Hari kamis yang mendung ini membuat lesu anak-anak Mipa 8, belum lagi mereka habis kuis PKN mendadak yang jawabannya udah panjang banget kaya kisah cinta Eunwoo dan Chaeyeon. Padahal sekolah juga baru dua minggu, hadeh.
Dokyeom memutuskan untuk membentang tikar yang emang ada dibelakang, difungsikan sama anak kelas buat makan bersama kalau siang—yang cowok doang sih. Soalnya pada males kalau makan di kantin, banyak yang gibahin mereka.
Mulai deh tuh, manusia-manusia sejenis Dokyeom, Hyunbin, dan Mingyu rebahan disana. Mungkin pada capek juga soalnya sebelum PKN itu mapelnya Fisika, dilanjut dengan kuis yang allahu akbar bikin tangan pegel banget.
Ini kenapa pada gak pulang, karena emang belum waktunya balik. Masih ada setengah jam lagi sampai bel berbunyi, tadi Bu Nana keluar cepet karena ada urusan. Makanya kuis yang seharusnya dua soal jadi cuma satu. Iya, satu doang tapi jawabannya sangat super.
"Jun, genjreng," pinta Minghao trus ngasihin gitarnya ke Junhoe. Ya udah mulai deh tuh ngamen tidak dibayar oleh orkes tiga putra yang udah lama gak kedengaran kabarnya. Chan sibuk menabuh meja, Junhoe bermain gitar, dan Dokyeom bangkit untuk nyanyi.
"Yak! Kawan-kawan sekalian, janganlah gundah gulana, marilah kita bergembira dengan lagu mundur alon-alon," sahut Dokyeom trus di hadiahi lemparan kertas sama Yuju, "apa sih, Juy?" tanya Dokyeom cukup kesal.
"Dari mana bahagianya lagu mundur alon-alon, ogeb?" kesal Yuju. Lagu bahagia mah kaya balonku, pelangi, sama bintang kecil, begitu menurut Yuju.
"Trus lagu apa dong?" tanya Dokyeom lagi.
"Lagunya si itu aja, siapa sih namanya? Yang lebih dari egoku," ujar Yuju, kali ini giliran Solbin disebelahnya yang menyentil jidatnya Yuju. Sama aja ogebnya, gak ngerti lagi.
"Jun, putar," melihat tak ada pergerakan, Sujeong mengambil alih posisi vokalis. Gadis dengan tingkat kegilaan yang cukup tinggi itu, naik keatas kursi. Botol minum Luda yang aman diatas meja, berubah menjadi mikrofon jadi-jadian.
"Botol gua..." sedih Luda sambil menatap botol minumnya yang ada bacaan 'don't touch my boyfie'.
"Sikat, Jeong!" Bambam dan Hanse ikutan berdiri untuk meramaikan. Sementara Hyunbin dan Minghao tampak tak peduli dan tetap melanjutkan aktivitas molornya.
"Yang, yang, yang, digoyang-goyang, yang. Dut, dut, dut, yuk kita berdangdut..." sepenggal lagu dari Rita Sugiarto itu sukses membakar jiwa-jiwa murid yang semula lemas, lesu, lunglai, alias 3L.
Dipojokan kelas, Jiho dan Chaeyeon sibuk ngevideoin kelakuan teman mereka. Kali ini Lisa dan Rose bergabung, dapat dilihat kini betapa hebohnya suasa konser mendadak Mipa 8.
"Gak, gak, gak kuat. Gak, gak, gak kuat. Aku gak kuat, sama playboy-playboy..." Lisa bergaya ala-ala anggota girlgroup populer pada masanya itu.
"Lihat yang bening belok, lihat yang mulus belok. Ampe yang disebelah kaya bego..." Rose dengan sendirinya menyambung lagu yang dibawakan Lisa. Sujeong tak kalah heboh ketika menyanyikan lagu itu.
Kini Yugyeom menyalakan proyektor biar enak karokeannya. Duh, kenapa gak dari tadi, sih? Ini kasian tangan Junhoe dan Chan udah melepuh karena kelamaan gendangin meja sama main gitar.
"Lagu Sm*sh! Gua kangen Morgan Oppa!"
"Bisma guys, OMG!"
Chaeyeon udah capek banget ketawa sampai batuk-batuk, apalagi kala menyaksikan Mingyu yang menghayati banget nyanyiin lagu Malaysia yang judulnya 'Suci Dalam Debu'.
"Suatu hari nanti, pastikan bercahaya..." aduh benar-benar deh ini Mingyu gak cocok jadi abangnya Chaeyeon. Yang satu caur, yang satu lagi kalem banget. Udah kaya air dan api.
"Woy, udah bel tuh. Pulang, pulaaaaang!" teriak Donghyuk membubarkan anak kelasnya yang masih sibuk nyanyi dan menjadi pusat perhatian beberapa siswa dan siswi yang lewat disana.
Tanpa ba-bi-bu, tentu saja dengan senang hati anak Mipa 8 pulang kerumah mereka. Begitu pula dengan Jiho, gadis itu segera menuju kearah scoopy pink kesayangannya. Ugh, Jiho benar-benar merindukan kasurnya.
Dengan kelajuan sedang, motor matic itu bergerak stabil dijalanan yang padat ini. Arah rumah Jiho itu ngelewatin tempat nongkrong anak Mipa 8 alias ngelewatin warung Bang Jackson.
Masih dengan seragam sekolah, dapat Jiho lihat beberapa anak kelasnya ada yang nongkrong disana, salah satunya Jaehyun. Pemuda dengan senyum seadem ubin mesjid itu mengangkat tangannya, dadah-dadah kearah Jiho.
"PULANG!" teriak Jiho nyuruh si Jaehyun buat pulang.
"NEBENG DONG!" balas Jaehyun teriak, tanpa diduga, Jiho yang belum jauh itu berhentiin motornya.
"BURU NAIK!" perintah Jiho, dengan hati riang gembira pemuda itu menuju kearah Jiho.
"Jae, mobil lu—" belum sempat Jungkook menyelesaikan ucapannya, Jaehyun sudah melempar kunci mobilnya terlebih dahulu.
"Anterin kerumah, ya?" pinta Jaehyun kemudian langsung cabut menuju kearah Jiho.
Iya, Jaehyun rela balik naik scoopy pink dari pada honda jazz putih asal bersama Jiho.
----
pagiii semua 💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Classmate 2.0 ✓
Humor"Gak ada yang namanya kelas buangan, kita bisa nunjukin kalau kita lebih mampu daripada mereka!" -97 line(s) ©winniedepuh, 2019