Happy reading...
Waktu berlalu begitu sangat cepat, sampai lah dimana saat ini Kevin sedang menyaksikan Wilona berjuang untuk melahirkan buah cinta mereka. Kevin dengan setia menunggunya, memberi semangat, terus mengecup puncak kepala Wilona yang sudah bercampur dengan peluhnya dan tak lupa dalam hatinya melafalkan doa untuk Keselamatan Wilona dan juga anak mereka. Melihat Wilona sesekali meringis Kevin tidak tega, andai saja rasa sakit itu bisa di gantikan padanya maka ia sangat siap untuk menanggung semua sakit yang dialami Wilona sekarang. Kevin merasakan tangannya di cengkram kuat Wilona saat kembali merasakan sakit, sampai memutih. Kevin tidak peduli sama sekali meskipun sampai terluka pun dia tidak apa-apa dia sangat ikhlas untuk itu. Ternyata untuk menjadi seorang tidaklah mudah, Kevin merasa sangat berdosa pada ibunya sangat menolak keinginannya untuk mengantarnya saat dirinya masih berada di masa remaja. Dan sejak saat ini ia berjanji pada dirinya sendiri untuk lebih menghormati dan menyayangi orang tuanya, ingat itu dia sudah berjanji dan tak mungkin bisa untuk di ingkari.
Terhitung sejak tadi pagi Wilona mengalami kontraksi, Kevin sangat menyesal sudah meninggalkan Wilona pagi tadi untuk bekerja. Sebenarnya Kevin sudah tidak ingin bekerja pagi tadi karena semaleman Wilona sudah mengeluh sakit perut, tapi Wilona memaksa Kevin untuk bekerja "aku baik-baik saja mas" kata-kata andalan Wilona saat Kevin mencemaskan dirinya. Bagaimana mana raut wajah cemas Kevin pagi tadi, ah tidak bisa dibayangkan coba saja kalian yang mengalami itu pasti akan secemas Kevin atau lebih cemas dari Kevin. Kevin baru saja sampai di ruangannya mendapat panggilan masuk dari "Mommy❤️" langsung menjawabnya dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya, namun saat itu juga senyum itu luntur saat mendengar suara Naara menangis dan suara Wilona kesakitan, Naara memberitahu bahwa Wilona sakit perut dan keluar cairan bening. Tanpa menjawab sepatah katapun Kevin langsung keluar lagi dari ruangan itu dengan raut wajah yang sudah sulit di artikan oleh siapapun, persetan dengan meeting atau apalah yang akan di laksanakan siang ini karena yang terpenting saat ini adalah istri dan anaknya.
"Terus buk.. dorong.." instruksi seorang perempuan yang juga merupakan dokter kandungan Wilona sejak awal.
"Mas sakit.." suara parau Wilona membuat Kevin ingin mengutuk dirinya sendiri.
"Sabar yah sayang..tahan.. mas yakin kamu kuat" suara Kevin bergetar "kamu boleh gigit mas, Jambak mas, pukul mas atau apalah terserah.." hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut Kevin, seakan semua kata sudah hilang entah kemana.
"Ayo Bu sedikit lagi.." dokter itu mengintruksi lagi.
Wilona mengambil nafas dalam-dalam dan mengejan dengan kuat sampai cengkram pada kulit lengan Kevin semakin dalam rasanya sudah seperti menembus kulit Kevin.
Oek! Oek! Oek!
Air mata Kevin dan Wilona mengalir bersamaan saat buah hati mereka keluar untuk menyaksikan dunia dan menangis untuk pertama kalinya, suara mungil yang mengalun indah di pendengaran Kevin dan wilona, Mereka sangat bahagia tak ada yang lebih membahagiakan dari ini semua. Kevin menciumi pundak kepala Wilona masih dengan tangis bahagianya, sama halnya dengan Wilona yang kini juga mengeluarkan tangis bahagianya, rasa sakit yang ia tadi rasakan sudah hilang dengan sekejap mungkin karena terlalu bahagia kini dirinya telah menjadi menjadi seorang ibu seutuhnya di usianya yang mau menginjak 24 tahun Wilona sudah menjadi seorang istri dan seorang ibu dari kedua anaknya yang sangat ia cintai.
"Selamat ya pak buk.. anak kalian ganteng dan sehat" dokter itu pun berkata dengan senyum yang seakan-akan ikut merasakan kebahagiaan mereka "bayinya biar di bersihkan dulu ya pak buk, nanti biar suster yang membawa nya lagi kemari" lanjutnya yang hanya di jawab anggukan Wilona dan senyum manis istrinya itu.
"Terimakasih dokter.." lanjut Kevin dengan suara yang masih terdengar bergetar, persetan jika semua orang yang berada disana menganggap kevin lemah atau semacamnya Kevin sama sekali tidak peduli akan hal itu. Dan ada lagi yang membuat Kevin sangat bahagia karena mendapatkan bayi laki-laki, sebenarnya Kevin tidak terlalu mempermasalahkan jenis kelamin uang terpenting hanyalah keselamatan keduanya, tapi tak bisa di pungkiri juga Kevin sebenarnya nya memang menginginkan bayi laki-laki dan ternyata Tuhan menjawab setiap bait doanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear MOMMY !! (Kevin & Wilona)
Romance" Dia salah satu cinta dalam hidup ku, kehadiran nya memberi warna dalam hari-hari ku, walau banyak resiko yang akan datang setelah ini namun aku akan tetap menjaga Nya dalam pelukan Ku " "ELCILIA NAARA KEIZARO" Dan dia adalah pelabuhan terakhir ku...