Akhirnya rapat perdana masalah film terlaksana pada hari ini. Tentang pembagian peran, tugas, dan lain-lain. Rapat dibuka oleh Jaehyun beserta jajarannya. Ruang kelas disulap jadi ruang rapat, maksudnya semua anak kelas pada merapat gitu gak lagi jauh-jauhan kaya Saerom sama Hyunbin. Ekhem.
Rose dari tadi melengos aja gitu kaya gak ada semangat-semangatnya, padahal selama proses pengerjaan naskah dia tuh kaya yang happy banget, paling excited lah istilahnya. Tapi kali ini matanya yang tampak bersinar seolah tertutup bayangan hitam sehingga tampak seolah-olah meredup.
Percaya atau enggak dari tadi tuh mulutnya Junhoe gatal banget pengen nyeplos nanya ada apa sebenernya, cuma gengsi aja gitu. Aduh, anak muda. Akhirnya yang dilakukan Junhoe adalah hanya diam sembari bertanya pada angin melalui bahas kalbu apa yang sebenarnya terjadi.
Junhoe khawatir? Gak, dia cuma kepo. Denial.
"Jadi gitu guys, kalian ada saran tambahan atau enggak?" ujar Jaehyun yang sedari tadi memimpin rapat, sesekali dibantu oleh Jiho dan Minghao buat ngejelasin.
"Udah pas deh kayanya, cuma masalah mic aja yang gimana tuh?" tanya Chan selaku kameramen dan juga editor, yang mana bagian ini adalah tanggung jawabnya.
"Nah, buat masalah begitu nanti udah di bagi kedalam sub-unit. Kameramen, editing, lighting bakal di koordinir sama Minghao. Tata busana sama tata rias bakal dikoordinir Jiho. Pemeran bakal dikoordinir sama Rose. Dan anak-anak properti, gue yang koordinir," jawab Jaehyun yang diikuti anggukan mengerti dari anak kelas.
"Oke deh, sekarang untuk rapat singkat silahkan semua anggota bicara sama ketua koordinasinya apa aja yang tidak mengerti," Minghao mengarahkan anak-anak Mipa 8.
Karena kebagian mengkoordinir para pemeran, Rose akhirnya duduk diantara mereka. Matanya tetap terlihat tidak fokus, tapi ia tampak baik-baik saja. Tangannya mulai membuka naskah film yang sudah difotokopi beberapa rangkap untuk masing-masing pemeran.
"Nah jadi, Yuju tuh sebenarnya akal dari semua kejahatan ini. Dia tuh kaya Bintang utamanya tapi tersembunyi gitu, sementara Roa orang yang Yuju manfaatkan buat ngelancarin aksinya. Kalau kalian berlima bagian mecahin misi, bisa disebut pemeran utamanya juga sih," Rose menjelaskan sambil melihat kearah teman-temannya yang mengangguk paham.
"Oh, berarti kita kaya detektif gitu ya, Ceu?" tanya Eunha.
"Iya, tapi bukan detektif banget sih. Sejenis itu lah," jawab Rose, "nanti kita bikin grup deh, ya? Biar kalau ada yang mau ditanyain jadi enak gitu," usul Rose kemudian menutup naskahnya karena Jaehyun sudah menghentikan rapat singkat ini.
"Boleh," Jihyo mengangguk setuju.
Kebetulan anak-anak yang kebagian sebagai pemeran itu ngambil tempat agak kebelakang, jadinya Rose juga males balik kedepan. Kebetulan banget disampingnya yang duduk adalah si Junhoe.
"Diem doang, tumben," ujar Junhoe pelan pertama kali.
"Males ngomong apalagi sama lo," Rose menggedikkan bahunya acuh.
"Dih, galak amat. Diputusin Taeyang ya, lo?"
"Diem deh, gak usah bawa-bawa nama tuh orang, bikin kesel aja," sewot Rose membuat Junhoe mengangguk paham, "lagian siapa juga yang pacaran sama Taeyang?" lanjut Rose masih dengan nada kesal.
Junhoe kembali diam, matanya menatap Jaehyun yang sedang menjelaskan poin-poin didepan sana. Meski matanya fokus tapi pikiran Junhoe sudah kemana-mana. Junhoe tahu kalau Rose menyukai Taeyang si anak Ips, Junhoe bukannya cemburu dia hanya tidak mau kalau anak dikelasnya ini dekat-dekat dengan Taeyang and the gang. Junhoe juga tahu kalau dua hari yang lalu Taeyang resmi jadian dengan Yuju Calista.
Ini bukan Yuju Mipa 8, tapi Yuju Ips 1. Mungkin saja Rose kesal mendengar kabar itu, entahlah Junhoe tidak peduli. Denial.
Akhirnya rapat sederhana itu berakhir, anak Mipa 8 kembali ke posisi mereka kembali menunggu Bahasa Indonesia mereka masuk, Bu Taeyeon. Masih ada waktu sejam lagi hingga mata pelajaran Pak Aron selesai, anak Mipa 8 banyak memanfaatkan waktu ini buat istirahat.
"Hayoung bawa gitar gak? Gue mau nyanyi dong," pinta Rose pada Hayoung yang duduk dibangku belakangnya. Gadis mungil itu mengangguk kemudian mengambil gitar yang tersandar ke dinding untuk diberikan pada Rose. Ngomong-ngomong Rose lumayan pandai main gitar, tidak kalah dari Hayoung.
Minghao yang baru kembali ke bangkunya sehabis ngobrol sama Jaehyun tertarik melihat Rose dengan gitarnya, "nyanyi dong, buk. Jangan galau mulu."
"Diem kau tembok kamar mandi," balas Rose kemudian melirik sekitar. Didepannya ada Mina yang lagi berduan sama Mingyu, si Midam diusir kearah bangkunya Gyuri, sementara Junhoe sudah ngemper dibelakang buat mabar.
"Nyanyi apa nih?" tanya Mina pas denger genjrengan gitar Rose.
"Nyanyi buat Mingyu."
"Eit jadi malu, gue udah punya Mina, nih," balas pemuda berkulit Tan itu sambil senyam-senyum menjijikkan.
"Saatnya kuharus berubah..... i want to a fakboi, i want to be a fakboi, i want to be a fakboi, i want to be a fakboi~"
"Rose anjing," umpat Mingyu kesal, sementara Mina dan Minghao puas banget ketawanya. Komplotan mereka tambah ramai setelah Jaehyun, Jiho, Jihyo, Lisa, dan Junhoe ikut bergabung. Sempat dimarahi oleh Binnie karena menghalangi AC jadinya. Sesekali Byungchan dan Hayoung yang dibelakang mereka ikutan menyahut.
Rose sibuk memainkan gitarnya, mungkin begini cara salah satu gadis itu menghilangkan rasa sedihnya. Rose tidak munafik, ia benar jatuh hati dengan sikap Taeyang meski kadang tetap sok gak suka, begitupun sekarang, ia seolah sedang dipermainkan oleh pemuda jangkung itu. Mulutnya terkadang ikut menyanyikan bait lagu yang di request teman-temannya.
Tak sengaja kedua maniknya bertemu dengan manik elang Junhoe. Tatapan pemuda itu keras, mengisyaratkan banyak arti yang tidak bisa Rose pahami. Di matanya terdapat perasaan kesal, marah, dan lega secara bersamaan, membuat Rose tidak dapat menangkap maksudnya. Apa yang Junhoe coba transfer kedalam perasan Rose?
Rose tidak memiliki jawabannya.
'What are you doing, June?' batin Rose.
---
Yuju Calista Puteri----
selamat pagiii semuaaa🌸🌸
drop lagu pertama yang kalian dengerin hari ini dong.
kalau aku lagunya NCT 127 - Mad City.jangan lupa vomment lhoooi
KAMU SEDANG MEMBACA
Classmate 2.0 ✓
Humor"Gak ada yang namanya kelas buangan, kita bisa nunjukin kalau kita lebih mampu daripada mereka!" -97 line(s) ©winniedepuh, 2019