Empat Puluh Satu

2.2K 136 45
                                    

Happy Reading...

Dua Minggu kemudian setelah kejadian di PIM, Wilona yang pertama ingin membeli nyampe disana malah Kevin yang disuruh makan. Apalagi di tambah bau duren yang menyengat sehingga membuat Wilona lari terbirit-birit untuk ke toilet. Wilona yang menginginkan nya tapi Wilona juga yang menolaknya.

Semakin kesini mood Wilona semakin hancur dan berantakan, kadang dia suka marah hanya karena Kevin tidur memeluknya. Biasanya itu merupakan posisi ternyaman saat tidur, tapi kini berbeda sampai Kevin kebingungan sendiri.

Pagi ini Wilona tidak seperti biasa yang sudah rapi di pagi hari. Hari ini Wilona merasa tubuhnya lemes wajahnya pucat pasi, seperti orang tidak punya tenaga sama sekali.

"Bangun sayang_" ucap Kevin yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya.

"Eungh_" Wilona hanya menggeliat merasa tidurnya terganggu selebihnya kembali tertidur.

"Hei, bangun mas baru berangkat kerja nih" ucap Kevin mengelus wajah cantik istrinya.

"Ngantuk mas_" ucap Wilona malas. Wilona benar-benar merasa malas hari ini.

"Hemm.. iya sudah" ucap Kevin menyerah dan hanya mampu menggelengkan kepala tumben istrinya menjadi pemalas seperti sekarang ini "mas berangkat" ucap Kevin mencium kening Wilona lama dan berlalu untuk segera sampai di kantor nya.

Wilona mengernyapkan matanya ketika sinar matahari mengenai mata dengan sangat menyengat. Wilona meraih ponsel yang berada di nakas dengan mata yang sedikit terbuka, mata Wilona terbuka sempurna kala melihat jam yang sudah menunjukkan jam 10.

"Aish! Kenapa dia tidak membangunkan aku" gerutu Wilona sambil beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi hanya sekedar cuci muka.

Kini Wilona sudah berada di tangga untuk menuju dapur, rasanya sekarang perutnya minta diisi. Sampai di undakan terakhir tiba-tiba rasa pening mulai menguasai nya untung Wilona dengan cepat meraih pagar tangga untuk menyeimbangkan tubuhnya. Setelah dirasa cukup mendingan Wilona melanjutkan langkahnya ke dapur, Wilona berfikir mungkin ini efek tidur terlalu lama sehingga lupa sarapan.

"Sudah bangun nya" sapa mbok Sumi ketika Wilona sudah tiba di dapur.

"Iya mbok, maaf kesiangan" cengir Wilona.

"Gpp nya, nyonya sakit?" Tanya mbok Sumi ketika menyadari raut wajah Wilona yang sedikit memucat.

"Nggak kok mbok_" jawab Wilona tak ingin membuat semua orang khawatir.

"Bener nya?" Tanya mbok Sumi "nyonya mau makan, biar mbok siapkan" lanjut mbok Sumi.

"Nggak usah deh mbok, wilo makan buah saja" jawab Wilona berlalu untuk menuju kulkas.

Wilona membuka kulkas, seketika seperti ada bau menyerang hidungnya. Wilona membekap mulutnya dengan tangan dan berlari untuk segera tiba di toilet yang berada di dekat dapur.

Huwek.. huwek.. huwek..

Mbok Sumi yang melihatnya sejak awal juga ikut mengejar Wilona sampai toilet.

"Nyonya gpp?" Tanya mbok Sumi dengan nada khawatir.

Wilona hanya mengangguk dan mengeluarkan isi perutnya yang kosong itu, mbok Sumi membantu Wilona memijat tengkuk Wilona. Setelah di rasa cukup lama, akhir nya semua terhenti Wilona membersihkan mulutnya.

Dear MOMMY !! (Kevin & Wilona)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang