Empat Puluh

2.1K 125 40
                                    

Nih buat yang kemaren minta lanjut..
Di tunggu masukannya di kolom komentar 😉

Happy Reading..

Dua Minggu kemudian..

Kini Wilona sedang duduk santai di taman belakang rumah, pikiran Wilona kini sudah berada di antara Awan-awan Wilona masih memikirkan kira-kira siapa orang yang mengirim itu selama beberapa bulan setelah ia mengenal Kevin. Selama sebulan menikah dengan Kevin, Wilona mendapat dua kali ancaman yang tak Kevin ketahui karena Wilona memilih untuk tidak menceritakan nya.

Dua Minggu ini suasana rumah sangat sepi semenjak kepulangan mereka dari New Zealand tanpa Naara. Iya Mom dan Dad Kevin meminta Naara untuk tinggal lebih lama bersama nya, katanya sih mumpung Naara belum sekolah kalau sudah sekolah sangat susah untuk mengajaknya liburan. Awalnya wilona sedikit ragu tapi ya sudahlah, Wilona percaya mertuanya bisa menjaga dan menyayangi Naara. Entah sampai kapan Naara berada di New Zealand Wilona tidak mengetahui nya, setiap hari Naara selalu video call Mommy dan Daddy nya dengan ceria ia menceritakan semua hari yang di lalui nya selama di sana.

Drtt.. drtt.. drtt..

Lamunan Wilona buyar dengan getaran ponsel yang berada di meja sampingnya Wilona melihat nama pemanggil itu dan tersenyum.

"Hallo mi" sapa Wilona.

"Hallo, gimana kabarnya? Yang habis honeymoon ada kabar baik nggak?" Tanya mami Tere.

"Wilona baik mi, mami gimana? Hehe.. belum mi" jawab Wilona tersenyum sambil memegang perutnya.

"Mami baik, iya sudah terus lah berusaha dan berdoa sama Tuhan yah sayang" ucap mami Tere di seberang dengan penuh cinta.

"Iya mi_" jawab Wilona singkat.

"Oh iya, Naara lagi di rumah Oma opanya yah?" Tanya mami Tere kemudian.

"Iya mi, tidak mau pulang katanya" jawab Wilona sambil terkekeh.

"Iya Oma nya kemarin nelpon mami dan kebetulan mami mau terbang kesana sekarang ada kerjaan" jelas panjang lebar mami Tere.

"Demi apa mi? Mami sepertinya sibuk sekali, mami jangan cape cape jaga kesehatan" ucap Wilona sedikit khawatir karena dirinya tidak bisa berada di sisi nya saat usia tua mulai melanda nya.

"Iya sayang, mami nitip Rey yah.. tuh anak suka khilaf" ucap mami terkekeh.

"Iya iya mi, mami berangkat Jam berapa?" Giliran Wilona yang bertanya.

"Mami sudah di bandara, sebentar lagi check in" jelas mami Tere.

"Kenapa mami gak bilang? Wilona kan bisa anterin mami" ucap Wilona dengan manyun.

"Gpp sayang, mami buru buru tadi" ucap mami sambil tergelak.

"Mami hati-hati yah" ucap Wilona.

"Iya wilo hati-hati juga yah" ucap mami Tere sebelum akhirnya sambungan itu terputus.

***
Wilona terus saja tersenyum kala memasuki gedung pencakar langit itu dengan rantang makan di tangannya. Ya kali ini Wilona sedang berada di kantor Kevin untuk mengantarkan makan siang, ini yang sering Wilona lakukan untuk menghilangkan kebosanan saat sendiri.

"Siang bu__" sapa setiap karyawan yang berpapasan sama Wilona.

"Iya siang__" jawab Wilona dengan anggukan dan senyumnya.

Bahkan semua karyawan tau kalau Wilona itu orang yang ramah, selalu menghargai orang tidak seperti istri-istri orang kaya lain yang hanya mampu menindas orang kecil.

Dear MOMMY !! (Kevin & Wilona)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang