2. Desa Penari

13.3K 1.2K 97
                                    

Seminggu setelah kelas baru dibagikan, akhirnya mereka mulai mengakrabkan diri satu sama lain.

Rose yang hari ini rambutnya dikuncir kuda berjalan santai menuju arah kelasnya. Ditelinga nya terdapat sebuah earphone putih. Tak heran bila melihat Rose datang pagi hari.

"Assalamualaikum," salam Rose riang seperti biasa.

"Waalaikumsalam," jawab beberapa orang yang sudah ada dikelas seperti Luda, Bambam dan Junhoe yang emang langganan datang pagi.

Jangan heran kenapa Junhoe datang pagi karena katanya itu sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa diubahnya.

"Serius amat nih Yuyuk, baca apaan sih? Masih pagi juga," ujar Rose sembari menghampiri Donghyuk yang terlihat fokus pada handphone-nya.

"Baca thread di Twitter nih," jawab Donghyuk sekenanya.

"Jangan bilang baca KKN di Desa Penari?" Sahut Junhoe yang sedang menyalin PR biologi milik Luda.

"Hahaha, tau aja lu," kekeh Donghyuk kembali fokus lagi pada handphone-nya.

"Serem tau, yuk. Gak usah dibaca," larang Rose.

"Udah selesai baca versi Widya sama Nur juga baru lu larang. Gimana sih, busek?"

"Hehehe," Rose hanya cengengesan. Rose dikelas ini akrab dipanggil busek gara-gara Donghyuk.

Awalnya Rose memanggil Donghyuk dengan sebutan paketu, eh Donghyuk malah balas dengan manggil Rose menjadi busek.

"Yuhuuu, good morning, peeps!" Sapa Yuju pagi ini dengan semangat.

"Salam dulu, juy," tegur Midam yang entah kapan sudah berada didalam kelas.

"Eh iya, ulang deh," Yuju keluar lagi dari kelas kemudian masuk lagi, "assalamualaikum, semua."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, nah gitu dong," ujar Midam lalu lanjut lagi nyalin PR milik Luda bersama Junhoe.

°°°

"Apa sih ini gak ngerti," keluh Lisa ketika bu Seulgi menerangkan pelajaran matematika umum tentang program linear.

"Au ah pusing," disebelahnya Mina ikut menambahkan.

"Jadi kerjakan soal dihalaman 9 buku mandiri. Nomor 1, 3, 5, 7, 9. Dikumpul hari ini juga ya," ujar bu Seulgi. Anak-anak langsung membuat forum diskusi atau yang lebih tepatnya forum mencontek.

"Ini nyarinya gimana? Titik potong dulu?" Tanya Chaeyeon.

"Iya, nanti kalo nyari X berarti Y sama dengan 0. Kalau nyari Y berarti X sama dengan 0. Cari dari persamaan ini," terang Jihyo menjelaskan.

"Pusingggg, mau nyontek aja," ujar Lisa.

"Ntar lu ulangan dapat nilai 4, malah lebih pusing. Belajar bego," kata Jiho sambil menulis. Lisa tertohoque.

"Kejam amat mulut nyai," Lisa segera mengambil latihannya dan meminta Rose untuk mengajarkannya. Tidak terima dikatain Jiho.

Sementara disudut kelas yang lain, Eunha asik ngerjain tugas sambil rumpi cantik tentang desa penari.

"Sumpah ya, Ayu tuh gak ngotak apa gimana sih?" Ujar Saerom sambil nyalin tugas yang dikerjain Yuju.

"Namanya juga cinta pasti membutakanlah," sahut Solbin yang duduk disebelah Yuju.

"Tapi karakter Wahyu tuh orang Indonesia banget gak sih? Keep santuy parah," Saerom terkekeh lagi.

"Widya, pinjem tipe-x donggg!" Teriak Seseorang dari belakang kelas, yang ternyata pelakunya ada Dokyeom.

"Anjir gua pikir Widya desa penari," Donghyuk yang duduk di samping Dokyeom memukul bahu pemuda dengan hidung mancung itu menggunakan penggaris milik Eunha.

"Kok yang nengok semua sih? Gua kan cuma manggil Binnie," ujar Dokyeom.

"Semuanya malah mikir desa penari, tolol," ringis Junhoe tidak tahan dengan kelakuan teman sejawatnya ini.

"Loh? Desa penari tuh apaan sih?" Tanya Winwin. Dokyeom mengangguk menyetujui pertanyaan Winwin.

"Kampung, anjir," desis Saerom kesal.

"Ih tapi beneran loh kita punya Nur sama Widya versi kelas ini," ujar Hayoung sambil mengambil penggarisnya yang dipinjam Minghao.

Bener-bener dah kaga ada modalnya kelas ini.

"Nih, ada Roseanne Nur sama Binnie Widya," sambung Roa terkekeh geli.

"Ih, iya dong ada."

"Ck, Oceu gak cocok jadi Nur. Luda aja. Mana ada dia alim-alimnya, hahaha," tawa Lisa.

Kemudian tanpa aba-aba sebuah tipe-x melayang bebas kekepala Lisa.





"SAKEEEEEETTT!"



🤗🤗🤗
haiiiiii

Classmate 2.0 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang