Satu Kerupuk Dibagi Dua

4.7K 484 20
                                    

Ekki's POV

Karna diantar Bang Ray yang arah tujuannya kebetulan melewati sekolah, gue jadinya sampai di sekolah agak lebih awal dari biasanya. Awalnya gue nggak mau karna harus siap-siap lebih cepat, tapi dipaksa.

Turun dari mobil, gue langsung pakai earphone dan mendengarkan lagu jedag-jedug sambil jalan ke kelas.

Tiba-tiba musiknya ganti sendiri.

You're my sunshine is playing...

Nggak! Gue nggak mau lagu ini. Kenapa lagu ini masuk list lagu gue sih??

Seketika langsung nggak mood untuk mendengarkan lagu.

Sesampainya di kelas, gue agak kaget karna Agatha udah ada di kelas. Biasanya kan dia datang paling terlambat. Selain itu, udah ada Adele juga dan beberapa murid lainnya.

Tumben banget dia datang pagi. Putus sama gue malah jadi rajin.

Baik gue maupun Agatha, nggak ada yang betah untuk saling tatap-tatapan lama.

Dulu sayang-sayangan, sekarang tatap-tatapan aja ogah.

Gue langsung duduk di tempat gue dan menyapa Adele yang duduk di samping gue. Gue nggak peduli orang yang duduk di belakang itu. Kita udah kayak orang asing yang nggak saling kenal. Bukan lagi kayak orang asing, tapi udah kayak orang musuhan! Ngobrol udah nggak pernah, chat nggak pernah, tatap-tatapan kalau emang nggak sengaja aja.

Udah sebulan hubungan kita putus, udah sebulan juga interaksi kita putus.

Dia benar-benar nggak peduli sama gue. Mungkin udah jadian sama Bram.

Gue nggak peduli.

Bohong? Gue beneran nggak peduli lagi sama dia.
MOGA-MOGA LANGGENG DAH TUH SAMPAI KE PELAMINAN!

"Ki" panggil Adele.

"Hmm?"

"Nanti mau main ke rumah gue lagi?"

"Iyalah. Malas gue langsung pulang"

Rumah Adele udah kayak rumah kedua gue. Di sana, entah cuma untuk tidur-tiduran, main game atau kerjain tugas. Papa juga udah nggak terlalu ketat kayak dulu, jadi dia oke-oke aja gue pulang agak telat. Ya asalkan alasannya untuk mengerjakan tugas kelompok sih.

Sibuk dengan urusan masing-masing, nggak terasa kelas udah terisi penuh dan bel sekolah bunyi. Belum gurunya masuk ke dalam kelas, tiba-tiba malah kepala sekolah yang masuk ke dalam kelas. Seketika kelas yang ribut jadi hening. Kita tahu kalau kepala sekolah mendatangi satu kelas, pasti ada yang nggak beres dengan kelas itu.

Gue sih santai aja. Gue nggak merasa membuat masalah selama ini.

"Selamat pagi. Harap nama yang dipanggil datang ke ruangan saya setelah mata pelajaran pertama. Agatha,Ekki, dan Adele. Kalian bertiga temui saya nanti"

Setelah dia pergi, gue langsung menatap Adele. Kami saling menatap bingung satu sama lain. Apa masalah gue dengan Agatha? Lebih aneh lagi, kenapa Adele ikut dipanggil juga?

"Kenapa?" Tanya gue tanpa suara.

Adele hanya mengangkat kedua bahunya, sama-sama nggak ngerti.

Gue coba untuk menolehkan kepala gue menatap Agatha dan kebetulan dia juga udah menatap gue lebih dulu. Kita cuma diam saling menatap.


***


Selesai mata pelajaran pertama, kami bertiga pergi ke ruang kepala sekolah bersama.

Posisi jalannya Agatha-Gue-Adele.

Entah kenapa gue merasa canggung jalan bareng mereka berdua. Ekspresi dua-duanya biasa aja sih, tapi gue bisa merasakan aura negatif dari mereka berdua.

"Gue mau ke toilet dulu. Tungguin" Kata Adele tiba-tiba.

Nggak! Gue nggak mau berduaan sama Agatha!

Belum sempat gue tarik tangan Adele, dia udah masuk duluan ke dalam toilet. Kita cuma berdua di luar. Mana masih jam pelajaran, jadi koridor sepi banget.

Benar-benar cuma gue dan Agatha di sini.

Nggak ada yang mau ngomong, ya akhirnya kita kayak orang bego yang cuma diam menatap satu dua murid yang jalan berlalu lalang di depan kita.

Adele baru masuk tapi kayak berasa udah berjam-jam ditinggal dia.

Gue nggak suka banget kondisi kayak gini.

"Lo masih marah sama gue?"

"Tanya sama tembok sana"

"Dendam terus sama mantan tuh nggak baik"

"Jangan ngomong keras-keras ih!!" Gue memukul bahunya.

You Make Me Melt (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang