Akhirnya tugas seni budaya milik pak Aron terlaksana juga. Sudah dua minggu berlalu, bahkan naskah sudah siap, hanya merampungkan sedikit lagi. Rose beneran gak nyangka kalau proyek mereka bisa kaya gini. Genre yang dipilih juga gak tanggung-tanggung, mystery/thriller.
Big Project (4)
Jaehyun: Ceu, gimana naskah?
Minghao: 👍
Jiho: 👍
Jaehyun: Gua gak nanya lo berdua ini mah tolong.
Jiho: Wkwkwkwk
Minghao: Ini Rose kaga nongol kalo gak lagi kpop pasti lagi rebahan
Jiho: Ih, sotoy banget Minghao.
Rose: Udah jadi, tinggal ending dikit lagi.
Rose: bakal dilanjut sama JihoJaehyun: Yaudah, besok sore kita kumpul dirumah Jiho, ya?
Minghao: Jam 3?
Jaehyun: Jam 2
Jiho: Laju bener pak
Jaehyun: Sssttt, diem
Akhirnya, di sore hari jum'at yang terik banget ini, Rose melajukan motornya kerumah Jiho. Beneran ini mah, meski beda komplek tapi Rose tetap pake outer dan juga masker biar gak iteman. Panas banget, cuy.
Pas Rose nyampe disana, belum ada siapa-siapa, cuma ada Jiho yang lagi santai nonton film di laptopnya.
"Masuk, Ceu!" ujar Jiho, segera saja cewek dengan rambut pirang itu masuk sambil menggerutu.
"Bener-bener si Jaehyun, gak tau apa dia kalau jam segini tuh panas banget?!" cerca Rose sesaat baru saja ia duduk disofa ruang tamu rumah Jiho.
Gadis dengan rambut dikepang menyamping kaya elsa di frozen itu melihat kearah jam tangannya, pukul 14.20 Wib. Rose pikir ia sudah sangat terlambat, tau-taunya malah dirinya yang duluan tiba.
Akhirnya Jiho mengeluarkan minum, es sirup marjan yang warna merah. Ini mah belum diminum udah keliatan seger banget, anjay. Langsung saja tangan Rose mengambil segelas sirup tersebut dan meminumnya buru-buru, maklum gan, haus.
Ada kali ya 20 menitan Rose berada dirumah Jiho, bahkan gadis itu sekarang udah rebahan di karpet Jiho. Suara motor berhenti membuat dua gadis ini menoleh, disana berdiri Jaehyun dengan topi hitam serta kaus berwarna hitam pula. Asli Rose jadi ngeri, apa orang ini tidak takut terbakar?
"Jam 2, oke jam 2. Matane jam 2!" kesal Rose kemudian lanjut scroll twitternya. Balas-balasin rep dari mutualannya tentang grup band favoritnya, Hari6.
"Lah, gua kira si Minghao udah dateng," ujar Jaehyun kemudian duduk disamping Jiho. Rose berasa laler dah ini.
Baru aja Jaehyun ngomong gitu, suara kasak-kusuk terdengar diluar. Ternyata itu Minghao, dan tidak sendiri.
"Assalamualaikum!" sapa pemuda dengan suara berat, siapa lagi kalau bukan Junhoe?
"Loh, kok disini?" tanya Rose bingung.
"Jawab dulu salamnya," dibalik Junhoe ada suara adem yang sedang mengingatkannya, Eunwoo.
"Oh, iya. Waalaikumsalam. Kok kalian ikut?" tanya Rose bingung.
"Antek-antek gua, biasa," jawab Minghao acuh. Ya emang sih, akhir-akhir ini Minghao mainnya sama Junhoe dan Eunwoo. Gak tahu deh tuh kabarnya orgen tiga putra. Lagi berantem kali, ya? Tau dah, bodo amat.
"Kita mau jadi hidden members dong," ujar Junhoe sambil mendelik ke Jaehyun. Ya udah, Jaehyun mah iya-iya aja. Kalau Eunwoo mah sebenarnya adalah asisten sutradara, tapi Rose maksa supaya Eunwoo jadi pemeran nantinya.
"Jadi, mau bahas apa?" tanya Minghao sambil menuangkan sirup ke gelasnya, "rebahan mulu lo gak dimana-mana."
"Berisik kamu mas," balas Rose acuh. Sementara Junhoe hanya memperhatikan kedua orang yang sedang ribut itu.
"Endingnya udah jadi, gue sama Rose milih buat bikin ini jadi plot twist," ujar Jiho trus ngasihin naskah yang udah dia print buat dibaca sama Jaehyun. Ketiga pemuda yang lainnya ikut membaca juga.
"Anjir kenapa jadi-"
"Gak keduga, kan? Plot twist," ujar Rose memotong ucapan Junhoe.
"Hm, naskah udah bagus. Kita udah bisa mulai reading. Nah sekarang artisnya siapa?" tanya Jaehyun.
"Pokoknya pemeran utamanya Eunwoo, karena dia doang yang cocok. Ketua timnya si Junedi aja nih, bisa," sebagai penulis naskah, Rose menyarankan usulannya.
"Trus yang buat couple ini cocok banget Jungkook sama Eunha, villainnya Roa sama Yuju. Gua mikir gitu sih," ujar Jiho juga.
"Oke, kita tampung dulu usulan kalian. Woo, gimana? Lo mau?" tanya Jaehyun pada Eunwoo yang makanin biskuit roma kelapa sambil dicelup ke sirup.
"Boleh deh," Eunwoo mengangguk tanda setuju.
Mereka lanjut bahas tentang semua peran, masalah kamera, dan juga properti lain-lain. Kebetulan, wali kelas mereka siap mendanai buat keperluan pembuatan film untuk tugas seni budaya ini.
Tak terasa sudah pukul setengah 6, Rose merenggangkan otot-ototnya yang kaku karena harus merevisi beberapa naskah yang typo dan tidak nyambung. Lebih diperhalus, istilahnya.
"Dasar tugas! Kerjaan lo bikin capek aja, kenapa sih?" ujar Rose frustasi.
"Kalau gak mau capek nikah aja sama gua, ceu," celetuk Junhoe kemudian menegak sisa sirup di gelasnya.
"Hah, liat muka lu aja gua capek, Jun. Gimana mau nikah sama lu? Hiiiiih," Rose menggedikkan bahunya ngeri, membayangkan saja gadis itu tak bisa.
"Sok nolak lu ah."
"Bacot banget Junedi, heran gua."
"Kalian tuh gak capek ribut mulu?" tanya Minghao heran.
"Diem!"
"Iya maaf, bener-bener ni tugas!" ujar Minghao lagi. Jiho sama Jaehyun puas banget ketawanya sementara Eunwoo cuma senyum kalem aja.
"Udah, ah. Yuk, pulang."
---
maaf aku update gak jelas tengah malem gini :(((
jangan lupa vomment yaaaw 🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Classmate 2.0 ✓
Humor"Gak ada yang namanya kelas buangan, kita bisa nunjukin kalau kita lebih mampu daripada mereka!" -97 line(s) ©winniedepuh, 2019