dari sana, gue masih diam berdiri di tempat dengan tatapan gue yang masih tertuju ke dia.

Saat tatapan kami saling bertemu, Agatha tersenyum. Bukan senyuman gembira yang dia tunjukkan biasanya, tapi senyuman pahit, ada penyesalan di baliknya. Saat itu juga, gue nggak peduli pertengkaran yang udah terjadi dan gue benar-benar pingin ngobrol lagi sama dia.

Gue kangen.

Agatha mulai menggerakkan bibirnya, berbicara tanpa suara dan gue langsung tahu apa maksudnya.

"I'm sorry and I miss you"

TBC

🎵 : You're My Sunshine by Elizabeth Mitchell

You Make Me Melt (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang