35 - andra punya gebetan?

1.1K 91 1
                                    

Beberapa bulan kemudian kini gue dan semua murid SMA Garuda udah kembali ke sekolah dan ada warga baru di sekolah ini. Sekarang gue udah naik kelas, sekarang gue sudah kelas 12. Waktu seakan-akan cepat banget berputar, bener-bener gak kerasa kalo gue udah tingkat akhir di SMA ini.

Hubungan persahabatan gue sama Andra sekarang semakin membaik. Bahkan kita sering bercanda sekarang ataupun saling mengejek, gue sekarang udah gak jaim lagi sama Andra. Dan gue tampil apa adanya di depan Andra, Andra pun begitu. Sekarang gue bener-bener kagum sama Andra. Andra sekarang sering mendapatkan juara di kelas dan bahkan kemarin mengikuti lomba cerdas cermat dan gue juga pernah ikut lomba cerdas cermat bareng Andra.

Merasa tersaingi? Iri? Enggak, justru gue bangga sama Andra dan juga sama diri sendiri yang berhasil mengubah seseorang menjadi lebih baik lagi.

Saat ini gue lagi berada di kantin bersama Melly, Mona dan Rika. Kita lagi menyantap makanan pesanan kita masing-masing sambil main handphone juga. Mungkin udah lama gue sama temen-temen gue duduk disini karena hari ini jam kosong, guru yang mengajar lagi sakit.

Tapi lama-lama kemudian individu dan kelompok saling berdatangan ke kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar. Lalu tiba-tiba ada yang duduk di samping gue, gue menoleh ke orang itu lalu mendapati Andra yang lagi tersenyum senang ke gue, gak tau apa mau dia sekarang kalo gak minjem uang pasti dia minta traktiran dari gue ah sama-sama bohong. Sama-sama rugi gue.

"Apaan, mau minjam duit apa mau minta di traktir lagi?" tanya gue.

"Enggak dua-duanya" jawabnya.

"Terus?"

"Eh gue mau cerita dong sama lo"

Ya emang gue sama Andra sering berbagi cerita, kita sering bertukar cerita sampe gue tau gimana Andra aslinya. Gue rasa cerita atau curhat ke cowok gak terlalu buruk juga, terutama sama Andra dia selalu jaga rahasia gue dan gue pun akan selalu menjaga rahasianya contohnya dia pernah cerita kalo dulu dia pernah bahkan sering makan lima tapi ngaku cuma satu. Siapa yang pernah kayak gini?

"Ya udah tinggal cerita aja" ujar gue.

"Tapi jangan disini, malu lah gue banyak temen-temen lo"

Gue tatap Melly, Mona, dan Rika mereka seperti menahan tawa. Gue natap Andra kembali.

"Terus dimana?"

"Ayo ikut gue"

"Bentar gue mau bayar dulu"

"Ya udah cepetan"

Gue langsung pergi ke ibu kantin untuk membayar makanan yang gue pesan. Setelah itu gue pamit ke Melly, Mona dan Rika lalu gue dan Andra pergi.

><

Seperti biasa gue sama Andra pergi ke rooftop sekolah untuk bercerita tapi terkadang gue sama Andra sekedar bersantai doang disini karena disini ada kursi taman berwarna putih yang sengaja Andra minta beli ke ayahnya buat dirinya ataupun orang lain.

"Lo mau cerita apa?" tanya gue.

"Gimana ya, bingung gue" ujarnya.

"Kenapa harus bingung? Tinggal cerita aja apa susahnya, biasa nya lo langsung to the point"

"Ini tentang orang yang gue suka"

Jantung gue berdegup kencang ketika Andra tiba-tiba pengen cerita tentang orang yang dia suka. Selama ini, dia gak pernah cerita tentang cewek. Gue pengen banget senyum tapi gue tahan senyuman itu, gue gak mau kegeeran. Belum tau juga kan Andra suka sama siapa.

"Siapa emang orang yang lo suka?" gue tanya karena gue udah penasaran banget.

"Gue gak mau ngasih tau dulu namanya ya, gue mau kasih tau dulu tentang orangnya aja dulu. Jadi dia itu orangnya cantik, pengertian, perhatian, baik, pokoknya dia sering suport gue, dia bisa merubah gue jadi lebih baik lagi dan bikin gue sayang, bikin gue nyaman juga ketika di dekat dia dan bikin gue kangen kalo jauh dari dia" Andra menjelaskan tentang perempuan yang Andra sukai tapi kenapa jantung gue malah tambah kecepatan berdetaknya ya?

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang