2 - benci dia

2.7K 172 2
                                    

Pagi ini gue berangkat ke sekolah dan gue harap gue gak ketemu sama Andra hari ini. Gue gak mau lagi ketemu dia, pokoknya hari ini gue gak mau ketemu sama si cowok nyebelin itu.

Gue berjalan di koridor sekolah banyak banget yang natap gue dan gue lihat mereka ketawa di belakang gue, gue heran dong. Kenapa mereka ngetawain gue, apanya yang lucu dari gue? Apa gue berpenampilan aneh hari ini? Perasaan gue selalu berpenampilan kayak biasanya.

Gue bingung sama mereka.

Gue muak dengan tawaan mereka, siapa pun tolong beritahu gue. Apa yang sebenernya terjadi dengan kalian sehingga kalian ngetawain gue.

"Bella" panggil seseorang dari arah samping, gue langsung menoleh dan gue mendapati Melly yang tengah berlari ke arah gue.

"Ada apa mell?" tanya gue saat dia udah sampai di hadapan gue.

Melly mengatur napasnya sejenak, "bell lo harus lihat mading, ada foto lo dan ada tempelan kata-kata gitu" jelasnya.

Gue kaget, siapa orang yang tega ngelakuin hal kayak itu. Iseng banget sih.

"Ayo antar gue ke sana"

Melly mengangguk lalu dia berjalan duluan dan gue langsung mengikuti Melly.

Sampai di mading sekolah, gue langsung aja menerobos untuk sampai ke depan bersama Melly. Benar ada foto gue tapi cuma bagian kepala doang terus di tempel di kepala harimau dan ada tulisan di sana. Gue heran ini dia dapat foto gue darimana? Instagram gue kah tapi kayaknya iya dari Instagram soalnya gue ada foto itu di Instagram.

Warning!
Awas harimau galak!!!

Itulah tulisan yang terdapat di bawah foto itu, cepat-cepat gue langsung mengambil foto itu sama tulisannya, langsung aja gue robek foto gue dan gue remas foto berserta tulisan itu.

"Siapa yang lakuin ini?" tanya gue sedikit membentak kepada seluruh murid disini. Maaf ya gue emosi banget soalnya.

Gue gak peduli mau itu kakak atau adek kelas gue yang jelas gue benar-benar marah dan malu dengan perbuatan orang yang iseng ini.

Sebenarnya gue gak berani buat ngebentak atau marah-marah di hadapan orang lain, gue malu tapi orang ini buat gue emosi jadinya gue kayak gitu.

"Kak Andra, kak" sahut salah satu seorang murid, gue gak tau itu siapa mungkin dia adek kelas gue tapi ya sudahlah gue gak peduli sama dia tapi gue bener-bener berterima kasih karena dia gue jadi tau siapa pelakunya. Dan ya gue juga mikirnya Andra yang pasti ngelakuin ini.

Andra. Andra Savian Alteza, gue berharap hari ini gue gak ketemu sama dia tapi gue malah berurusan sama dia. Heran gue, nyari masalah mulu dia sama gue kalau pun dia mengibarkan bendera perang. Ayo gue pasti menang ngelawan cowok kayak dia.

Gue gak takut!

Tapi gue gak boleh berlebihan, disini juga gue masih baru 2 hari sekolah, gue gak boleh berbuat onar atau apapun yang berurusan sama guru BK. Gue gak boleh sampai di panggil ke tempat laknat disekolah ini.

Setelah itu gue buru-buru nyari Andra, gue terus bertanya ke seluruh orang yang berada di sekolah ini sampai pada akhirnya gue yang nemuinnya sendiri. Dia lagi ngerokok di rooftop sekolah sambil bersandar di pagar pembatas bersama kedua temannya.

Dengan berani gue langsung menghampirinya. Sampai di hadapan dia, gue langsung ngelempar gulungan foto dan kertas itu ke wajah Andra. Andra memejamkan mata saat gue lempar setelah itu natap gue kembali dengan tatapan yang santai, lalu Andra membuang rokok itu begitu pun dengan teman-teman yang mengikutinya.

Udah kayak bos aja dia sampe ada pengikut.

"Gue udah tebak lo pasti nyamperin gue" ucap Andra, gue makin kesal.

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang