Bali

1.8K 120 2
                                    

Setelah kejadian kejutan sweet seventeen Arin dua hari yang lalu, kini mereka sudah tinggal di apartemen milik Gavin. Sebelumnya Arin masih bingung ketika pulang dari tempat kejutannya, Gavin mengajak Arin kesebuah apartemen bukan kerumahnya.

Flashback On

"Kak kita mau kemana?" Tanya Arin bingung. Pasalnya tadi Gavin mengajaknya pulang, tapi setahu Arin ini bukan jalan menuju kompleknya.

"Pulangkan?"

"Tapi ini bukan jalan ke komplek kita kak."

"Ini kejutan." Setelah Gavin mengatakan itu, Arin tidak bersuara lagi. Dia akan mengikuti saja kemana Gavin mengajaknya.

Hari ini sungguh bangayak kejutan untuk Arin. Dan Arin tidak akan melupakannya. Arin berdo'a agar semuanya akan tetap seperti ini.

Setelah beberapa lama diperjalanan, akhirnya mobil Gavin berhenti disebuah garasi dengan banyak mobil disekitarnya. Sekarang Arin tau mereka ada dimana.

"Ayo turun." Ucap Gavin membuyarkan lamunan Arin. Setelah tersadar, Arin ikut turun dan membuntuti Gavin kemanapun ia pergi. Hingga akhirnya mereka sampai didalam sebuah apartemen. Isinya minimalis, terlihat ada sebuah dapur dengan meja makan, tv LED besar yang menempel dengan sofa yang cukup besar, dan satu pintu yang mungkin terhubung dengan kamar.

"Ini rumah kita sekarang." Ucapan Gavin benar-benar membuat kaget.

"Mulai hari ini, kita bakalan tinggal disini. Ini apartement hadiah dari papa dulu waktu masih SMA, aku udah jarang kesini pas udah nikah sama kamu. Dan kini kita bakalan tinggal disini." Ucap Gavin menjawab keterkejutan Arin.

"Tapi kitakan belum beres-beres dirumah mama." Kata Arin mengingat jika sebelumnya mereka belum mempersiapkan kepindahan.

"Semuanya ada disini. Aku udah atur semuanya." Gavin tersenyum.

Seakan senyum Gavin menular, Arin ikut tersenyum.

"Makasih." Ucap Arin.

"Sama-sama. Dan satu hal lagi. Aku udah keterima kuliah di UI, mungkin aku bakalan ngelanjutin kuliah disana. Sekalian juga ngurusin kantor papa. Mama emang mau menetap di indo, tapi papa tetep ngurusin pekerjaan yang diprancis."

"Wahh selamat ya, aku gak nyangka hari ini bakal dapet kejutan sebanyak ini," Arin tak bisa menahan air matanya. Lantas Arin mendekati Gavin dan memeluknya.

"Terimakasih suamiku."

"Sama-sama" Ucap Gavin tulus. Ia melepaskan pelukan Arin pelahan dan mendekatkan wajahnya kewajah Arin. Arin memajamkan mata ketika bibir Gavin mencium keningnya cukup lama.

Flashback off

Hari ini mereka akan pergi berlibur seperti yang sudah direncanakan. Pilihan mereka jatuh ke Bali. Mereka akan berlibur kesana dan menikmati keindahan pantai dipulau Dewata.

Kini Nathan, Cila, Pika, dan Alvin tengah berkumpul diapartemen milik Gavin. Mereka akan terbang setengah jam lagi, tapi mereka memilih bersantai dulu. Lagipula apartemen Gavin ke bandara cukup dekat hanya butuh waktu 10 menit mereka akan sampai.

"Gimana, semua perlengkapannya udah siap?" Tanya Nathan.

"Udah kok, tuh aku bawa koper gede banget." Ucap Cila. Memang benar, cila seperti mau pindahan saja bukan mau liburan. Entah apa saja yang dibawanya sampai-sampai barang bawaannya sekoper besar.

"Lu mah mau pindahan Cil" Sindir Pika. Cila yang mendengar hanya mendengus.

"Masalah penginapan udah gue urus." Ucap Gavin dan diangguki semuanya.

Silent Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang