23. Perubahan

99 9 0
                                    

1.
Hari ini Nazar dan Kirana pulang bersama ke Jakarta mengakhiri perjalanan mereka di Bandung, kebahagiaan yang Kirana rasakan Nazar mengingatnya kembali meskipun masih di penuhi rasa kebingungan.

Semuanya membingungkan bahkan Kirana tidak dapat menjawab pertanyaan Nazar.

Sebelum benar-benar pergi menuju stasiun mereka sempatkan mengunjungi tempat dimana mereka bersama, tempat pertama kali Nazar pingsan. Momen ini sangat Kirana rindukan memeluk Nazar dengan erat saling berpegangan, menatap danau penuh keteduhan.

"Seberapa lama aku tidak menemui kamu?"
"Tak bisa ku hitung,"
"Selama itukah?"
"Iya."

Kirana masih menenggelamkan wajahnya di dada bidang Nazar, merasakan kehangatannya sendiri. Udara dingin di pagi hari masih terasa.

"Sudah berapa halaman kamu tulis tentang aku di diary kamu?"
"Tak terhitung,"
"Berarti rindu kamu sudah sangat menumpuk yah?"
"Iya, Nazar aku sangat merindukan kamu,"
"Aku juga sangat merindukanmu."

Menatap mata teduh itu lebih dalam, hembusan nafas sangat terasa dekat. Sudah berapa waktu yang Kirana hitung tak pernah menatap wajah tampan pria yang dirinya rindukan dan hari ini Tuhan mengizinkannya untuk kembali bersamanya.

"Jangan tinggalkan aku,"
"Tidak akan."

2.
Jakarta in Now.
Mereka berpisah di stasiun di karenakan Kirana tidak mungkin ikut bersama Nazar, Arthur pasti sudah mengkhawatirkannya di tambah harus rela berbohong kepada Anton yang tidak mengetahui jika putrinya pulang ke Bandung.

Nazar sendiri kebingungan kemana dirinya harus pulang, satu hal yang Nazar ingat tentang Gani temannya ia harus bertemu dengan Gani.

Beberapa jam dirinya terjebak macet dan sampailah di rumah kontrakan Gani, Nazar mungkin melupakan kejadian saat dirinya masih amnesia tapi melupakan bahwa Gani sudah tidak lagi di rumah kontrakan melainkan di rumah miliknya dulu.

Benar saja Gani sudah tidak menempati kontrakan tersebut, Nazar mengecek ponselnya karena sedari tadi bergetar tidak jelas dan saat itu Nazar menemukan puluhan pesan tertimbun dari kontak yang bernama Clara My Wife.

Tepat bersamaan Gani menelponnya.

"Zar lo dimana sih? Clara.."
"Gan lo dimana?"
"Gue di kantor,"
"Kantor? Ngapain?"
"Kerjalah,"
"Gue mau pulang, gue ke kontrakan lo enggak ada,"
"Ngapain lo ke kontrakan, gue kan tinggal di rumah lo yang dulu,"
"Oke thanks, gue tunggu kepulangan lo." ia menutup teleponnya.

Nazar ingat akan rumahnya dulu, dirinya langsung bergegas menuju rumah yang Gani ingatkan barusan.

3.
Gani cukup kebingungan dengan cara dan nada bicara Nazar seakan bukan seperti Nazar yang ia kenal sekarang tapi Nazar yang dulu.

Kasihan Clara karena berkali-kali Clara menanyakan tentang Nazar padanya tapi Gani mengatakan dirinya tidak tahu, tidak ingin gegabah dalam bicara.

Di rumah Gani sudah mendapati Nazar yang tengah duduk seraya menikmati kopi dan koran yang kini tengah di bacanya saat melihat Gani ia langsung meletakkan koran dari tangannya.

"Udah pulang gan?"
"Iya," masih dengan kebingungannya.
"Gue enggak nyangka lo bisa kerja di kantor,"
"Zar, ini beneran lo?"
"Ya ini gue emangnya kenapa?"

Satu hal yang Gani perhatikan pakaian Nazar benar-benar seperti Nazar yang dulu bukan yang sekarang yang selalu memperlihatkan kewibawaannya, sekarang yang ia lihat adalah Nazar sangat sederhana.

"Lo pasti bingung kan? Gue juga sama, sama bingungnya makannya gue kesini, gue udah ingat dan gue juga udah tahu tentang amnesia gue." tuturnya.

Tatkala terkejutnya mendengar pengakuan Nazar yang berhasil membuat Gani terbungkam. Gani memeluk Nazar, senang mendengar temannya ingat dalam amnesianya.

Saat itu juga Nazar bercerita tentang bagaimana dirinya mengingat dan yang membuat Gani terkejut, Kirana orang yang berhasil membuat Nazar ingat.

Sebenarnya Gani bahagia Nazar mengingat masa lalunya hanya saja disisi lain ia juga sedih karena Nazar lupa akan hal-hal dan kejadian yang dirinya lakukan saat amnesia termasuk lupa akan dengan Clara, lupa bawa dirinya sudah menikah.

4.
Masih dalam kesendirian, ia memeluk lututnya lebih dalam menangis tanpa suara tanpa teman yang menenangkan atau bahkan orang-orang yang tersayang.

Clara menangis karena mengetahui tentang keberadaan Nazar yang sekarang di rumah Gani. Tapi, apa yang membuat Nazar berada di rumah Gani mengapa tidak langsung pulang. Apa karena takut Clara akan marah.

Clara belum mengetahui tentang Nazar yang kini telah pulih dari amnesianya.

•••

TBC.

My Husband Amnesia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang