"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh...."
"Perkenalkan nama bapak Suho Candra, bapak rasa kalian sudah kenal dengan bapak ya. Bapak mengajar olahraga, dan bapak akan menjadi wali kelas kalian," seorang bapak dengan senyum manis dan postur yang sangat berwibawa berdiri didepan seluruh siswa dan siswi.
"Pertama, kita harus membahas peraturan terlebih dahulu. Didalam kelas bapak, tidak boleh ada sampah. Bapak akan menyediakan tong sampah dalam kelas. Kemudian, bapak tidak suka jika kalian berbuat masalah. Karena nanti kita akan sama-sama repot, betul? Dan juga, bapak akan memfasilitasi kalian sebaik mungkin. Kalian tidak perlu khawatir akan hal itu. Bapak rasa untuk sekarang 3 hal itu saja terlebih dahulu. Apa ada yang ingin bertanya?" Ujar Pak Suho sepanjang jalan kenangan.
"Kapan kita mau gotong royong, pak? Berantakan banget kelasnya," ujar seorang siswa yang diketahui bernama Junhoe Sinaga.
"Mungkin besok? Baiklah jadwal mata pelajaran kalian sudah bapak kirim ke grup ya."
"Tapi kita belum bikin grup, pak!"
"Kata siapa?"
Drrrt drrrt...
"Eh, bener dong udah ada."
"Aje gile..."
"Baiklah, kalau gitu bapak tinggal ya. Ada rapat. Jangan lupa bersosialisasi, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab anak-anak serentak. Masih pada cengo juga sih ini wali kelasnya kok rada misterius gitu.
"Sempet kaget sih gua pas tau pak Suho jadi walas kita," kata Jaehyun sambil mengecek ponselnya.
"Emang kenapa, Jae?" Tanya Eunha penasaran.
"Ya setahu gua sih pak Suho tuh jadi guru karena gabut doang. Dia kan pewaris Candra Grup," jawab Jaehyun lagi yang bikin anak kelas pada heboh.
"Woy anjir serius?!"
"Jangan bercanda lu Jae, gak lucu."
"Baru kali ini denger, jadi guru cuma karena gabut doang."
"Kerad, kerad."
Begitulah kira-kira isi komentar anak-anak kelas. Namun, berbeda dari siswi rambut pendek yang hanya menghela napas.
"Kenapa, Hyo?" Tanya teman sebangku Jihyo, Rose.
"Gua gak suka kelasnya," jawab Jihyo sambil memperhatikan anak-anak kelas.
"Loh kenapa?" Tanya Lisa yang duduk didepan mereka.
"Mereka kaya punya circle masing-masing gak sih? Takut susah berbaur," ujar Jihyo sambil menggigit bibir bawahnya.
"Eeeh, santuy aja. Baru juga sehari," ujar Lisa sambil tersenyum.
"Iya, santai aja, Hyo. Siapa tahu mereka engga seburuk pikiran kita kan?" Mina yang duduk disebelah Lisa berujar.
"Kantin yuk, laper," ajak Rose.
Mereka berempat langsung pergi ke kantin. Ya gimana cuy, perut juga minta diisi.
"Eh, ada anak IPA 8," bisik seorang siswi.
"Emang kenapa sih kelasnya?" Tanya siswi yang lain.
"Katanya kelas sisa gitu."
"Yakin lu itu kelas sisa bukan kelas unggul? Masa iya orang sepintar Roa, Jihyo, Winwin masuk sana."
"Enggak tau juga deh, yang pinter dibidang non-akademik juga pada disana."
"Wah panas kuping gue," ujar Lisa yang gerah sama suasana.
"Emang lagi jaman kayanya gibah didepan orangnya langsung. Udah ah ayo cabut, gak usah ditanggepin," Mina menarik teman-temannya agar menjauh dari sana.
Mereka berjalan kearah salah satu meja yang kosong. Kantin SMA Jaya Bangsa terkenal dengan keluasan dan kebersihannya. Ini yang membuat SMA Jaya Bangsa menjadi SMA favorit saat ini. Buktinya saja untuk kelas sebelas, jurusan MIPA ada 8 kelas dan IPS ada 4 kelas. Kebayang gak tuh ramenya gimana?
"Hai ladies, boleh gabung gak?"
"Gak."
"Anjir Hyo, ketus amat," Donghyuk yang menjabat sebagai ketua kelas kadang emang rada sinting juga. Meski engga sesinting Junhoe dan Mingyu.
"Panas banget kuping gua tadi tuh, pengen aja gua sumbat nih bakso kemulutnya," kesal Lisa sambil memakan bakso kotaknya.
"Sabar Lis, ntar kalau sekali lagi dia berulah baru dah kita gaskeun, hahahaha," ujar Rose.
"Serem anjir, Ceu," komentar Byungchan yang ikut kekantin bersama Donghyuk.
Beberapa dari mereka emang udah ada yang kenal akrab, beberapa masih ada yang canggung juga. Kalau cewek sama cewek kayanya udah kenal semua, jadinya gampang kalau mau bersosialisasi. Cewek sama cowok nih agak ribet.
"Keep santuy bosq. Ye gak, hyuk?" Lisa menyenggol Donghyuk yang duduk disampingnya.
"Yoi!"
"Halah, tadi aja lu yang paling gak santuy pas ada yang gibahin," cemooh Rose sambil menikmati siomaynya.
"Kalau sekarang udah santuy kok."
"Iya deh iya, serah lu."
selamat sianggg
KAMU SEDANG MEMBACA
Classmate 2.0 ✓
Humor"Gak ada yang namanya kelas buangan, kita bisa nunjukin kalau kita lebih mampu daripada mereka!" -97 line(s) ©winniedepuh, 2019