45 - hari Ini

2.1K 109 10
                                    

Bel istirahat telah tiba. Melly, Mona dan Rika ngajak gue buat ke kantin tapi gue tolak dengan alasan kalo gue ada urusan dulu, mereka kepo dong tapi gue gak mau ngasih tau dulu sama mereka nanti aja ceritanya kalo gue udah ngomong sama Andra.

Gue tau akhir-akhir ini Andra selalu ada di rooftop sendirian, entahlah sejak gue sama Andra berjauhan Andra lebih sering sendirian gue lihat dan juga kayak gak ada semangat-semangatnya gitu.

Kini sampailah gue di rooftop. Bener dugaan gue, gue pun tersenyum saat Andra bener-bener berada di rooftop, Andra lagi baca buku dan ia duduk di kursi taman. Tumben banget dia baca buku, novel lagi. Baru kali ini gue lihat Andra baca novel.

"Kenapa lo gak jujur sih" gue memulai pembicaraan, akting dulu.

Andra yang lagi fokus baca novel itu langsung menoleh ke belakang, dia natap gue lalu menyimpan novel itu dan segera berdiri lalu menghampiri gue.

"Jujur soal apa?" tanya Andra, kayaknya dia kebingungan.

Setengah mati mungkin gue menahan senyum karena gue bahagia bisa ngomong lagi sama Andra. Walau baru permulaan.

"Lo gak jujur Andra, kenapa lo gak cerita ke gue kalo Samuel ngancam lo" kata gue.

Andra diam tapi dia natap gue, "lo udah tau?" tanyanya.

"Semuanya" jawab gue singkat.

"Ya udah gue gak perlu jelasin panjang lebar lagi" ujar Andra.

Andra melangkah pergi dan itu buat gue sedikit kecewa karena gak sesuai ekspetasi gue semalam. Semalam gue ngebayangin bahwa gue bakalan baikan sama Andra kayak yang gue bayangin tapi nyatanya enggak, Andra hari ini malah cuek ke gue.

Gue memutar badan gue, gue gak mau nunda-nunda lagi. Kayaknya gue emang harus langsung ungkapin aja kalo gue suka sama Andra, terserah Andra mau jawab apa yang penting gue udah ngungkapin. Ya, memang dulu gue pernah ngungkapin perasaan gue tapi gue mau ngungkapin sekali lagi.

"Andra, lo mau kemana?" tanya gue.

Andra berhenti tapi gak memutar badan buat menatap gue, "pergi" sahutnya.

"Pergi kemana?"

Andra memutar badan dan menatap gue, "ke hatimu" ucapnya sambil tersenyum.

Gue juga tersenyum mendengar itu, Andra pun menghampiri gue membuat jantung gue berdetak cepat. "Perasaan kamu masih sama gak ke aku?" tanyanya dengan lembut.

"Gak pernah berubah" sahut gue tanpa mengalihkan pandangan gue.

"Bella cantik, mau gak jadi pacarnya Andra?"

Gue tersenyum lebar dan langsung memeluk Andra, "Andra pasti tau kan jawabannya apa" gue merasakan kalo Andra juga memeluk gue.

"I love you"

"I love you to"

Gue seneng akhirnya gue sama Andra bisa bersatu, gue seneng gue sama Andra bisa pacaran. Jujur, Andra adalah pacar pertama gue. Dan gue bener-bener mencintai Andra, gue akan berusaha mempertahankan hubungan gue sama Andra sampai gue dengan Andra menikah dan maut memisahkan kami.

Gue sama Andra melepaskan pelukan dan kami saling bertatapan, Andra tersenyum sambil mengelus pipi gue dengan lembut.

"Andra, kamu yang ngirim surat aneh itu ya sama coklat silverqueen?" tanya gue.

Andra tertawa pelan, "iya, kenapa emang?"

"Aneh aja, isi surat nya cuma kata maaf doang"

"Satu kata maaf itu berarti banget buat semua kesalahan sama kayak kata aku cinta kamu berarti banget untuk selamanya"

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang