20 - FLASH BACK (I) BERAWAL DARI GAME

1K 84 22
                                    

Dear diary...

Benar kata orang, masa putih abu-abu itu adalah masa yang tak terlupakan.
Masa dimana tumbuhnya perasaan yang membuatmu lebih memahami dirimu sendiri.
Awalnya aku hanya mengenal tiga rasa dalam hatiku, suka, kagum dan sayang.
Hingga hadirmu menggenapkan seluruh rasa itu, menjadi satu.

Yaitu Cinta...

Itulah kamu. Duhai cinta pertamaku.

Hadirmu menepis kesunyian.
Hadirmu mengikis kesepian.

Semesta telah mengirimu untukku.
Memberikan kedudukan berharga di dalam hatiku.
Bertahta di atas singgasana.
Bersemayam dalam dekapan.
Memberikan sejuta keindahan.

Hadirmu nyata.
Meski penuh tanda tanya.

Berkatmu aku belajar menghargai kehidupan.
Berkatmu aku belajar tentang keikhlasan.

Hingga akhirnya aku mencintaimu dengan titik. Tanpa tanda koma.

Karena dirimu begitu berharga.

Jakarta, 05 Juli


Katrina membaca buku diarynya semasa SMA. Buku yang menyimpan sejuta kenangannya bersama Reyhan.

Buku yang menjadi saksi perjalanan kisah kasih masa remajanya yang begitu indah. Torehan tinta di atas kertas putih yang mengabadikan setiap momen-momen berharga mereka.

Kini kenangan itu membawa Katrina kembali menyelami masa-masa itu lebih dalam. Seolah menembus dimensi ruang dan waktu. Hingga semuanya terlihat begitu nyata di pelupuk mata.

*****

KATRINA POV

Sepuluh tahun yang lalu...

Banyak orang bilang, katanya aku perlu menjadi orang lain untuk merasakan bahagia. Keluar dari zona kehidupanku yang terlewat sempurna.

Aku cantik. Aku pintar. Aku hidup dalam keadaan serba berkecukupan.

Tanpa mereka tahu, kehidupanku yang sebenarnya.

Aku yang bahkan berpikir, lebih asik hidup menjadi seekor burung daripada seorang manusia.

Pada suatu ketika aku melihat burung-burung itu terbang bebas di angkasa, aku pasti selalu tersenyum. Inginku seperti mereka.

Hinggap dari satu pohon ke pohon yang lain. Bercuit-cuit santai tanpa harus perduli alam sekitar. Cukup hanya dengan perut kenyang lantas bisa kembali terbang untuk berpetualang. Mengarungi luasnya jagat raya. Temui aneka ragam elok rupa. Dan melintasi cakrawala.

Ahhh.. Dunia seindah apa dirimu?

Lagi-lagi aku hanya bisa bergumam dalam hati, saat aku memandang ke arah angkasa luas yang tak bertepi pandang. Sejauh mata memandang hanya ada kelam yang membayang. Seindah apapun antariksa, aku tak akan pernah bisa menggapainya. Bisaku hanya berdoa, supaya Tuhan bisa mengirimkan malaikat bersayap yang suatu hari nanti bisa mengajakku terbang ke sana.

Mengarungi alam semesta.

Meski, entah kapan?

Seperti biasa, di setiap malam yang aku lewati sebelum beranjak tidur, aku suka berlama-lama terdiam di sisi jendela kamarku sambil memandangi langit.

CINTA DIBALIK CADAR (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang