36 - gue cemburu?

1.1K 90 5
                                    

Andra hari ini gak jemput gue buat ke sekolah bareng katanya dia udah janji buat berangkat bareng sama Bunga, oke baik gue ngerti. Tapi kenapa ini buat gue sakit padahal ini masih pagi tapi gue malah sakit hati.

Sampai sekolah gue lihat Andra lagi ngobrol sama Bunga di iringi dengan tawa sekali-kali sampe akhirnya Andra lihat gue.

Shit!

"Eh Bella, sini" panggil Andra.

Gue kaget. Kenapa juga Andra harus lihat gue disini padahal gue udah sembunyi, ah sudah lah. Gue pun langsung menghampiri Andra dan Bunga.

"Hi" sapa gue dengan tersenyum walau fake.

"Gue minta maaf sekali lagi ya kalo gue tadi gak jemput lo dan gue mau ngomong sama lo" kata Andra buat gue penasaran.

"Ngomong apa?" tanya gue.

"Mungkin untuk sekarang dan selanjutnya gue mau berangkat dan pulang sekolah bareng sama Bunga, gapapa kan?"

Gue menatap Bunga sebentar, dia natap gue dengan senyuman manisnya. Benar dia sangat manis kalo lagi senyum pantes aja Andra suka.

Gue kembali menatap Andra, "ya udah gapapa, gue bisa minta anter sama jemput ke kak Bima"

"Oke kalo gitu" jawab Andra.

Gue mengangguk, "iya" sahut pelan.

Gue gak mau lama-lama bareng sama mereka yang ada gue nyesek terus, "ya udah kalo gitu gue duluan ya" pamit gue dan gue langsung pergi aja tanpa mendengar jawaban dari Andra dan Bunga.

><

Bel istirahat terdengar tapi gue gak mood banget buat pergi ke kantin. Bisa-bisa di sana ada Andra dan Bunga yang sedang makan bersama lalu buat hati gue kembali sesak.

Beberapa kali Melly, Mona dan Rika ngajak gue untuk pergi ke kantin tapi gue gak mau untuk pergi sampai akhirnya mereka menyerah dan membiarkan gue sendirian.

Di kelas kosong, gak ada orang karena mereka semua pergi ke kantin. Daripada gue sendiri disini, mendingan gue pergi ke perpustakaan sekolah mengingat gue udah lama gak ke perpustakaan lagi.

><

Di perpustakaan seperti biasa sepi tidak ada pengunjung. Padahal perpustakaan menurut gue itu tenang dan nyaman tapi mungkin hanya beberapa orang yang berpikiran kayak gue. Disini hanya ada beberapa orang, bahkan jumlah orangnya tidak sampai 10 orang. Cuma sedikit.

Setelah menemukan novel yang menurut gue menarik, gue langsung mencari bangku untuk membaca novel gue. Sampai ketika, gue nemuin bangku yang dulu gue pernah memergoki Andra lagi tiduran disini, gue masih ingat betul saat Andra tertidur disini lalu terbangun dan minta gue buat ngerjain tugasnya.

Dan itu semua dulu, kini menjadi kenangan. Gue dan Andra sekarang gak akan sedekat dulu, Andra sekarang udah ada cewek. Dan gue sedih. Tapi gak, gue gak boleh sedih, ngapain juga sedih. Inget ya bell, lo itu cuma temenan sama Andra. Gak lebih!

Gue pun melewati bangku tersebut dan memilih bangku selanjutnya. Gue akhirnya membaca seperti orang lain. Sampai tiba-tiba ada seseorang menepuk pundak gue, gue menoleh ke belakang.

"Iya?" tanya gue.

"Boleh gak gue duduk disini?" pintanya.

Gue mengangguk, "boleh" jawab gue.

Cowok itu duduk di samping gue, gue meneruskan bacaann gue tadi. Awalnya emang hening sampai akhirnya cowok di sebelah gue ngajak gue kenalan.

"Boleh kenalan?" tanyanya agak ragu.

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang