"Pertanyaan-pertanyaan itu bisa kalian jawab setelah istirahat ya"
Setelah guru sosiologi pergi meninggalkan kelas, murid-murid bersiap siap untuk beristirahat. Sambil mengeluarkan bekal dari dalam tasnya, Agatha melirik Adele. Temannya itu pergi keluar kelas tanpa berbicara dengan siapapun.
Agatha menghela nafas.
Entah sudah berapa lama dia dan Adele tidak saling berbicara. Walaupun dia masih dengannya padanya, tetap saja dia merindukan teman dekatnya itu. Dia ingin seperti dulu lagi sebelum Adele menyatakan perasaan konyolnya itu.
"Apa gue terlalu berlebihan ya waktu itu?
Tiba-tiba smartphone nya bergetar, menandakan ada chat yang baru saja masuk.
Marcel
Hei :) Can we meet now?
10.30Tapi aku udah janjian makan bareng sama teman-teman aku. Aku kan udah kasih tahu kamu
10.31I miss you so bad, sayang. I really want to see you :(
10.31Jangan lebay ih :(
10.32There's something that I want to talk with you. Please
10.32Agatha menggigit bibir bawahnya. Hanya membaca chat Marcel membuat perasaan tidak nyaman itu kembali muncul. Semakin ke sini, sikap Marcel semakin membuatnya tidak nyaman. Awalnya hanya berpegangan tangan dan mencuri satu atau dua ciuman di pipi, tapi semakin ke sini, laki-laki itu semakin berani menyentuhnya bila ada kesempatan, apalagi saat dia datang ke rumahnya. Agatha sudah pernah bilang jujur padanya masalah perasaan tidak nyamannya itu, tapi Marcel selalu tidak mendengarkannya dan mengatakan bahwa ini normal dilakukan sepasang kekasih.
Dia tidak ingin menemuinya sekarang.
Lagipula, dia sudah membuat rencana untuk menghabiskan waktu istirahat ini dengan ketiga temannya dan ini juga menjadi kesempatan untuk bisa memperbaiki hubungannya dengan Adele. Di sisi hatinya yang lain, dia tidak bisa mengabaikan pacarnya itu. Dia takut Marcel memang sedang benar-bebar membutuhkan pertolongannya.
Please sayang
10.36Iya iya. Kamu di mana?
10.38Lagi-lagi mengabaikan perasaan tidak enaknya, Agatha pergi ke tempat yang dikatakan Marcel. Pacarnya bilang dia sedanf berada di lorong panjang yang mengarah ke ruang laboratorium.
Kenapa harus di sana? Di tempat yang jarang banget dilewati orang banyak? Tempat itu sangat sepi karna ruangannya memang sangat jarang didatangi dan digunakan, hanya digunakan untuk praktik murid IPA atau pelajaran tertentu saja.
Agatha tidak menyimpan rasa curiga sedikitpun dan tetap mendatangi pacarnya itu.
Sesampainya di depan ruang lab, Agatha tidak menemukan siapapun di sana.
"Katanya di sini kan?" Dia hendak menelpon Marcel.
"Hei" Sapa seseorang sambil memeluk pinggangnya dari belakang.
"Marcel ! Kamu ngagetin aja!" Agatha menepis tangannya dari pinggangnya.
Marcel hanya terkekeh sambil mengelus pipi kanan Agatha
"Cepetan bilang kenapa minta ketemuan di sini. Aku mau makan sama teman-teman aku"
"Aku cuma kangen aja sama kamu"
Agatha menghela nafas, "Kita bisa ketemu nanti kalau alasan kamu cuma kangen. Teman-teman aku udah nungguin aku buat makan bareng, Marcel"
"Kamu bisa makan bareng sama mereka lain kali. Lagipula, aku harusnya lebih penting dari mereka kan?" Marcel kembali mendekatkan tubuhnya memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Make Me Melt (GxG)
RomanceEkki, remaja perempuan berumur 17 tahun dengan kehidupan hitam putihnya. Semuanya terasa biasa saja untuknya. Tidak ada warna. Kosong. Hambar. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Agatha, teman sekelasnya. Pertemuan mereka mulai merubah pikirannya te...