Bagian 46

2.3K 257 18
                                    

Malam ini rumah keluarga Medthanan kedatangan banyak tamu, beberapa diantaranya calon anggota keluarga Medthanan secara resmi. Ae datang bersama Pete, P'Type bersama P'Tharn, Kengkla bersama Techno dan Nic dan teman-teman Can yang lainnya datang secara bersamaan, mungkin mereka sudah janjian.

Seperti yang Tin minta, mereka datang tanpa membunyikan bel, didepan pintu utama rumah sudah ada bodyguard Tin yang kali ini tampak mengenakan pakaian yang tidak terlalu formal, mereka hanya mengenakan kemeja putih dengan celana kain hitam di padukan dengan tuxedo dan ditugaskan untuk menyambut tamu yang datang.

Tuan Thrai dan Nyonya Medthanan sedang bersiap-siap di kamarnya mengenakan pakaian kasual santai, mereka baru saja sampai di Bangkok pukul 5 sore dan beristirahat sebetar untuk ikut andil dalam acara penting putranya. Tentu saja mereka harus datang. Tul dan istrinya juga sedang bersiap-siap di kamarnya, juga Phupa. Sepertinya hari ini menjadi pertemuan utuh keluarga Medthanan, tanpa ada paksaan dan kebencian diantara semua anggotanya.

Jika kalian tanya dimana Can? Dia masih tidur di kamar Tin, Tin dan Can bertengkar tadi siang karena Tin meledek Can terus menerus hingga membuat Can kesal dan mengunci dirinya dikamar dan akhirnya lelah kemudian tertidur begitu saja di atas kasur sing size tersebut.

Tin sudah mengganti pakaiannya dengan kemeja biru dongker yang sangat bagus di kenakan, tampak tampan dan fresh. Sayang sekali Tin belum bisa membangunkan Can sekarang, Tin tau Can sudah mandi jadi dia tak ingin mengganggu acara tidur kekasihnya secepat itu walaupun nyatanya Can sudah tidur lebih dari 2 jam.

"Kalian semua sudah datang?" Tin menyapa teman-temannya dengan pertanyaan, dengan berjalan dari dalam rumahnya menuju halaman sampign rumahnya yang sudah dihias sedemikian rupa untuk acara penting Tin.

Semuanya memfokuskan atensinya pada pria itu, tampak tampan dengan setelan kasual, cocok sekali untuk seorang Tin. Kemeja biru dongker itu benar-benar membuat Tin tampak berbeda dari saat dia kuliah dulu. Tin yang arrogan dan menyebalkan sudah tidak ada, tapi Tin yang dingin masih ada, tentu saja untuk saat-saat tertentu saja.

"Baru 15 menit, belum terlalu lama." Kata Kengkla.

"Kla, kau juga datang? Kupikir adik sepupuku satu ini sedang di luar negeri kemarin!" Tin berkata karena saat Tin menelpon, Kengkla bilang dia sedang di Jepang.

"P'No menyeretku datang, jadi aku harus berangkat pagi-pagi sekali pagi tadi." –Kengkla

"Ohhh jadi kau memang tidak rela pulang menemuiku ya?" Techno berkata dengan nada sinis. "Di Jepang banyak gadis cantik dengan dada besar dan bokong padat ya, ohh pantas saja kau betah disana!" Techno melanjutkan cibirannya pada kekasihnya.
"Sudah bosan denganku huh?" Techno menjewer telinga kiri Kengkla membuat Kla mengaduh kesakitan.

"Aww....Bukan begitu Phi, ampunnn......" Kla memohon.

Techno melepaskan jewerannya pada telinga Kengkla, Kengkla bernafas lega. Bersyukur kekasihnya langsung melepasnya.

Semua yang ada disana hanya menggeleng-gelengkan kepalanya heran, Kengkla yang terlihat cool dan dingin ternyata benar-benar takut ditinggal P'No nya, kecuali Tin yang memang sama saja dengan Kengkla.

"Dimana Can?" Suara P'Type di ujung tempat duduk membuat pandangan Tin terarah kesana.

"Masih tidur." Tin menjawab tanpa ragu.

"APA?!!!!" Semua orang terkejut.

Heolll bagaimana bisa si tokoh utama masih tidur ketika suara mereka begitu ribut memenuhi halaman samping rumah Tin itu. Dan lagi Tin bahkan sudah tampan disini, rapi dan bersikap layaknya tuan rumah sementara Nong kesayangan Type dan Techno justru sedang enak bermimpi.

CAN MEDTHANAN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang