Terbongkarnya Rahasia Lama

1.9K 111 3
                                    

Hari minggu telah tiba, dan Gavin benar-benar menepati janjinya. Mereka sudah bersiap untuk berkunjung kerumah Arin seperti yang sudah ia katakan waktu itu.

Arin terlihat sangat senang, senyumnya tak pernah lepas sejak keluar dari kamar. Entahlah dia sangat merindukan mama dan papanya.

"Ayo kak kita berangkat." Ajak Arin sangat ceria. Melihat senyum Arin, Gavin tidak bisa menahan untuk tidak tersenyum juga.

Entahlah, Gavin tidak tau ini perasaan apa. Yang jelas melihat Arin tersenyum saja sudah membuat Gavin bahagia.

Lantas Gavin menganggukan kepalanya dan berjalan kearah mobilnya yang diekori Arin.

"Aku udah kangen banget sama mama." Oceh Arin setelah selesai memasang sealt-beltnya

"Aku juga kangen sama mama Ani, kita cuma bisa telponan atau Vc an aja." Lanjut Arin tidak peduli ocehannya didengar Gavin atau tidak.

Gavin hanya terkekeh dan menjalankan mobilnya yang siap membelah kepadatan kota jakarta.

***

"Assalamu'alaikum." Ucap Arin saat membuka pintu utama.

"Wa'alaikumsalam. Arin," Sahut wanita paruh baya yang sedang berjalan menghampirinya.

"Mamaaaa Arin kangen" Arin sedikit berlari dan langsung memeluk mamanya manja. Lia membalas pelukan anaknya dengan sayang.

"Mama juga kangen kamu." Jawab Lia dan mengecup kening anaknya. Setelah puas memeluk mamanya, Arin lantas melepaskan pelukannya dan mencium tangan mamanya.

Gavin yang sempat terlupakanpun ikut mencium tangan ibu mertuanya seperti yang Arin lakukan.

"Apa kabar ma?" Tanya Gavin basa basi.

"Alhamdulillah baik Nak." Jawab Lia tak lupa tersenyum.

"Yaudah kangen-kangenannya di pending dulu, sekarang kalian duduk aja dulu gak pegel apa?" Lia terkekeh dan perkataannya diangguki Arin dan Gavin sedangkan ia pergi kedapur untuk membawakan anak dan menantunya minuman.

"Kak." Arin membuka suara.

"Hmm"

"Cuma manggil sih hehe"

"Gaje."

Arin terkekeh melihat wajah kesal Gavin. Pasalnya selalu saja seperti ini, hening dan canggung jika mereka sedang berdua.

"Besan mama gimana kabarnya? udah seminggu gak kontekan. Kayaknya mereka sibuk banget." Ucap Lia sambil berjalan dengan nampan yang dibawanya.

Arin segera berdiri dan membantu mamanya.

"Alhamdulillah baik ma, katanya nanti pas kelulusan Gavin mereka pulang." Jawab Gavin tenang.

"Oh iya, dua bulan lagi kamu lulus. Jangan lupa belajar, besok kan kamu UN."

"Iya ma, pasti."

Gavin melirik Arin, dilihatnya Arin diam dengan bibir yang sedikit mengkerucut. Mungkin dia kesal karena mamanya terus berbicara dengan Gavin, sedangkan ia dikacangin mulu dari tadi. Akhirnya Gavin memiringkan badannya berniat membisikan sesuatu pada Arin.

Silent Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang