3 hari telah berlalu. Melly masih belum sekolah karena katanya, Melly gak mau ketemu dulu sama Tiara. Gue juga sebenarnya gak mau ketemu lagi sama Tiara tapi mau gimana lagi kita itu sekelas.
Sekarang adalah hari dimana pertandingan basket antar sekolah di selenggarakan, gue malas buat nonton pertandingan karena gak ada temen buat nonton. Gue berniat buat ke perpustakaan sekolah aja tapi saat hendak ke sana tiba-tiba ada seseorang yang nahan tangan gue. Gue menoleh dan ternyata dia lagi.
Andra.
"Lo mau kemana?" tanya Andra sambil ngelepasin tangan gue.
"Ke perpustakaan sekolah, mau baca novel aja" jawab gue.
"Perpustakaan tutup hari ini! Ayo mendingan lo nonton gue tanding basket"
"Males, gue gak ada temen nonton"
"Disini gak aman mendingan di sana lebih aman"
"Gue gak akan kenapa-napa"
"Udah ayo" Andra langsung narik tangan gue, kenapa sih dia hobi banget narik-narik tangan.
><
"Asep" panggil Andra.
Gue natap Asep dengan jutek, gue tau Asep adalah teman sekelas Andra. Dia emang berpenampilan cupu tapi dia pintar dan baik hati pula. Gue berpikir kalo Andra bakalan nyuruh Asep buat nemenin gue nonton.
"Iya ndra kenapa?" sahut Asep.
"Sep gue titip Bella ya, temenin dia nonton! Jangan sampai dia kenapa-napa"
Gue lihat Asep, dia hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Bell, lo sama Asep ya" ucap Andra.
Gue tersenyum tapi dengan terpaksa lalu setelah itu Andra langsung pergi menuju timnya karena sebentar lagi pertandingan akan dimulai.
Gue pun duduk, Asep juga duduk.
"Hi Bella" sapa Asep.
"Hi" sahut gue.
Di pertengahan pertandingan, gue sibuk nonton basket. Gue kagum ternyata Andra jago banget main basketnya tapi saat gue tenang menonton tiba-tiba aja ada seseorang yang narik tangan gue.
"Bella" yang gue dengar itu suara panggilan dari Asep.
><
Tiara membawa gue ke taman belakang sekolah. Sampai di sana gue langsung di dorong sampe gue jatuh, sakit banget rasanya.
"Sakit?" tanya Tiara.
Dih pake ditanya lagi, sakit banget lah.
"Ra, lo apa-apaan sih?" tanya gue.
"Ini balasan buat lo, karena udah ngambil Andra dari gue!" jawab Tiara.
"Ra, gue gak ngambil Andra dari lo. Gue sama Andra gak ada apa-apa, kita cuma temenan doang"
"Temenan tapi rasa pacaran, iya kan?" tanya Tiara.
Gue langsung menggeleng cepat tapi Tiara menampar pipi kiri gue lagi, Tiara bersama kedua temannya itu tertawa sambil natap. Sementara gue cuma bisa nahan tangis sambil megang pipi kiri gue.
"Mau nangis tuh, dasar cengeng" ucap Mona.
"Anak kecil kan emang cengeng" ejekan Rika membuat mereka ketawa dan gue harus bisa menahan tangisan.
Gue cuma bisa menunduk.
"Cabut guys" ajak Tiara.
Mereka pun pergi tapi sebelum pergi, Tiara dengan ke dua temannya itu menginjak jari tangan kanan gue. Itu benar-benar sakit rasanya. Tapi gue cuma bisa diam sambil nangis tanpa suara.