36 - BIMANTARA

1.1K 80 30
                                    

Katrina terus menebak-nebak hal mendesak apa yang membuat Reyhan dan Hardin harus berbarengan untuk tidak masuk kantor selama beberapa hari. Namun tak ditemukannya juga jawaban yang tepat, sampai akhirnya Kak Zaenab meneleponnya dan penjelasan Kak Zaenab di telepon menjawab semuanya.

"Teteh sekarang lagi di rumah Abi Syamsul, Trina. Gia, cucu bungsunya Abi Syamsul yang sekolah di Jerman diculik. Tadi sore Abi Syamsul telepon ke rumah minta Nini sama Teteh ke rumah beliau untuk temenin Umi Tantri, neneknya Gia. Merekakan nggak punya kerabat lagi di Bandung. Bantu doa ya, Trina, mudah-mudahan Gia cepat ditemukan." jelas Kak Zaenab di telepon.

"Innalillahi, iya Teh. Trina pasti akan bantu doa. Gia itu sahabat Trina Teh, waktu Trina tinggal di Jakarta."

Katrina benar-benar kaget. Anggia diculik? Ya Allah SWT, semoga tidak terjadi hal-hal buruk menimpa Anggia. Meski Katrina sempat sakit hati melihat sikap Anggia terhadap Reyhan tempo hari, bagaimanapun Katrina tetap menganggap Anggia sahabat terbaiknya. Sahabat yang pernah menjadi bagian dari kehidupan masa kecil hingga dia remaja. Anggia yang cerewet, bawel, sok tahu. Bahkan di saat Katrina merasa hidupnya selalu dirundung kesepian, tapi kehadiran Anggia di sela-sela hari-harinya mampu membuatnya terhibur. Mereka pernah melewati hari-hari yang indah bersama. Dan hal itu tak mungkin Katrina lupakan.

"Oh, jadi Gia itu sahabat kamu?"

"Iya Teh. Sebelumnya Trina sudah sempat bertemu Gia di Kantor. Yang Trina dengar Gia langsung mengambil penerbangan ke Jakarta dari Jerman."

"Oh... Begitu. Mungkin dia mau langsung ketemu sama Hardin. Kan Hardin lagi di Jakarta," sahut Kak Zaenab.

Katrina langsung terdiam.

"Halo, Trina? Kamu masih disitu?"

"Iya, teh." jawab Katrina mencoba menepis pikiran-pikiran buruk yang melintas begitu dia mengingat kembali adegan-adegan mesra antara Gia dan Reyhan tempo hari dihadapannya.

"Gimana kamu sama Reyhan? Ada perkembangan nggak? Kamu udah kasih tahu Reyhan belum siapa kamu sebenarnya? Kan kamu sendiri yang bilang kalau kamu udah mulai yakin kalau Reyhan itu masih seperti Reyhan yang dulu kamu kenal. Hayu atuh buruan di kasih tahu,"

"Iya, Teh. Aku udah kasih tahu kok,"

"Eleh, terus gimana reaksinya Reyhan?" ucap Kak Zaenab antusias.

"Trina belum sempet ketemu lagi Teh," jawab Katrina singkat. Bahkan dia sendiri tidak tahu apakah Reyhan sudah tahu atau belum siapa dirinya sebenarnya.

Sekarang Reyhan sedang sibuk mengurusi masalah Anggia. Katrina tidak mau berpikir terlalu jauh.

Bukankah dia sudah berjanji untuk menyerahkan segalanya pada Allah SWT.

Dan kini yang harus dia lakukan hanyalah berdoa dan menunggu.

Entah sampai kapan.

*****

Malam itu Hardin sampai di Bandung. Mendapati Omah Tantri yang terus menangis terisak di pelukan Umi salamah, istri ustadz Maulana. Sementara Opah masih berada di kantor polisi daerah Bandung untuk menunggu perkembangan kasus Anggia.

Omah Tantri langsung menghambur memeluk Hardin. Jelas musibah ini sangat sulit dia terima. Kejadian tiga tahun silam yang merenggut nyawa anak-menantunya tentu masih menyisakan luka yang mendalam di hatinya. Dan kini dia hanya memiliki dua orang cucu yang begitu dia cintai. Terlebih Anggia itu selalu dianggapnya seperti anak kecil. Karena memang pada dasarnya Anggia adalah anak yang sangat manja dan penakut.

CINTA DIBALIK CADAR (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang