38 - MENJENGUK ANGGIA

928 84 12
                                    

Lima hari kemudian pihak kepolisian sudah berhasil membekuk Bimantara.

Hardin tak mau melewatkannya. Dia harus bertatap muka langsung dengan otak pelaku kejahatan terhadap Anggia. Hardin harus membuat perhitungan langsung dengannya.

Di dalam sebuah ruangan tertutup, tempat dimana pihak kepolisian biasa mengintrogasi para pelaku kejahatan. Hardin dipertemukan dengan laki-laki setengah baya yang bernama Bimantara itu.

Reyhan ada disana. Berdiri di belakang Hardin.

Hardin dan Bimantara duduk saling berhadapan. Mata mereka sama-sama menyiratkan kebencian yang mendalam.

"Lu mau tau apa yang gua rasain sekarang? Gua puas! Dan gua nggak perduli walau gua harus mati membusuk di penjara!" ucap Bimantara. Tangannya terborgol di belakang tubuhnya.

"Apa salah gue sama lo?" tanya Hardin. Suaranya bergetar hebat. Tangannya terkepal di atas meja. Gigi-gigi gerahamnya menyatu.

"Karena lu udah bikin hidup anak gua Lastri menderita!"

"Gue nggak kenal sama anak lo!"

"Tapi lu udah bikin dia hamil! Bangsat!"

"Lo tau darimana kalau gue yang udah hamilin anak lo? Bisa ajakan dia tidur sama laki-laki lain selain gue!"

"Lu itu bener-bener bajingan terkutuk! Lastri anak gua nggak seperti itu! Sekali lagi lu ngehina anak gua, lu bakal mampus!"

Reyhan menyentuh bahu Hardin. Sekedar menenangkan Hardin.

Hardin terdiam. Dia tak bisa berkata-kata. Tubuhnya terdorong ke sandaran kursi.

Apa dia harus mempercayai ini semua? Mustahil!

"Kalau begitu, Bapak bisa pertemukan kami dengan Lastri?" kali ini Reyhan bersuara.

Hardin langsung menoleh ke arah Reyhan pandangan matanya menandakan bahwa dia tidak setuju.

"Lu berdua harus mati dulu kalau mau ketemu sama Lastri,"

"Maksud Bapak?" tanya Reyhan tidak mengerti.

"Lastri bunuh diri setelah dia membunuh anaknya yang baru lahir!" ucap laki-laki itu sedih. "Dia cuma gadis lugu yang baru mengenal cinta. Tapi sayangnya dia jatuh cinta pada orang yang salah! Sampe akhirnya dia jadi salah langkah. Lastri nggak pernah cerita apa-apa. Semuanya dia pendam sendirian. Sampai setelah kematiannya, gua cari tahu sendiri, siapa orang yang udah buat hidup anak gua berantakan. Dan gua tahu semuanya setelah baca buku diary Lastri!"

Reyhan menyandarkan tubuhnya ke dinding. Penjelasan laki-laki itu membuatnya ingin menghantam wajah Hardin saat itu juga. Tapi yang bisa dia lakukan setelahnya hanyalah menjatuhkan pukulan ke dinding ruangan itu. Reyhan benar-benar kecewa.

Pikiran Hardin terasa penuh. Hingga dia tak bisa mencerna kalimat demi kalimat yang masih diucapkan oleh Bimantara.

Hal ini sungguh diluar dugaannya.

*****

Hari ini karyawan di Kantor Hardin hendak menjenguk Anggia ke rumah sakit. Mereka datang beramai-ramai sekitar sepuluh orang sebagai perwakilan. Termasuk Katrina.

CINTA DIBALIK CADAR (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang