8. Nyangkut

6K 666 15
                                    

Hari senin yang melelahkan sebentar lagi akan berakhir, anak kelas mipa 8 lagi menanti Pak Seongwoo, guru agama mereka. Seperti biasa si bapak bakal masuk setengah sebelum jam pelajaran habis.

Kebetulan banget sehabis ganti tempat duduk yang diadakan sebulan sekali, Hyunbin kebagian tempat yang kalau siang dan matahari naik panasnya bakal minta ampun. Ujung-ujungnya dia pindah ketempat Byungchan dan Eunwoo yang bulan ini pindah tempat didepan papan tulis alias paling depan.

Yang paling kasihan sih kayanya Dokyeom sama Junhoe, pindahnya bener-bener di depan meja guru. Poor Junhoe and Dokyeom.

"Cincin siapa tuh, Yung?" tanya Hyunbin pada Byungchan yang duduk disebelahnya.

"Cincin gua lah, beli didepan dulu. Goceng doang ini," ujar Byungchan sambil terkekeh sampai matanya hilang.

"Dih gocengan, gak modal amat lu," cibir Hyunbin, "pinjem dong," lanjutnya lagi yang bikin Byungchan emosi.

"Lu lebih gak modal, anjir," kesal Byungchan tapi tetap meminjamkan Hyunbin cincinnya.

Disini posisinya Pak Seongwoo baru saja masuk kelas, Hyunbin memasukkan cincin besi itu kejari manisnya ternyata malah longgar.

"Longgar ah," ujarnya kemudian memindahkan cincin itu kejari tengahnya.

Setelah menjelaskan materi yang ternyata lebih banyak bercandanya, Pak Seongwoo keluar dari kelas juga. Jam berikutnya adalah biologi sama Buk Bora.

"Cincin gua, Bin. Ntar ketangkep Buk Bora," pinta Byungchan pada Hyunbin.

Segera saja Hyunbin melepaskan cincin itu dari tangannya, tapi malah gak bisa.

"Kenapa kalian?" tanya Rose yang duduk dibelakang mereka.

"Ini cincinnya Byungchan nyangkut ditangan gua, gak bisa keluar," ujar Hyunbin 'agak' panik.

Akhirnya Rose, Jiho, dan Mina mendekat kearah mereka. Satu persatu mencoba melepaskan cincin tersebut dengan berbagai cara. Mulai dari Mina yang pelan-pelan sampai Jiho yang bar-bar.

"Sakit anying, Ho," ujar Hyunbin, Jiho nyengir aja. Mau putus rasanya jari Hyunbin ditarik Jiho.

"Pergi ketempat bude sana, minta tolong lepaskan pake sabun. Gua biasanya gitu bisa," ujar Binnie ikut memperhatikan.

Akhirnya Hyunbin dan Byungchan pergi ketempat kantin bude, gak lama balik cincinnya masih ada.

"Udah setengah mati anjir gua lepas, tetep gak bisa," ujar Hyunbin mulai frustasi.

"Lo sih goblok, ada-ada aja sih kerjanya. Udah tau jari tuh jempol semua, sok-sokan lagi make cincin Byungchan," ujar Saerom yang diikuti toyoran kecil ditangannya Hyunbin.

"Bodo, Sae."

"Gua tadi nyari di youtube katanya bisa pake benang," ujar Bangchan. Rose mendekat dan mencoba, kebetulan didalam tas Hyunbin ada benang jahit yang fungsinya juga gak jelas buat apa.

Rose sama Mina mulai melakukan operasi pada jari Hyunbin untuk mengeluarkan cincin itu. Hyunbin nahan sakit soalnya ya emang sakit anjir, sampe biru gini kok jarinya.

"Gila, dingin banget woy tangannya," ujar Donghyuk setelah merasakan suhu permukaan jari Hyunbin.

"Santai dah lu, gak sakit mah gini doang," gatau ini Hyunbin lagi nenangin yang lain apa diri sendiri.

"Maaf kasih pasien kami udara, jangan bikin pengap!" teriak Rose agar anak-anak yang lain munduran dikit, pengap anjir.

"Udah guys, sumpah udah biru gitu. Cabut ajalah lagi, kasihan tau," ujar Eunha histeris.

Gak lama Buk Bora akhirnya masuk dan melihat ada keributan apa dikelas ini. Buk Bora kaget melihat kondisi jari Hyunbin yang udah begitu biru mendekati hitam.
click

"Kenapa bisa jadi begini? Udah cabut dulu itu, darahnya gak mengalir," panik si ibu. Bu Bora akhirnya membawa Hyunbin kekantin bude lagi biar dibuka menggunakan pisau.

Namun, hasilnya nihil cincin itu masih gak bisa dibuka.

"Kita potong ajalah jarinya si Hyunbin," ujar Hanse yang udah terlanjur kesal.

"Sembarangan lo," sahut Hyunbin cepat. Yang bener aja, masa iya gara-gara sebuah cincin jari tengahnya hilang? Kan gak lucu.

"Bude gak punya kikir, gunting rumput yang ada. Mau gak?" ujar si Bude. Panik lagi dah itu si Hyunbin.

"Ya udahlah bude mau gimana lagi kan, potong aja dah itu jarinya," sahut Hayoung, bukannya mencari cara temannya yang lain malah ngetawain.

"Emang gak ngebantu lu pada," ujar Hyunbin panik-panik magic.

"Potong ajalah cincinnya, ditoko emas bisa kok. Paling kena tiga puluh ribu, gue gitu kemaren," ujar Eunha.

Akhirnya dengan semua keputusasaannya Hyunbin pergi ke toko emas ditemani Bu Bora. Ya daripada jarinya hilang satu juga kan?

"Ini mah dari kisah Hyunbin kita diminta buat kaga minjem-minjem barang orang," sahut Sujeong kemudian dibenarkan dalam hati sama anak-anak yang bukan balik ke kelas malah nyangkut duduk dikantin.

"Trus juga kita diminta sadar diri, udah tau itu jari jempol semua malah gayaan make cincin Byungchan," sahut Saerom dengan semangat. Ya gimana ya, jari Byungchan tuh mungkin lebih kerawat dan lebih kecil dari jari Yuju yang raksasa abis.

"Balik ke kelas yuk," ajak Rose pada yang lain. Mina setuju, sedangkan Lisa, Jihyo, dan Jiho lebih memilih ngadem di aula.

Mereka jalan balik ke kelas sambil makanin chiki-chiki, pas masuk kelas malah kaget.

"IH SIAPA NIH?" tanya Rose heboh.

"Kenalin, siswa baru dikelas kita. Robert," ujar Dokyeom.

"HAHAHAHAHA, GOBLOK!" ketawa Rose terbahak-bahak.

Apa alasan Rose tertawa terbahak-bahak?

























Double update gak???

Classmate 2.0 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang