Sebenarnya apa yang terjadi diantara Hyunbin dan Saerom? Kenapa mereka menjadi sejauh bumi dan langit dalam waktu yang sebentar? Hal ini menjadi pertanyaan yang tiba-tiba wajib ada didalam kepala anak-anak Mipa 8, terutama sahabat karib Saerom.
Bukan apa-apa sebenarnya, ini karena Saerom menjauh duluan setelah Hyunbin kedapatan jalan dengan adik kelas mereka. Saerom marah? Ia hanya sekedar tahu diri, begitu katanya sambil membela diri. Tapi itu hanyalah sebuah kesalah pahaman yang belum diluruskan sampai sekarang. Entah Hyunbin yang lelah harus menjelaskan atau Saerom yang amat gengsi untuk bertanya.
"Sekarang gue percaya kalau komunikasi tuh penting banget dalam suatu hubungan," ujar Yuju pada Junhoe yang duduk disebelahnya. Berawal dari Mingyu yang bucin sekali sampai ingin duduk disebelah Mina membuat Midam harus angkat kaki dari sana, sebagai teman yang pengertian Junhoe memberikan bangkunya pada Midam dan ia duduk bersama si toa Mipa 8 alias Yuju.
"Tapi mereka kaga jadian, Juy," balas Junhoe masih sibuk menyalin catatan Yuju.
"Hubungan tanpa status tetap hubungan, kan?" balas Yuju masih sibuk gosip bareng Junhoe. Awalnya pemuda ini tidak tertarik tapi ujung-ujungnya ia tetap menyahuti obrolan Yuju.
"Bener sih," komentar Junhoe.
"Makanya gue salut sama Eunha dan Jungkook, komunikasi mereka tuh bagus, kalau ada yang gak disuka langsung diomongin," ujar Yuju diikuti anggukan mengerti dari Junhoe.
"Dari tadi lo ngomongin orang mulu, emang lo gak ada naksir orang?" tanya Junhoe sambil mengembalikan buku catatan Yuju.
"Ada lah, goblok. Masih normal nih gue," tukas Yuju cepat, "tapi ya udah diem-diem aja, ngapain diumbar-umbar."
"Anak sini?" tanya Junhoe.
"Bukan, mana mau gue pacaran sama anak kelas. Nanti kalau udah putus jadi awkward, gak asik," balas Yuju.
'Gagal lo, Kyeom,' batin Junhoe sembari melirik bangku serongnya yang mana ada Dokyeom lagi diomelin Sujeong, "emang lo naksir siapa sih?" tanya Junhoe lagi.
"Ada deh, kepo banget lo," balas Yuju membuat Junhoe cuma mesem doang.
Tak lama bel pulang berbunyi, sungguh merdu sekali bunyinya ditelinga murid-murid Mipa 8 ini. Lisa yang hari ini tidak membawa motornya segera maju kedepan kemudian berteriak, "siapa yang hari ini mau nebengin gue balik?!"
"Gak ada, Lis. Sana lo balik jalan kaki," jawab Mingyu sambil mengemas buku-bukunya.
"Yah, gue balik sama Miyeon, Lis," ujar Jihyo.
"Gak apa, Hyo. Ntar kalau gak dapet gua nyari ke kelas lain," ujar Lisa dengan senyum santuynya.
"Yuk, Lis. Bareng gua aja," ajak Donghyuk. Dengan senyum secerah matahari di padang teletubbies, Lisa mengangguk semangat.
"Lah? Sama siapa si Lisa jadinya? Gak sama gue?" tanya Rose kebingungan saat melihat Lisa sudah berlalu bersama Donghyuk.
"Udah balik, tebengin gue dong," pinta Junhoe.
"Males nebengin fucekboi," jawab Rose ketus yang disahut kekehan kecil oleh Junhoe. Lagipula Rose tahu kalau Junhoe pasti membawa kendaraannya ke sekolah.
Kembali pada Lisa yang hari ini balik bareng Donghyuk, gadis itu sudah anteng banget duduk di kursi samping kemudi. Waw, hari ini Lisa sepertinya beruntung sekali bisa menaiki Range Rover hitam hadiah dari Pak Suho ini.
"Kita ke IKEA dulu, ya? Gak apa, kan?" tanya Donghyuk.
"Gak apa dong, Hyuk. Masa gue udah ditebengin malah milih-milih, hehehe," cengir Lisa membuat Donghyuk ikut tersenyum. Alhamdulillah tahu diri.
Range Rover hitam itu melaju membelah jalanan yang cukup ramai, lagu Intentions milik Justin Bieber mengalun memecah hening diantara mereka. Sesekali bibir Lisa dan Donghyuk ikut bergerak mengikuti lagu. Kaca mobil dibiarkan terbuka, mempersilahkan angin masuk untuk menghantam Lisa dan Donghyuk sekaligus.
Lisa fokus sekali menatap jalanan diluar sembari menyenandungkan lagu, sementara Donghyuk menyetir dengan kecepatan sedang. Sesekali maniknya melirik kearah Lisa yang asik memandang keluar. Wajah Lisa memliki aura yang kuat, surainya panjang tergerai dengan poni lurus yang tampak sangat lucu, gadis ini selalu membawa aura positif untuk orang-orang disekitarnya. Salah satu poin positif seorang Lisa.
Donghyuk kembali menguasai dirinya, matanya kembali ke arah jalan setelah cukup lama memperhatikan Lisa ketika berhenti di lampu lalu lintas. Lagu sudah berganti menjadi Honesty milik Pink Sweat$, salah satu lagu favorit Donghyuk.
"Yah, gue gak tahu lagunya," keluh Lisa.
"Ganti aja," ujar Donghyuk, dengan cepat Lisa meraih ponsel Donghyuk. Mencari lagu dari Spotify yang sudah tersambung ke mobil. Lisa memutar lagu milik LANY yang berjudul Malibu Night, mambuat kekehan kecil keluar dari mulut Donghyuk.
"Kok ketawa?" tanya Lisa heran
"Galau banget lagu, lo," jawab Donghyuk membuat kerucutan muncul di bibir Lisa.
Tak lama mereka sampai di tujuan. Dibanding Donghyuk, Lisa jauh lebih excited. Lisa suka kalau kesini, soalnya busa liat barang-barang lucu gitu. Trus belum lagi bisa rebahan juga.
Donghyuk kesini buat nyari rak untuk nyimpan komik-komik sama kaset band tahun 90'an dia yang udah numpuk banget, kamarnya udah kaya gudang kalau kata si mamah. Sementara Lisa cuma bagian memberi saran yang bagus gimana.
"Kalau nuansa kamar lo kaya gitu, mending pilih yang ini deh. Gak girly kok ini, cocok buat cowok juga," komentar Lisa.
Akhirnya Donghyuk beneran ngikutin sarannya Lisa. Dari tadi Lisa yang cuma mondar-mandir akhirnya ngerasa kelelahan juga. Beres dari IKEA, Donghyuk niat ngajakin Lisa minum es podeng dulu. Yang deket persimpangan disini katanya enak es podengnya, maka dengan senang hati lagi Lisa mengiyakan. Siapa sih yang tidak suka ditraktir? Sama cowok ganteng lagi.
Donghyuk jadi mikir, Lisa anak satu-satunya apa gak kesepian ya dirumah? Donghyuk yang punya adek satu aja kadang masih suka sepi di rumah, bagaimana kalau Lisa? Pantas saja anak ini manja sekali. Entah bagaimana jadinya Donghyuk merasa ingin melindungi Lisa sekarang, tidak tahu sebagai adik atau perempuan.
---
Siang guyss 🌸🌸
Tulis lagu yang sedang menggambarkan perasaan kalian donggg. aku suka bacainnya t___t
kalau aku lagunya Gfriend - Rainbow
btw, jangan lupa vomment yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Classmate 2.0 ✓
Humor"Gak ada yang namanya kelas buangan, kita bisa nunjukin kalau kita lebih mampu daripada mereka!" -97 line(s) ©winniedepuh, 2019