1.
"Will you marry me Claraisah Gunawan?"
Banner besar itu terpampang jelas saat alunan musik terhenti setelah ledakan balon, Clara terkejut dan saat ini Nazar tengah berlutut di depannya seraya mengeluarkan cincin bermata intan putih.
"Will you marry me?"
Clara terharu akan kejutan semua yang Nazar berikan, tidak tahan menahan harunya ia menitikan air mata. Sekali lagi Nazar menatap Clara dalam menunggu jawabannya.
"Yes, I want to marry you."
Nazar berdiri tersenyum seraya memasangkan cincin itu di jari manis Clara, ia memeluknya lebih erat.
"Aku mencintaimu," katanya seraya mencium puncak kepala Clara. "Aku juga mencintai kamu Nazar," balas Clara dengan pelukan lebih dalam.
2.
"Lo yakin zar?"
"Iya gan, gue yakin,"
"Bukannya lo"
"Bukannya apa gan?"Gani tidak enak hati melanjutkan perkataannya di tambah dengan keyakinan Nazar saat ini mengenai rencananya yang ingin melamar Clara, Nazar datang ke rumah kecilnya yang di tempati Gani dia meminta bantuan Gani untuk mendekorasi tempat dimana Nazar ingin melamar Clara.
"Kalau emang itu keputusan lo, gue bakalan selalu dukung,"
"Thanks bro "Sore itu Nazar memang datang ke rumah dulunya yang sekarang di tempati Gani, hanya Gani temannya di Jakarta ia membicarakan tentang rencananya yang ingin melamar Clara dengan meminta bantuan pada Gani.
Ingin rasanya Gani memberitahu tentang Kirana pada Nazar tapi bukankah Gani pernah membahas hal itu dengan Nazar dan jawaban Nazar selalu penolakan tentang hal itu.
"Sudahlah gan, gue enggak mau bahas tentang ingatan yang udah hilang bagi gue hal itu udah terhapus dalam ingatan gue."
Gani tidak ingin mengubah suasana perasaan Nazar yang tengah bahagia karena itulah Gani mau membantu rencana Nazar melamar Clara, lagi pula Gani sudah mengetahui siapa Clara, dia wanita yang baik bukan hanya Clara bahkan keluarganya juga sangat baik apabila perlakuan mereka terhadap Nazar sangatlah baik.
3.
Gunawan Menatap Nazar dalam seakan tengah mengintimidasi dirinya, Nazar canggung bukankah dirinya sudah terbiasa dengan keluarga Clara namun hari ini rasanya berbeda.
Di temani Gani dan ibu Tiara ia memberanikan niatnya untuk melamar Clara, Ssmalam Nazar sengaja tidak tidur di rumah Gunawan karena dirinya harus menjemput ibu Tiara yang di Bandung. Bagaimana pun juga ibu Tiara sudah Nazar anggap sebagai ibu kandungnya sendiri.
"Kamu yakin ingin menikahi putri saya Clara?"
"Saya yakin Pak Gunawan, sangat yakin," ia menatap Clara yang sedari tadi tengah menggigit bibirnya sendiri.Tiba-tiba kepala Nazar sedikit terasa sakit, seperti ada bayangan hitam, telinganya bernaung seperti mendengar seseorang yang tengah memaki seseorang, sakit sekali kepalanya terasa saat itu juga.
"Nazar kamu kenapa?"
"Aku enggak kenapa-kenapa, hanya sedikit pusing tapi tidak apa-apa," ia mencoba tersenyum masam mencoba menghilangkan rasa sakit di kepalanya tidak enakan dengan niatnya takut semuanya berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Amnesia (END)
ФэнтезиTidak mudah bagi Nazar untuk mendapatkan semuanya, Nazar hanya ingin menjadi orang yang di hargai dalam hidupnya. Hidup sebatang kara, yatim piatu dan hidup penuh hinaan dan cacian. Nazar mencintai kirana seorang perempuan berkarir, hidup yang ber...