Sepuluh

2.4K 119 38
                                    

I'am Come Back 😂
Happy Reading Readers 🤗

"Aku tidak berencana untuk mencintaimu, tapi aku senang melakukannya"

~Jakarta 19.30~

Kevin pov

Malam ini aku mengajak Wilona dinner, dan ini untuk pertama kalinya aku dinner hanya berdua dengan Wilona biasanya kita bertiga. Tapi malam ini Tuhan berpihak padaku, aku bersyukur karena tadi Tante Teresia tidak mengijinkan Wilona membawa Naara mungkin Tante Teresia mampu membaca pikiranku, dan aku berpikir seakan Tante Teresia itu cenayang. Wkwkwk..

Meskipun hatiku sempat keok karena kejadian tadi pagi yang dengan sengaja Wilona memeluk seorang pria di depan mataku, iya tepat dimataku. Aku beruntung tidak tergesa tadi pagi untuk segera pergi dari rumah itu tanpa penjelasan dan mungkin akan menjadi penyesalan seumur hidupku, Wilona dan Tante Teresia menjelaskan semua padaku bahwa ternyata pria yang tadi Wilona peluk adalah adik laki-laki nya yang memang tidak tinggal bersama sejak 7 tahun yang lalu karena sebuah kejadian yang mengharuskan adiknya terpaksa tinggal bersama neneknya di Singapura.

Flashback on

Aku keluar kamar Naara dan mulai menuruni tangga, langkah ku terhenti ketika arah mata mengunci wanita yang aku sayangi saat ini sedang memeluk erat seorang pria. Seketika seribu jarum menusuk hati ku rasanya sesak sekali dadaku..

Aku tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas karena saat ini dia sedang membelakangi ku. Ku coba untuk melanjutkan langkahku supaya bisa cepat-cepat ninggalin rumah ini. Aku berusaha memendam amarahku, ingin sekali ku mengahabisi laki-laki yang saat ini sedang memeluk tubuh wanitayang aku cintai itu. Aku tidak terima itu, Aku langsung melangkah lagi.

Tiba-tiba...

Prangggg!!

Refleks ku langsung menolehkan arah mataku ke asal suara itu, ku lihat Tante Teresia yang baru keluar dari kamar memegang gelas di tangan itu terjatuh saat kali ini melihat sosok pria yang sedang di peluk oleh Wilona. Tante Teresia terlihat begitu shock dan masih diam mematung tak bergeming.

"Tante tidak apa-apa?" Tanyaku sambil merangkul bahunya menjauhi pecahan gelas tadi. Tidak ada jawaban, Tante Teresia tetap menatap pria itu.

Wilona dan pria itu langsung mengarah ke Tante Teresia dan aku, "siapa pria ini?" Batinku.

"Mami, aku merindukan mu" langsung berjongkok dan memeluk erat Tante Teresia.

Tante Teresia tak kalah erat membalas pelukannya "mami juga merindukan mu" isaknya. "Kenapa kamu baru sekarang Sekarang kesini menemui mami dan kakakmu" tanyanya lagi tak kalah terisak.

Aku mulai berpikir, oh.. mungkin dia adiknya. Yang aku yakini berada jauh di bawah usiaku saat ini.

"Maafkan Rey mami, Oma melarang ku ke Indonesia sebelum sekolahku selesai" jawabnya juga terisak.

"Tapi sekarang sekolah mu sudah selesai kan?" Tanya nya "jadi kamu lama disini menemani mami bukan begitu Rey?" tanya dengan Isak nya yang belum juga mereda.

"Iya, Rey akan lama disini" jawabnya "Rey, bisa melanjutkan sekolah disini mi" jawabnya lagi.

"Kamu serius sayang?" Tanya Tante Teresia dengan raut wajah berbinar.

"Iya mami, Rey tidak akan ninggalin mami sama kakak lagi" senyumnya mengembang "Rey sudah besar, Rey akan menggantikan peran papi untuk menjaga dan melindungi mami sama kakak" menatap lekat mata Tante Teresia.

Dear MOMMY !! (Kevin & Wilona)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang