3. Hujan dan Kamu, Cantik

12K 1K 76
                                    

Kamis pagi diawali dengan senyum hangat dari Luda yang langganan dateng pagi, Bangchan pernah bilang, "lu tidur di sekolah ya, Da? Datengnya pagi amat buset."

Goblok banget emang, gak heran.




"Assalamualaikum," salam Luda memasuki kelas.

JDAAAARRRRR!

"ASTAGHFIRULLAHALADZIM!" Teriak Luda gak kalah kenceng dari petir barusan.

Junhoe yang baru nyampe kelas juga kaget, tambah kaget lagi pas denger teriakan Luda. Subhanallah berlipat-lipat ganda keterkejutan seorang Junhoe.

"Ape si, Da? Kaget gua," ujar Junhoe berjalan kearah kursinya. Ludanya cuma nyengir.

Iya sih pagi ini cuacanya rada mendung seperti hati neng Eunha yang lagi berantem sama si abang—padahal mah tuaan Eunha beberapa bulan—alias mas pacar.

"Nanti aku pulang sama Genie aja," ujar Eunha pas di parkiran. Masih ngambek doi.

"Iya," malah diiyain lagi.

Mas pacar alias Muhammad Jungkook hanya membuang napasnya lelah, susah nih mbak pacar kalo lagi ngambek.

"Yow! What's up, bro?" Sapa Jaehyun yang ketemu Jungkook di parkiran.

"Buruk pasti, keknya si adek ngambek. Wahahaha," ketawa Mingyu yang pagi itu nebeng sama Jaehyun.

"Bacot lu pada," sahut Jungkook sensi.

"Yeee, sensi bener kaya pembokat lagi PMS," balas Mingyu santai.

Bel masuk berbunyi sekitar 3 menit lagi, tapi 3 orang pemuda ini tetap melangkahkan kakinya menuju kantin pakde Ucok. Iya, pakdenya orang Jawa campur Medan.

Santai banget makan lontong dulu, padahal bel udah bunyi dari tadi. Mana Jaehyun, wakil ketua kelas juga ikut-ikutan. Ckckck, memang tidak ada bedanya.

"Oh iya, menurut lu pada Mina cakep gak sih?" Tanya Mingyu tiba-tiba.

"Cakep lah, gila lu ya? Anggun, kalem, santuy apa lagi, komplit lah," sahut Jungkook sambil menyuapi lontong sayurnya.

"Wah belum tau aja lu pada, doi berisik juga lur. Pokoknya lumayan berisiklah, tapi ga seberisik Oceu pokoknya," ujar Jaehyun sambil mengaduk sotonya.

Diluar, hujan masih terus turun. Ternyata inilah alasan ketiga pemuda blingsakan ini melipir ke kantin terlebih dahulu. Lah, apa hubungannya?





📌






"Lah, apa hubungannya, Yuk?" Tanya Binnie polos pada sang ketua kelas.

"Jadi gini loh Ananda Binnie yang disayangi teman-teman, karena hari diluar hujan deres dan kelas kita sangat amat diujung, membuat guru males jalan kesini. Takut basah," jelas Donghyuk dengan sabar.

"Kan bisa pake payung," sahut Hayoung yang ikut mendengarkan penjelasan sang ketua kelas.

"Mereka gak punya payung kali," Yugyeom membantu sang ketua kelas menghadapi anggota kelasnya yang super duper lemot.

"Ya kan bisa dibeli," sahut Winwin.

Donghyuk, emosi. Matanya mulai mengeluarkan laser.g

"Ssst, diem aja lu," Midam membekap mulut Winwin agar pemuda yang berbakat dalam pelajaran pendidikan kewarganegaraan alias PKN itu diam.

"Miskin banget guru kita gak bisa beli payung, apa harus gue beliin dulu, ya?" Ujar Saerom sarkas dengan tampang yang ia buat sesedih mungkin.

"Heh! Mulut," Eunha yang duduk disebelahnya memperingati sang teman.

"Jadi, kita disuruh ngapain?" Tanya Jiho jengah.

"Disuruh meringkas materi tentang bagian-bagian sel," ujar Donghyuk. Anggota kelasnya beberapa ada yang mengangguk kemudian mengeluarkan buku biologi, ada juga yang acuh tak acuh, mabar lanjot terooooos.

"Ho, sini!" Panggil Lisa agar Jiho bergabung.

"Join gak, Chae?" ajak Jiho yang sebangku sama Chaeyeon.

"Gua sama Solbin aja," jawab Chaeyeon, Jiho mengangguk kemudian berpindah kearah meja dibarisan sebelahnya. Mejanya Jihyo dan Rose. Sementara Mina dan Lisa putar balik, biar sambil nugas sambil gosip.

"Laper parah, makan dulu kali ya?" Ajak Lisa. Rose mengangguk setuju. Akhirnya mereka bangkit menuju kantin.

"Ada yang mau ikut gak? Mau ngantin," ajak Lisa. Tak ada yang menyahutinya, "sedih bat gua dikacangin, awas ye lu pada."

Lisa pundung.

📌

"Oh, jadi Eunha salah paham gara-gara lu nge-reply story kakak kelas yang jadi mantan lo itu?" Tanya Jaehyun, dijawab dengan anggukan oleh Jungkook.

"Sabar ye brad, mungkin ini cobaan," Mingyu menepuk-nepuk punggung konco kentelnya itu.

Mereka asik lagi tenggelam dalam dunia masing-masing. Jungkook yang main handphone (balesin chat mbak pacar yang masih ngambek kayanya), Jaehyun yang masih lanjut makan gorengan, serta Mingyu yang fokus mabar.

"Ih, kok kalian disini? Cabut ya?!" Tuding Jiho ketika memasuki kantin pakde Ucok.

Kantin pakde Ucok ini strategis banget berada didekat kelas 11, terutama kelasnya Jiho dan kawan-kawan. Nyebrang doang nyampe dah tuh.

"Suudzan mulu, Ho. Heran," sahut Mingyu masih fokus pada layar ponselnya.

Mereka sibuk memilih gorengan dan duduk disamping tiga cowok ini.

"Buk Bora gak masuk kan? Udah gue duga," kata Jungkook.

"Siapa sih yang mau masuk dikala hujan deres seperti ini?" Ujar Rose kemudian menggigit risoles kesukaannya.

"Emang hujan tuh pembawa berkah," sambung Lisa.

"Salah satu contohnya jamkos ye, Lis?" ujar Mina tertawa.

Kebetulan sekali ketika Mina sedang tertawa, Mingyu memperhatikannya. Indah dengan background air mata Tuhan membuatnya tampak sempurna. Tiba-tiba terputar sebuah backsound dikepalanya.






"Cantik. Ingin rasa hati berbisik..."
























"Ih, Mingyu sawan senyum-senyum sendiri!" Pekik Rose ngeri.

"Edan banget," Jihyo geleng-geleng takjub.













malam minggu nih~~~

Classmate 2.0 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang