Waktu berlalu begitu cepat. Kini gue udah satu bulan lebih sekolah disini dan akhir-akhir ini gue gak pernah punya masalah lagi sama Andra. Akhirnya gue bisa tenang juga di sekolah.
Hari ini di kelas gue lagi jam kosong, gue suka banget kalo lagi ada jam kosong karena gue bisa baca novel-novel yang gue pinjam dari perpustakaan. Kelas rame banget, gue jadi gak konsen buat baca karena gue juga ga suka keramaian, gue suka ketenangan. Akhirnya gue memutuskan buat pergi ke perpustakaan.
Gue pun berpamitan ke Melly sama Tiara buat pergi ke perpustakaan buat baca novel siapa tau aja di sana ada novel lain yang menarik buat gue baca.
Sampai di perpustakaan, gue membuka pintu perpustakaan. Disini sepi gak ada siapa-siapa, gak ada yang jaga perpustakaan ini tapi gak masalah sepi lebih bagus untuk gue bisa membaca dengan tenang dan santai.
Gue milih salah satu novel yang menarik untuk gue baca, gue memilih novel tentang cinta yang berjudul Benci Jadi Cinta entah kenapa gue tiba-tiba aja pengen baca novel itu. Menarik juga novelnya.
Gue menatap sekeliling untuk mencari tempat yang nyaman untuk gue duduki. Biasanya gue lebih suka duduk di paling pojok, akhirnya gue lebih memilih duduk disana.
Dahi gue mengernyit, gue bingung. Siapa yang tiduran di sana? Dia Seorang siswa laki-laki yang sedang tertidur dengan enak nya.
Gue mendekati orang itu, gue mengulurkan tangan gue buat nyentuh kepalanya karena memang orang itu tertidur di atas meja sambil tengkurap.
"Hmm" cowok itu mengegeliat bisa gue lihat wajahnya dan gue terkejut saat melihat orang itu.
Andra lagi, kenapa harus dia yang disini. Kenapa bukan orang lain tapi mau apa dia disini?
Andra membuka matanya dan terkejut saat menatap gue lalu ia terbangun dengan mata yang masih tertuju ke gue.
"Elo kok ada disini?" tanyanya.
"Seharusnya gue yang nanya, ngapain lo ada disini?" gue balik bertanya.
"Gak lihat tadi lagi ngapain?"
"Emang gak belajar? Ini kan masih jam pelajaran dan satu jam lagi istirahat"
"Duduk sini" ia terduduk di kursi. Gue pun menurutinya, gue duduk di samping Andra.
Padahal gue lagi kesel tapi kenapa gue mau aja nurut sama perkataan Andra. Padahal tadi harusnya gue langsung aja melewati dan mencari meja yang lain.
"Kenapa?" gue tanya.
"Gapapa" jawabnya.
"Kenapa lo tidur disini? Kenapa gak ngikutin pelajaran? Kelas lo gak lagi jam kosong kan? Terus..."
Jari telunjuk Andra langsung menempel di bibir gue dan gue terkejut dan langsung berhenti berbicara, gue mematung sebentar dan menatap Andra. Andra juga menatap gue dengan tatapan sendu tapi di pikir-pikir Andra ganteng juga ya. Gue cuma bilang ganteng ya gak lebih.
"Jangan banyak tanya ya cantik, aku ngantuk" ucap Andra dengan lembut.
Jujur aja gue melayang dengan perkataan Andra barusan tapi gue harus stay cool, gue langsung nyingkirin jari telunjuk Andra di bibir gue.
"Apaan sih lo, gak usah sok lembut"
"Nanti kalo gue marah salah lagi, udah lah mendingan gue tidur''
"Terserah" gue mulai membuka novel gue.
"Eh bisa bantu gue gak?"
Gue mengernyitkan dahi lalu menatap dia kembali, "bantu apa?" tanya gue lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/198053275-288-k557523.jpg)