34 - ANGGIA HILANG

964 79 8
                                    

Reyhan tertidur di mushola rest area tol Cipularang. Semalaman menyetir membuat rasa kantuk menguasai dirinya. Waktu tempuh enam jam Jakarta-Bandung-Jakarta cukup membuatnya kelelahan.

Reyhan kaget begitu dilihatnya matahari sudah terbit begitu tinggi.

Pukul 10.25 WIB.

Shit! Reyhan bangkit dan mulai berjalan cepat ke arah mobil. Baterai Handphonenya lowbat. Semoga saja tidak terjadi masalah di kantor. Harapnya cemas.

Reyhan sempat melirik kaca spion di atas kepalanya memastikan luka lebam di wajahnya tidak terlihat serius. Dia tidak mungkin mampir ke apartemen dulu untuk sekedar mandi dan berganti pakaian. Sementara dia tahu hari ini ada meeting dengan klien penting selepas jam makan siang.

Reyhan mulai melajukan mobilnya keluar dari rest area. Dan melesat cepat di jalan tol.

***

Pagi ini, Katrina sudah mempersiapkan segalanya.

Hari ini Reyhan harus tahu siapa Katrina sebenarnya. Dia tidak mau bersembunyi lagi. Tidak mau berpura-pura lagi.

Dan Katrina sudah menemukan ide yang bagus tanpa dia harus mengatakan apapun pada Reyhan. Sebab dia tak akan menemukan kalimat yang tepat untuk memulai pembicaraan dengan Reyhan. Masalah ini akan terasa begitu sensitif bila harus dimulai dengan kata-kata. Pasti akan terasa sangat canggung.

Katrina sudah menyiapkan secarik puisi dan sebuah gelang pemberian Reyhan. Tak lupa dia menambahkan selembar foto dirinya dengan Reyhan yang mengenakan pakaian SMA. Mereka berpose dengan wajah Reyhan yang kaget ketika Katrina tiba-tiba mengecup pipinya.

Dengan adanya semua benda ini, Katrina tidak perlu banyak bicara. Dia hanya perlu memberikan benda-benda ini pada Reyhan hingga setelahnya Reyhan yang akan mengartikan sendiri apa arti pemberian itu.

Katrina sengaja menyimpan ke dua benda itu di sebuah kotak kecil di dalam laci meja kantornya. Jadi sewaktu-waktu jika dia menemukan waktu yang tepat, dia bisa langsung memberikan benda-benda itu pada Reyhan.

Hari ini Hardin sudah masuk kantor. Padahal jadwal cutinya masih satu hari lagi. Dan dia terlihat sedikit kacau. Katrina bersyukur hari ini Kisya sudah masuk. Jadi dia tidak perlu berurusan langsung dengan laki-laki itu.

Waktu sudah menunjukan pukul 12.00 WIB dan Katrina belum melihat adanya tanda-tanda Reyhan datang. Membuat Katrina cemas. Padahal biasanya Reyhan selalu datang on time dibanding Hardin.

"Nanti abis jam makan siang, gue sama Pak Hardin mau ada meeting sama klien di luar. Lo urus kerjaan gue di sini ya Trina," kalimat Kisya membuyarkan lamunan Katrina.

"Iya, Sya." jawab Katrina patuh.

Katrina hendak keluar dari ruangannya untuk menunaikan shalat Dzuhur. Di pintu masuk ruang staff produksi Katrina berpapasan dengan Reyhan.

Jarak mereka yang cukup dekat membuat Katrina dapat melihat dengan jelas wajah Reyhan yang memar dan luka kecil di bibir bagian bawah laki-laki itu. Bahkan penampilannya terlihat acak-acakan.

Sepintas pandangan mereka bertemu. Katrina langsung menundukkan kepalanya. Sementara Reyhan terus berjalan masuk ke dalam ruangan.

CINTA DIBALIK CADAR (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang