2. Usaha Yang Tidak Sia-sia

139 17 0
                                    

1.
Akhirnya Nazar mendapatkan pekerjaan yang layak, iya walaupun hanya sebagai karyawan biasa itu sudah sangat cukup bagi Nazar.

Berbekal ilmu dari sekolahnya, Nazar sangat lihai dalam mengoperasikan komputer baik dalam software dan hardaware.

"Nazar?" merasa namanya di panggil, ia menatap, "Iya saya ada apa ya Pak?" tanyanya menatap lawan bicaranya.

"Nama kamu Nazar kan?" Nazar menganggukkan kepalanya.
"Kamu karyawan baru?" lagi dan Lagi Nazar hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"Iya Pak,"
"Panggil saja Farhan."
"Oh, iya Pak Farhan,"
"Selamat bergabung di perusahaan ini ya Zar, semoga kamu bisa bekerja dengan baik." Nazar tersenyum mendengarnya.

Farhan terkekeh mendapat panggilan embel-embel 'Pak' yang di berikan Nazar karyawan baru itu.

Nazar sangat bersyukur Tuhan sangat menyayanginya, usahanya tidak sia-sia. Bahkan sekarang Nazar mendapatkan pekerjaan sesuai keinginannya, ia hanya berharap semuanya berjalan dengan baik, Nazar akan terus menunjukkan skill kerjanya.

2.
Wanita itu baru saja memarkirkan mobilnya, rambut panjang yang terurai menambah aura kecantikan dalam dirinya sendiri. Bahkan saat dia memasuki koridor kantor semua mata karyawan terpana akan aura kecantikannya, tidak pernah lepas senyum manis selalu ia pancarkan.

Cardigan Army yang ia kenakan sangat sepadan dengan jeans boyfriend light, bukan hanya wajah yang memukau penampilannya juga sangat memukau walau hanya dengan polesan bedak dan lipstick tipis.

Clara baru saja memasuki ruangan CEO ia memeluk seseorang disana yang tengah terkejut melihat kedatangan Claraisah putri semata wayangnya.

"Kangen banget sama Papa," masih dalam pelukan ayahnya, "You not miss me dad?" tanyanya.

Gunawan membalas pelukannya,"Siapa yang bilang? Jelas Papa sangat-sangat merindukanmu, bahkan Mama kamu lebih merindukan kamu," ujarnya seraya mencolek hidung putrinya.

Melepaskan pelukannya,"Mama dimana Pa?" Gunawan tersenyum,"Katanya sih lagi menuju kesini," jawabnya.

"Clara enggak sabar pengen ketemu sama Mama,"
"Sabar sayang, bentar lagi Mama juga datang," Clara membuang nafas kecilnya.

Pintu kaca terdengar berbunyi nyaring, "Permisi," sebelum karyawan itu masuk Gunawan telah mengiyakan terlebih dahulu mengizinkannya untuk masuk ke dalam ruangannya.

Pria itu.. Clara ingat pria itu, pria yang kemarin menjadi tukang parkir tapi bagaimana mungkin sekarang dia ada di perusahaan ini, apa mungkin dirinya salah melihat.

"Ini Pak ada beberapa berkas yang isi nya harus bapak tanda tangani,"
"Taruh disitu saja, terimakasih Na.. siapa nama kamu?" mencoba mengingatnya tapi ia tidak mengingat.
"Nazar Pak,"
"Oh iya Nazar terimakasih,"
"Saya permisi Pak."

Sebelum Nazar benar-benar keluar dari ruangan Gunawan, sempat terjadi kontak mata dari keduanya namun Clara mengalihkan pandangannya kesembarang arah.

Bagi Clara tidak penting mengingat dimana dirinya pernah bertemu dengan karyawan yang bernama Nazar itu, itu tidak penting.

"Dia karyawan baru disini kelihatan banget kan masih lugunya," ujar Gunawan.
"Oh pantesan," Clara masih setia menunggu ibunya di ruangan Gunawan.

"Clara,"
"Mama," mereka langsung berhamburan dalam pelukan.
"Miss you mom,"
"Miss you too little," kata Salma yaitu mamanya.

Gunawan tersenyum melihat keluarga kecilnya berkumpul kembali, ia ikut berhamburan dalam pelukan kebahagiaan.

Tidak ada yang lebih berharga dari sebuah keluarga, istri dan anaknya harta yang paling berharga dalam hidupnya.

3.
Nazar ingat jelas wanita itu pernah memberikannya uang, wanita yang di yakini Nazar adalah seorang anak dari atasannya.

Terlihat jelas wajah Gunawan dan wanita itu sangat mirip, begitupun juga dengan istri atasannya yang barusan menabraknya, entah karena apa begitu terburu-buru dan yang Nazar lihat istri atasannya memeluk erat wanita itu barusan.

Mungkin saking rindunya, sudah lama tidak bertemu.

Sama Nazar juga mulai merindukan Kirana entah sedang apa dia disana, merindukan dirinya atau tidak padahal baru saja beberapa hari berpisah.

4.
Semua karyawan berkumpul di koridor kantor di depan sana terdapat Gunawan sang CEO beserta Salma istrinya dan jangan lupakan Clara yang ikut berdiri disana.

Gunawan memperkenalkan putrinya Clara yang baru saja pulang dari London, sebagai tanda bersyukur Gunawan mengundang seluruh karyawan untuk hadir di acara syukuran atas kepulangan putrinya nanti yang akan di adakan di rumahnya.

"Saya harap kalian semua bisa datang di acara nanti, terimakasih atas antusiasnya kalian boleh kembali bekerja." ujar Gunawan dengan ramah.

Saat itu pula semua karyawan tahu bahwa Claraisah Gunawan adalah anak tunggal dari pemilik perusahaan G.S.C group.

5.
Claraisah Gunawan atau sering di panggil Clara memang jarang sekali terlihat terakhir kali dirinya datang ke perusahaan Ayahnya saat dirinya masih SMP dan Sejak SMA sampai kuliah D3 dirinya menetap di London bersama kakek dan neneknya, sekarang Clara melanjutkan S1-nya di Indonesia.

6.
Rasa rindunya kembali menyeruak sesak di dada bagaimana kabar Kirana, apakah Kirana baik- baik saja Nazar sangat merindukan kekasihnya itu.

"Zar jangan melamun,"
"Gue kangen sama dia, Gan,"
"Rindu sama siapa?" seraya menaruh gorengan di meja.

"Kirana,"
"Lo masih ada hubungan sama dia?" Nazar mengangguk.
"Lo ini Zar enggak pernah kapok apa, sudah di hina berkali-kali sama keluarganya juga,"
"Semuanya pasti akan membaik,"
"Karepmu lah Zar, nih gue baru aja beli gorengan di depan, di makan,"
"Makasih Gan."

Semua teman Nazar tahu tentang hubungan Nazar dan Kirana seperti apa, semuanya juga tahu tentang perlakuan keluarga Kirana terhadap Nazar sangat tidak baik, hubungan keduanya tidak di restui.

Nazar harus bersiap untuk besok pagi, ia harus berangkat kerja tidak ingin mengecewakan atasannya yang sudah mempercayai dirinya walaupun hanya posisi TeleMarketing.

Rindunya ia tunda terlebih dahulu, jika terus-terusan mengikuti rasa rindu tidak akan ada henti bisa-bisa besok pagi matanya memanda.

***

Terimakasih
Jangan lupa Vote dan komentarnya.
❤❤

My Husband Amnesia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang