Jam yang paling disukai anak-anak SMA Jaya Bangsa adalah jamnya Pak Baekhyun dan jamnya Pak Aron. Karena apa? Karena pada jam pak Baekhyun kita bebas ngapain, materinya Prakarya dan Kewirausahaan. Sementara kalau Pak Aron, bapaknya jarang masuk trus belajarnya di aula. Mantep.
Sekarang adalah jam favorit sebelas mipa delapan. Selain jam terakhir sebelum pulang, jam ini adalah jam Pak Baekhyun.
"Jadi, kita akan bagi dalam delapan kelompok ya? 2 cewek 2 cowok," Pak Baekhyun udah megang undian buat masing-masing orang, "yang cewek dulu ngambil kedepan."
Setelah yang cewek-cewek ngambil nomor mereka, dilanjutin sama yang laki-laki. Jiho kebagian nomor 4 sama Rose.
"Yes, sekelompok!" Jiho dan Rose tos bersama.
"Gua berharap yang cowoknya dapet Eunwoo," ujar Jiho dan disambut pertanyaan mengapa dengan ngegas dari Rose, "anaknya serba bisa soalnya."
---
Dewi fortuna memang sedang memihak mereka ternyata, sekolompok sama manusia serba bisa seperti Eunwoo. Akhirnya setelah banyak perdebatan tidak berguna dari Rose, Jiho, dan oknum J, kelompok mereka sepakat buat ngerjain tugas dirumah Jiho.
"Pokoknya kita bikin yang modalnya paling rendah!" ujar Rose bersemangat, trus lanjut lagi cari-cari apa yang mau dibuat.
"Bikin DIY kotak makeup aja gimana? Cuma modal kardus sama bungkus kado doang ini mah," ujar Jiho. Oknum J yang ternyata adalah bapak wakil ketua kelas alias Jaehyun, mulai memperhatikan video yang lagi ditonton Jiho.
"Anjir jauhan dikit, Jae. Bikin salting," ujar Jiho terus terang. Ya gimana dong ini tidak salting, wong Jaehyunnya mepet banget lagi ke wajah Jiho.
"Terus terang banget sih lu," Rose melempar double tape kearah Jiho. Anaknya nyengir doang.
Gatau aja nih Jiho, yang salting malah Jaehyun ini!
Eunwoo bagian ketawa ganteng aja. Hshshs modyaaar.
Akhirnya mereka mulai bekerja, motongin kardus ngelapisin sama kertas kado. Pokoknya target hari ini harus udah selesai, karena ya bikinnya juga gak ribet-ribet amat gitu loh.
"Ada yang liat cutter gak?" tanya Rose.
"Sama gua, Ceu. Mana yang mau dipotong? Biar gua aja, tajam ini," ujar Eunwoo, dengan senang hati Rose membiarkan pemuda itu memotong kardusnya.
"Udah ganteng, serba bisa, gentleman lagi. Jadi cowok gua yuk, Woo?" celetuk Jiho yang lagi mengukur ukuran kardus yang mau dipotong.
Rose kaget, Jaehyun sontak memukul pelan kepala Jiho menggunakan kardus.
Eunwoo ketawa ganteng lagi, "jangan sembarang, Jiho."
SIAP MAS SIAPPPP
---
Julukan Eunwoo yang memang sudah diakui satu SMA Tunas Bangsa itu membuat bangga teman-teman sekelasnya.
"Bangga deh, sekelas sama lu," ujar Hayoung sambil menstabilo catatannya.
"Belum ada apa-apa yang bisa dibanggain dari gua, Hay," ini Eunwoo jawabnya sambil ketawa yang sangat ganteng.
"Dih kalau yang modelan lu gak ada yang bisa dibanggain, apa jadinya Hanse coba? Jangan merendah ah," celetuk Sujeong, Hanse yang mendengar langsung menjitak kepala gadis itu.
"Sembarangan kalau ngomong. Ntar kalau gua lebih mantep dari Eunwoo, kicep lu," balas Hanse, Sejeong bodo amat aja sambil meledek Hanse.
"Eunwoo, Jaehyun, dan Jihyo adalah harta karun berharga kelas ini. Harus dilindungi dengan amat sangat baik," ujar Hayoung sambil mau membuka botol minumannya yang baru dibeliin sama Gyuri, "btw, makasih beb," ujar Hayoung ke Gyuri.
Belum sempat Hayoung membuka botol air mineral itu, Eunwoo langsung meraihnya dan membukakannya untuk Hayoung.
"Nikahin ajalah gua sekarang, Woo!"
---
Sehabis mengambil nilai praktek lay up basket, anak laki-laki lebih milih main sepakbola. Anak perempuan tetap milih ngaso dipinggir lapangan.
"Eunwoo tuh apa ya yang gak bisa dia lakuin? Udah tadi paling tinggi nilainya, sekarang main bola mantep banget lagi. Ini gua bener-bener takjub dah," ujar Saerom membuka awal pembicaraan.
"Dia juga pinter main gitar sama drum kan? Meja dikelas digebukin mulu anjir," ujar Roa sambil ikut memperhatikan.
"Mana sesekali jadi model buat usaha maknya juga," Sujeong menambahkan. Cewek-cewek yang lain pada ngangguk mengiyakan.
"Ada sih satu yang gak bisa Eunwoo lakuin," ujar Lisa.
"Hah? Apa?" Tanya Yuju sangat kepo.
"Yang gak bisa dilakukan Eunwoo tuh... jadiin Chaeyeon pacarnya," jawab Lisa yang membuat anak-anak kelas pada cengo semua.
"LISAAAAA!!!" Chaeyeon refleks langsung memukul lengan kanan gadis itu karena sebal.
"Anjir Chae! Lo nolak yang modelan Eunwoo?! Tipe lu yang modelan Dokyeom ya?!" tanya Jiho tak percaya. Sebagai fans Eunwoo garis keras tentu saja ini sangat menggangunya.
"Ih itu dulu kan cinta monyet tau," Chaeyeon memberikan penjelasan.
"Oh, kalau sekarang udah bisa dipikirin lagi dong?" ujar seseorang dari belakang mereka. Eunwoo.
Iya, Eunwoo lagi ngambil bola yang keluar lapangan kebetulan deh tuh kedengeran.
"Oh, shit!" ---Rose yang kaget pada hari Rabu yang cerah.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Classmate 2.0 ✓
Humor"Gak ada yang namanya kelas buangan, kita bisa nunjukin kalau kita lebih mampu daripada mereka!" -97 line(s) ©winniedepuh, 2019