1.
Nazar memberanikan diri bertemu dengan Gunawan di kafe yang telah Nazar tentukan, berkali-kali ia menatap jam tangannya Gunawan masih saja belum sampai padahal dirinya sudah menunggu sedari tadi.Ting.
"Maaf Nazar sepertinya sore ini saya tidak bisa menemui kamu, ada urusan penting yang harus saya urus, lain hari saja."
Gunawan mengirim pesan singkat berhasil membuat Nazar menenggelamkan wajahnya, sentuhan halus di rambutnya terasa nyaman meraih tangan halus itu, ia terkejut dan menatapnya lebih dalam yang di balas senyuman.
"Clara,"
"Nazar."Clara duduk di samping Nazar, celingukan menatap ke sembarang arah kafe yang terasa sepi.
"Kamu lagi ngapain disini?" tanya Nazar penasaran.
"Ini kafe tempat biasa aku nongkrong sejak aku masih SMP, kamu sendiri ngapain disini?"
"Menunggu seseorang,"
"Siapa?"
"Pak Gunawan,"
"Papa?"
"Iya,"Nazar menceritakan tentang niat pertemuannya dengan Gunawan, Clara kasihan melihat mata sendu itu, mata elang pemilik wajah tampan itu benar-benar sangat berharap Gunawan datang menemuinya.
"Kamu tenang aja, aku bakalan bantuin kamu,"
"Kamu enggak perlu repot-repot,"
"Enggak Zar, Papa udah buat janji sama kamu jadi Papa harus tepati janji itu, udah kamu tenang aja aku bakalan pastiin Papa datang sebelum matahari terbenam," ujarnya dengan pasti.Clara melancarkan aksinya, menghubungi sang ayah meminta ayahnya untuk datang ke kafe menemui Nazar menepati janjinya. Gunawan tidak dapat menolak permintaan putri kesayangannya, terpaksa Gunawan harus mengurungkan niatnya bertemu klien penting untuk bertemu dengan Nazar.
23 Menit Kemudian.
Gunawan datang menghampiri meja yang terdapat Clara dan Nazar. Nazar merasa tidak enak hati karena dirinya Gunawan harus rela mengurungkan pertemuannya dengan klien pentingnya."Maaf kan saya Pak,"
"Tidak perlu minta maaf, Clara benar saya harus menepati janji saya, mari kita bicarakan." ujarnya dengan ramahnya.Clara tersenyum ia meninggalkan dua pria yang akan berbicara hal serius tidak ingin menganggu, ia memilih memesan susu cokelat panas menikmatinya sendirian di meja yang cukup jauh dengan meja mereka berada.
Nazar menceritakan tujuannya yang di tanggapi Gunawan dengan senyuman.
"Bandung?"
"Iya Pak,"
"Kebetulan sekali, semalam Clara merengek minta liburan ke Bandung, tapi saya tidak izinkan tapi hari ini saya izinkan, Nazar kamu boleh izin kerja selama 3 hari tapi saya juga titip Clara bersama kamu bagaimana?" ujarnya"Kalau Clara berulah kamu bisa laporkan itu kepada saya," sambungnya memberikan penawaran.
"Baik Pak saya akan menjaga Clara selama di Bandung nanti, terimakasih atas waktunya Pak," katanya.
"Saya yang berterimakasih karena kamu mau mengajak anak saya ke Bandung, saya kira kamu akan menolaknya kamu memang pria yang sangat baik, beruntung Clara mempunyai teman sebaik kamu," ujar Gunawan seraya menepuk bahu Nazar dengan pelan.
"Terimakasih Pak, pujian Pak Gunawan terlalu berlebihan saya hanya Pria biasa." katanya seraya mengulas senyum.Nazar rasa tidak ada salahnya jika Clara ikut, lagi pula nanti Clara bisa dirinya atur itu urusan gampang yang terpenting dirinya bisa pulang ke Bandung bertemu dengan Ibu Tiara, adik-adik panti dan juga Kirana.
2.
Bandung Now.
Kirana senang mendapat kabar dari Nazar semalam bahwa Nazar akan segera pulang menemui dirinya.3.
Clara senang karena Gunawan memberinya izin liburan tapi Clara juga kesal mengapa harus pergi bersama Nazar, pergi liburan justru ingin menenangkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Amnesia (END)
FantasyTidak mudah bagi Nazar untuk mendapatkan semuanya, Nazar hanya ingin menjadi orang yang di hargai dalam hidupnya. Hidup sebatang kara, yatim piatu dan hidup penuh hinaan dan cacian. Nazar mencintai kirana seorang perempuan berkarir, hidup yang ber...