Budayakan VOTE ⭐ sebelum membaca 😁😁
.
.Happy Reading 🤗
❤️❤️❤️❤️❤️
___________________________________________Wilona Pov
Suara tepuk tangan membuyarkan lamunanku bagaimana tidak malam ini dia terlihat begitu tampan dengan balutan tuxedo hitam. Iya dia, yang beberapa detik lalu menyematkan cincin permata di jari manis ku sebagai tali bahwa aku miliknya. Aku tersenyum melihatnya begitupun sebaliknya. Sepertinya aku mulai terbawa suasana.
Sekarang giliran ku untuk menyematkan cincin kepemilikan di jari manisnya. Aku sedikit gugup tanganku juga sudah mulai basah dan sedikit bergetar ini pertama dalam hidup ku, semoga saja ini akan selalu menjadi yang pertama dalam hidup ku.
Dengan perlahan tangan kiriku meraih tangan kirinya sedangkan tangan kananku mengambil cincin yang di sodorkan mami padaku. Sedikit memajukan diri, hanya tersisa jarak yang tak bersela antara aku dan dirinya. Aku mulai mengarahkan cincin itu pada jarinya, dan disaat itu pula rasa gugup yang menghantam ku semakin besar.
"Gak usah nervous kali" gumamnya dan terkekeh.
"Stop menggoda ku Vin!!" Umpatku kesel "atau aku buang nih cincin, biar sekalian gak usah tunangan" lanjutku dengan menekan suara di setiap kata itu. Maksud hati ingin mengancamnya agar tidak lagi menggodaku, tapi malah jadi Boomerang bagiku dan dia jadi semakin gencar menggoda ku.
"Buang saja sana kalau berani" kekehnya "tanpa cincin itu pun kita tetap tunangan, gak lihat apa di jarimu itu sudah ada cincin dariku" gumam nya penuh kemenangan.
"Iya sih" gumamku pelan "oke kalau gitu, aku tunanganmu tapi kamu bukan tunangan ku" gumamku dengan nada mengancam lagi-lagi bukannya takut dia malah menertawai ku.
"Hey, kenapa kalian malah bertengkar" tegur mamiku "lihat para tamu memperhatikan kalian dari tadi" lanjutnya sedikit.
Oh iya aku hampir saja melupakannya kalau malam ini aku tidak hanya berdua dengannya, gimana nasibku nanti kalau sudah hidup dengannya? Oh tuhan sepertinya aku harus menyediakan stok Hati banyak.
Di menit selanjutnya tidak ada kelembutan dariku, langsung saja aku masukkan cincin itu dengan kasar di jari sepertinya dia sedikit meringis. Bodoh amat dah, patah patah dah tuh jari batinku bergemuruh. Aku memandangnya dan memberikan senyum miring padanya.
Pok..pok..pok..
Terdengar lagi suara tepuk tangan para tamu, aku menghela nafas. Mana yang lucu Sampek di tepokin begitu.
"Baby .. " teriak Felly.
"Gak usah teriak-teriak kali gue gak budeg" sahutku dingin mungkin sisa emosi ku pada Kevin masih ada kali yah jadi kenanya ke orang lain deh.
"Iissh, songong bener sekarang Lo" ucapnya ketus.
"Gara-gara dia tuh" ucapku sambil menunjuk ke arah Kevin yang lagi asyik berbincang dengan Hito.
"Kalian yah, dari dulu gak pernah akur" sahut Felly dengan kekehannya.
"Dia yang mancing gue Mulu Fel" sungut aku.
"Deh, pusing dah gue" balas Felly sambil memegang pelipisnya.
"Iissh, kenapa jadi Lo yang pusing kan harusnya gue yang pusing" ucapku "aku harus cari cara bagaimana nantinya gak tertekan kalau sudah hidup dengan dia" ucapku sambil mengernyitkan alis.
"Hahaha.. gak usah ngelawak Wil" sahutnya sambil tertawa.
"Iissh, Fell.. kalian tuh yah sama saja gak ada bedanya" ucapku ketus "bikin naik darah Mulu" lanjutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear MOMMY !! (Kevin & Wilona)
Romance" Dia salah satu cinta dalam hidup ku, kehadiran nya memberi warna dalam hari-hari ku, walau banyak resiko yang akan datang setelah ini namun aku akan tetap menjaga Nya dalam pelukan Ku " "ELCILIA NAARA KEIZARO" Dan dia adalah pelabuhan terakhir ku...