Bel istirahat telah berbunyi. Gue seneng akhirnya Melly udah kembali ke sekolah dan sekarang gue duduk berdua sama Melly sementara Tiara ah biarin aja dia, gue gak peduli mau dia duduk dengan siapa aja.
Gue heran kenapa Farel sama Devan udah ke kantin sementara Andra enggak ya?
"Rel, Andra kemana?" tanya gue.
"Kangen ya" ejek Farel.
"Gue tanya serius Farel!" kesal gue lalu gue pun menatap Devan. "Dev, Andra mana?" tanya gue.
"Ada" sahut Devan.
"Ini gue baru dateng" ucap seseorang, gue natap orang itu. Dan ya Andra baru aja datang.
"Kok telat?"
"Abis..."
"Si Andra tuh ngerjain ulangannya lama banget" ungkap Farel.
"Farel" kesal Andra.
"Iya tuh bell, Andra terus aja nyontek" timpal Devan.
Gue natap Andra dengan tajam, apakah penjelasan gue kurang jelas ya kemarin siang?
"Ikut gue sekarang, ndra"
"Enggak bell, mereka fitnah"
"Ayo" langsung aja gue tarik tangannya.
><
Gue bawa Andra ke taman, gue bakalan marah ke dia. Gue sama Andra pun duduk di kursi taman.
"Kenapa nyontek?" tanya gue.
"Gak kok, mereka itu fitnah" jawab Andra.
"Jangan bohong"
"Ya ampun bell gue gak bohong"
"Awas aja ya kalo nilai lo kecil, gue gak mau nilai lo kecil karena gue bakal ngerasa kalo gue udah jadi guru privat yang gak bener buat lo ndra"
"Enggak, gue yakin nilai gue pasti besar"
"Nanti siang pokoknya belajarnya harus serius"
"Setiap hari juga gue serius"
"Serius darimana, lo itu apa-apa kalo gue tinggal sebentar main handphone terus lupa lagi kan"
"Jangan ngegas dong"
"Gue cuma mau lo lebih baik lagi, ndra"
"Gue udah baik kok"
"Ya udah kalo gue suruh ini atau jangan ngelakuin ini itu nurut aja"
Entah kenapa gue jadi marah-marah kayak gini ke Andra padahal tadinya gue pengen ngasih tau dia dengan cara baik-baik.
"Kapan gue gak nurut sama lo"
"Banyak"
Andra pun berdiri, gue juga ikut berdiri gak enak kalo gue duduk harus natap Andra yang tinggi. Tapi kalo gue berdiri juga tetap aja gue harus lihat ke atas tapi cuma dikit sih.
"Kok lo jadi marah-marah kayak gini sih cuma gara-gara gue telat, emang kenapa sih kalo gue telat dikit? Apa gue harus tepat waktu mulu gitu? Lo jangan percaya sama orang gitu aja, Farel sama Devan itu emang suka bercanda"
"Ya udah maaf kalo gue salah, gue cuma mau memperbaiki lo aja"
Gue pun langsung pergi dari hadapan Andra, entahlah perasaan gue campur aduk.
><
Malam hari tiba, tadi siang gue langsung pulang aja mana mungkin gue ngajar Andra sedangkan gue sama Andra lagi marahan ya walau masalah kecil.