Tujuh

2.4K 118 9
                                    

Happy Reading 🤗

Kevin pov

Dia berpamitan kepada ku untuk menemui Naara yang tiba-tiba saja menangis histeris. Aku hanya mengangguk kan kepala dan tersenyum.

Cukup lama aku berbincang dengan wanita paruh baya di depanku ini. Entah kenapa aku merasa senang dan tak ada sedikitpun rasa canggungku padanya. Cukup lama dia meninggal kan ku dan maminya berdua, tiba-tiba ponselku berdering..

Drt drt drt..

Ternyata panggilan dari sekertaris pribadi, ku menghela napas belum saja sehari di Indonesia sudah di libatkan banyak pekerjaan.

"Kalau begitu Kevin pamit pulang dulu yah Tante, ada urusan mendadak" pamitku.

"Loh, bukannya mobil kamu di pakek Hito? terus kamu pulang makek apa nak" tanyanya ramah.

Aku tersenyum terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan nya "iya sih Tante, tidak apa lah Tante Kevin bisa minta jemput atau jalan kaki" jawabku.

"Apa jalan kaki?" Tanyanya kaget "tidak tidak, Tante panggil Wilona dulu biar Wilona yang mengantar kamu pulang" lanjutkan hendak berdiri.

Langsung ku tangkis " tidak perlu Tante, Kevin tidak apa kok lagian rumah Kevin kompleks sini juga tapi di Blok A" jelasku.

Tante Tere tidak menjawabnya ku perhatikan raut wajah nya saat ini sulit diartikan dan menghela nafas cukup panjang untuk segera menjawab ucapan ku.

"Iya sudah kalau begitu, Kevin hati-hati" ucapnya pasrah bercampur khawatir.

"Iya Tante tenang saja yah, sampaikan salam pada Wilona dan Naara tante" senyumku mengembang "kalau begitu Kevin pamit Tante" pamitku.

Hanya anggukan yang ku dapat wanita parah baya itu mengantarkan ku ke depan gerbang. Aku langsung melenggang pergi biar tidak terlalu malam pikirku. Lumayan jauh juga dari blok E ke blok A, astaga benar-benar kayak orang bodoh aku.

"Baru satu hari di Indonesia aku udah olahraga malam seperti ini"gerutuku. Walau sebenarnya aku sama sekali tidak menyesali nya.

Wilona Pov

"Kemana dia..?" Batinku. Celingak-celinguk aku mencari keberadaan nya, dan berharap dia masih disini. Sampai dilantai bawah ku menoleh ke arah dapur aku melihat mami yang mengambil air. "Mami hanya sendirian, terus dia kemana?" Gumamku pelan "kenapa gak pamit coba" lanjutku kesal.

Mami yg melihat ku di ruang tengah, langsung menghampiri ku "oh iya, cari Kevin yah?" Tanya mamiku "Kevin udah pulang tadi tuh, nunggu kamu lama katanya" lanjutnya lagi sambil senyum-senyum kayak orang lagi kesemsem aja tu mami.

"Pulang??" Ucapku kaget, mami menganggukan kepalanya "pulang sama siapa mam? Kan mobil Kevin di bawa Hito ? Naik taksi mam? Kenapa gak pamit ke Wilona dulu kalau mau pulang?" Tanyaku berlebihan, aku sadar sih tapi tak apa lah toh cuma ke mami sendiri.

"Satu-satu dong tanya nya sayang, mami kan bingung nih mau jawab yang mana duluan" candanya.

Aku merasa tersipu dan malu iya pastinya. "Kevin pulang sama siapa mam?" Tanyaku berusaha tetap tenang.

"Pulang sendirian sayang." Jawab mamiku.

"Terus mobilnya tetap di Hito gitu" tanyaku lagi untuk yang kedua kali.

"Iya" jawab mamiku singkat padat dan jelas.

"Naik taksi apa ojek mam?" Tanyaku lagi.

"Jalan kaki" singkat lagi.

"Hah?? Apa?? Jalan kaki mam?" Aku kaget bukan main, dia pulang jalan kaki meski aku tau sih kalau rumahnya masih di kompleks yang sama denganku.

Kali ini mami hanya mengangguk, mungkin mami merasa capek dengan pertanyaan ku yang terlontar bertubi-tubi.

Aku terdiam sejenak "kasihan sekali, kenapa dia gak meminta bantuan ku untuk mengantarnya pulang" ucapku dalam hati.

"Udah deh ngelamunnya" mamiku terkekeh, sumpah aku langsung merasa malu "mami ke kamar duluan, kamu cepat tidur kasihan Naara tuh" jelas mamiku lagi.

Aku mengangguk langsung melangkah pergi ke kamar Naara, menaruh nya dalam kasur kesayangan nya. Dan aku langsung pergi kekamar ku rasanya aku sudah rindu dengan alam sadar ku.

Pagi hari..

Aku menggernyap kan mata, meraih alarm yang mulai tadi sudah bernyanyi ria. "Oh astaga.. badanku sakit sekali rasanya" gumamku. Langsung ku membersihkan diri setelah semua selesai aku langsung menuju ke kamar princess ku,

Dia sudah membuka matanya dengan kebiasaan barunya meracau gak jelas. Aku tersenyum menghampiri nya dan membawanya dalam pelukan ku.

Aku turun ke lantai bawah hanya sekedar untuk sarapan "pagi mami" sapaku riang.

"Pagi sayang, eh cucu Oma udah cantik nih.. mau kemana sih?" Gemasnya.

"Mau jalan jalan sama Mommy dong Oma" jawabku menirukan suara bayi.

"Emang kamu gak ke butik hari sayang?" Kali ini mami bertanya padaku.

Aku menggeleng "kayaknya nggak deh mam, Wilona pengen full time sama Naara hari ini." Aku tersenyum padanya.

"Oh iya sudah, mami hari ini ada acara sama Tante lili, mungkin malem baru pulang kamu gpp kan sama Naara".

"Gpp lah mam, mami hati-hati yah" kataku.

"Iya iya, ayok sarapan dulu habis ini mami mau berangkat" gertaknya.

Aku dan mami mulai sarapan dengan tenang, eh aku lupa kalau si Naara juga ikutan sarapan pagi ini. Ku dia di stroller tertawa gemes sambil memakan biskuit bayi yang aku berikan tadi, sebelumnya aku sudah memakaikan celemek di leher nya supaya bajunya tidak kotor oleh makanannya. Aku terlalu senang melihat perkembangan nya yang semakin hari semakin membuatku gemas sendiri.

Mami pamit padaku dan Naara "mami berangkat dulu" sambil mencium keningku "Oma jalan dulu, Naara jangan nakal sama Mommy, jangan merepotkan Mommy, Naara jadi anak baik hari ini yah" mencium pipi chubby Naara dengan sayang.

"Siap Oma," jawabku menirukan suara bayi lagi. Mami terkekeh melihatku dan langsung masuk mobil. Dan melenggang meninggalkan ku dan Naara di halaman rumah.

Aku menuju ke gerbang untuk menutup nya. Aku mengurungkan niat pertama ku mengajak Naara jalan jalan hari ini, aku berpikir menghabiskan waktu di rumah bersama Naara mungkin sangat menyenangkan.

Baru ku sentuh ganggang gerbang tiba-tiba saja ada mobil sport berwarna biru tua melenggang masuk ke halaman rumahku tanpa permisi, aku mengernyitkan dahi. Aku baru menyadari kalau mobil itu iya mobil itu milik seseorang yang dari kemaren mengisi pikiran ku, Degg!! Jantungku, tolong jangan lompat Sekarang. Entah lah aku merasa sangat senang melihat mobil itu haruskah aku melompat atau terbang detik ini juga. Tapi itu tidak mungkin bisa bisa image ku rusak di depannya. Aku menghela napas sebelum mendekati mobil itu berusaha bersikap tenang seakan-akan tidak terjadi apa apa.

Semakin dekat aku dengan mobil itu terlihat pintu mobil mulai terbuka, aku terkejut bukan main ketika seorang keluar dari balik pintu mobil, ku nanti kan dia sampai sepenuhnya keluar agar aku bisa melihat dengan jelas bahwa itu memang dirinya, entah aku harus bahagia atau nangis sekarang.. Dan ternyata.....

Bersambung...

Udah yah Sampek sini dulu, besok di lanjut lagi 🤗

Kira-kira sesuai ekspektasi Wilona gak yah?? , yang datang itu siapa😂

Jangan lupa VOTE dan comment segokil gokilnya 🤗❤️

Dear MOMMY !! (Kevin & Wilona)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang