Empat Puluh Enam

2.4K 124 49
                                    

Happy Reading...

Waktu berlalu begitu cepat, dengan penggerakan bumi yang seakan menuntut untuk cepat menempuh masa depan. Dimana tepat hari ini kehamilan Wilona sudah memasuki bulan kelima atau trimester kedua, sampai di trimester kedua ini bisa dibilang kondisi Wilona sangat baik, Makan apa pun terasa enak walau hanya kadang makan nasi sedikit lebih cenderung ke makanan kering. Tapi masih tidak bisa pegang uang karena masih enek dengan baunya, jadi selama ini yang menjadi bendahara keuangan rumah tangga yaitu Kevin aneh sekali bukan?

Selama lima bulan ini mereka sangat menikmati perannya sebagai calon ayah dan ibu yang buat calon anak nya yang masih kurang lebih 4 lagi akan menunjukkan dirinya pada dunia. Untuk masalah jenis kelamin mereka memang sengaja tidak menanyakan hal itu saat check up karena bagi mereka itu tidak penting, yang terpenting anaknya sehat dan nanti selamat. Kevin yang semakin protektif, tapi yang lebih lucu lagi selama kehamilannya Wilona malah Kevin yang sering mengalami morning sickness dan masa ngidam, Wilona sama sekali tidak mengalami itu hanya pas di awal saja. Mungkin benar kata orang-orang terdekat Wilona bahwa Kevin memang sangat mencintai dan menyayangi Wilona, Wilona sangat bersyukur jika itu memang benar adanya.

Oh ya, hampir saja melupakan wanita mungil yang sekaligus anak pertama Kevin dan Wilona itu, kini dia sudah berusia 2 setengah tahun begitu cepat bukan. Naara tumbuh semakin cantik dan semakin menggemaskan, kebayang kan betapa lucunya dia. Tubuh yang semakin gempal, pipi yang begitu sangat mendukung orang untuk memainkan nya. Selama ini Naara sering menjaga Wilona saat Kevin berangkat kerja dan lebih beruntungnya lagi dia tidak bersifat semanja dulu. Walaupun kadang-kadang merasa cemburu pada calon Dede bayinya itu, tapi tidak bisa dipungkiri dia juga sangat menyayangi calon Dede bayi nya itu.

"Nanti kalau sudah keluar, tidurnya sama mommy sama Daddy disini yah" Kevin sengaja menekankan setiap ucapannya saat mendengar pintu kamarnya terbuka dan sudah mengetahui siapa yang masuk.

"Iya, nanti tidurnya di tengah" Wilona ikut menimpali ucapan Kevin sambil mengelus perutnya.

"Biar kakak Naara nanti tidur sama mba Hanna" Kevin semakin gencar, posisi Kevin sedang memeluk Wilona dari samping yang bersandar di kepala ranjang. Kevin membelakangi pintu seakan-akan dia tidak menyadari kehadiran Naara.

Wilona yang sedikit melirik menggunakan sudut matanya sedikit kasihan melihat anak perempuan nya berdiri tidak jauh dari kasur mereka dengan bibir cemberut nya dan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Daddy jahat.. huaaaaaawaaa" dan yah pecah juga akhirnya tangisnya. Kevin tertawa lepas di balik itu, gak tega sebenarnya tapi ini menjadi hiburan sendiri bagi Kevin saat malam tiba setelah seharian capek bekerja. Naara menangis dikamar itu duduk melipat kakinya dengan menyembunyikan kepalanya di antara kedua lututnya.

"Mas udah ih, kasian_" Wilona yang sejak tadi berusaha bangun karena pergerakan nya di kunci oleh Kevin.

Tangis Naara semakin kencang begitupun dengan sesegukan nya yang semakin keras, ah Kevin jadi tidak tega. Kevin bangkit dari tidurnya berjalan menuju Naara yang sudah terduduk di lantai marmer dingin itu.

"Heii_ Daddy bercanda kok cup cup" Naara kini sudah berada di Gendongan Kevin tapi yah masih sama seperti tadi menutup wajahnya dengan kedua tangan mungilnya.

Kevin berjalan menuju ranjang, duduk disamping wilona dengan tetap memangku Naara yang belum berhenti menangis. Wilona tersenyum, ada rasa tidak tega juga sebenarnya tapi ntah lah Wilona juga heran semakin kesini dia juga semakin ikut andil membuat Naara jengkel dan cemburu.

"Udah dong nangisnya, Daddy bercanda tadi" Kevin mulai sedikit menenangkan anaknya jika sudah cemburu yah seperti ini. Cemburu yang dibuat buat oleh bapaknya sendiri, astaga untung Naara sayang.

Dear MOMMY !! (Kevin & Wilona)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang