Keesokan harinya gue lagi bersiap-siap di kamar gue untuk mengajarkan Andra dan sekalian belajar bersama dengan Andra karena gue tau kalo hari senin nanti, kelas gue sama Andra akan ada ulangan harian. Kelas gue di jam pertama dan ke dua sementara kelas Andra di jam ke tiga dan ke empat.
"Non Bella, mau belajar sama den Andra lagi?" tanya bi Siti, kalian pasti tau bi Siti itu siapa. Ya bi Siti adalah satu-satunya pembantu di rumah gue yang udah gue anggap sebagai nyokap gue sendiri.
Jangan kalian pikir kalo bi Siti adalah pembantu satu-satunya di rumah gue dan gue mengandalkan terus bi Siti. Enggak ya! Bahkan gue kalo lagi ada waktu kosong suka bantu-bantu bi Siti.
"Iya bi, kan perjanjiannya setiap hari" jawab gue.
"Mau di rumahnya lagi non?"
"Oh enggak bi, sekarang mau di taman katanya biar otak agak fresh"
"Oh ya sudah"
Gue mendengar suara mobil. Mobil siapa yah? Andra? Mana mungkin Andra mengendarai mobil kan Andra biasanya naik motor kesayangannya.
"Siapa ya bi?" gue tanya si bibi.
"Gak tau non" jawab si bibi.
Gue langsung melihat keluar jendela dan gue lihat itu beneran Andra, dia sedang memainkan ponselnya dan tiba-tiba aja ponsel gue bunyi lalu gue pun mengambil ponsel gue. Dan gue lihat satu notifikasi langsung aja gue membuka WhatsApp dan ternyata Andra mengirim pesan ke gue.
Gue mematikan ponsel gue lalu memasukan kedalam tas kecil gue, gue menatap si bibi, "bi itu Andra di depan, aku berangkat dulu ya bi" pamit gue.
"Iya non hati-hati ya"
"Iya bi" tak lupa gue menyalimi tangan bibi mau bagaimana pun gue harus sopan ke bi Siti.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
><
Gue menutup pintu rumah dan menghembuskan napas pelan lalu gue pun berjalan menuju Andra yang sedang fokus ke ponselnya.
"Ayo, ndra" ajak gue.
Namun Andra masih diam, ngomong-ngomong Andra menghadap ke arah samping.
"Andra" panggil gue tapi tetep Andra gak ngerespon panggilan gue.
Kesel banget rasanya.
Lalu gue pun menepuk-nepuk pundak Andra baru dia menghadap gue lalu ia membuka headseadnya. Hmm pantes aja gak denger panggilan gue dia lagi mutar lagu.
"Pantes aja gue panggil-panggil dari tadi gak nyaut ternyata lo lagi pake headsead" gerutu gue.
"Ya sorry, lagian elo itu badannya kecil jadi gue gak lihat" Andra kayak ngeledek gue, gue pun langsung memukul bahunya.