25. Mimpi

112 10 1
                                    

1.
"Maafkan aku Clara perceraian adalah jalannya."
"Zar?"

Clara menangis seraya menatap Nazar dengan sendu betapa sakitnya menerima kenyataan ini, Berharap pertemuannya dengan Nazar membawa kebaikan justru membawa perpisahan. Apakah memang ini jalan yang sudah Tuhan garis kan.

"Maaf kan aku,"
"Enggak Zar, aku enggak mau kita pisah,"
"Maaf Clara."

Teganya pria itu meninggalkan Clara sendirian menangis dalam dekapan tanpa ada penenang.

"Nazarr..." teriaknya menggema tapi sang pria mengabaikannya.

2.
Sore hari menuju petang.
"Clara.. Clara, sayang.. kamu kenapa?"

Nazar terus mengguncangkan tubuh Clara, mencoba membuat sang istri terbangun.

Clara terbangun menatap Nazar dengan peluh nafasnya tersengal-sengal seketika ia memeluk erat suaminya. Mimpi itu terasa nyata dan ternyata itu hanyalah sebuah mimpi semata. Air matanya jatuh, menangis membuat Nazar semakin khawatir.

"Kamu mimpi buruk?" menatap dalam Clara.
"Kamu enggak akan ninggalin aku kan?"
"Ninggalin kamu? Itu enggak akan sayang,"
"Aku.. aku mimpi kamu ninggalin aku,"
"Sudah.. sudah jangan di pikirkan itu hanya mimpi buruk," ujarnya seraya memeluk Clara berharap istrinya akan lebih tenang dengan sebuah pelukan.

Masih dalam dekapan Nazar, ia tidak habis pikir mengapa bisa-bisanya dirinya bermimpi tentang perpisahan sejauh itu. Mungkin karena dirinya terlalu mengkhawatirkan apa yang terjadi ke depannya.

"Tadi mama telepon aku, mama bilang kamu gai sakit. Bibi juga bilang kamu mengurung diri seharian di kamar terus, kenapa?" tanyanya khawatir.

"Kamu enggak kasih aku kabar sama sekali,"
"Maaf kerjaan ku terlalu banyak jadi lupa buat kabarin kamu." Clara masih terdiam ia kebingungan dengan mimpi yang menimpanya.

Malamnya Nazar merenungi kejadian di Bandung beberapa tempat berhasil membuat kepalanya pening, Kirana berhasil sedikit mengingatkannya tentang kejadian di taman.

Tentang Clara ia merasa bersalah karena telah membohonginya tentang kepergiannya keluar kota barusan, bagaimana jika Clara tahu jika dirinya pergi bukanlah karena pekerjaan, bagaimana jika Clara bertanya pada Ayahnya.

Nazar mulai gusar.

3.
Ada yang berbeda di dua hari pekan ini sikap Clara berbeda jarang bicara bahkan bisa di katakan Clara selalu menghindar dari Nazar, membuatnya semakin bingung.

Bahkan sarapan pagi ini tidak ada pembicaraan di antara keduanya hanya suara dentingan garpu dan sendok yang beradu dengan piring.

"Clara," Nazar membuka obrolan.
"Kamu kenapa?"
"Enggak kenapa-napa,"
"Apa ada masalah? Apa aku berbuat salah sama kamu?"
"Aku udah selesai, pagi ini ada jadwal kelas pagi. Aku berangkat duluan ya," ujarnya bergegas.
"Clara.., " wanita itu pergi begitu saja tak perduli dengan ucapan Nazar.

Sebenarnya Clara kesal dengan Nazar karena telah membohonginya, beberapa hari yang lalu setelah kejadian mimpi buruk Clara mendapatkan pesan. Pesan itu berisi foto Nazar yang sedang berpelukan dengan wanita lain, itu yang membuat Clara sedikit menjaga jarak dengan suaminya.

Clara sangat mempercayai Nazar tapi Nazar mengkhianati kepercayaannya.

•••

TBC.

My Husband Amnesia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang