"Lo beneran nolak ajakan si Chungha buat jadi partner promnya, Doy?! Gila ya lo?!"Doyoung yang sedang fokus dengan sketchbook nya itu dengan sengaja mengabaikan pertanyaan lebay Joy.
"Wah, serius lo, Doy? Chungha yang cantik gitu lo sia-siain padahal si Jun, temen kelas gue yang ganteng banget itu aja ditolak sama Chungha. Lah, lo yang bentukannya abstrak gini sok-sokan nolak. Kayak ada yang mau jadi partner lo aja ntar."
"Banyak yang ngantri malah." Ucap Doyoung kelewat santai, masih fokus dengan sketchbook dan pensilnya. Entah apa yang sedang digambarnya.
"Atau lo emang beneran belum move on ya dari, Sejeong? Trus lo mau ngajakin dia jadi partner prom lo? Ya menurut gue sih pergi ke prom party bareng mantan kayaknya gak ada salahnya juga sih, Doy."
Mendengar ocehan panjang lebar itu, Doyoung hanya bisa menghela nafasnya lalu melirik sahabatnya sekilas.
"Gue udah move on, ya."
"Oooh aja. Iyain aja."
Gadis itu menyeruput sedikit es teh yang ada di tangannya sebelum lanjut berbicara."Atau lo mau ngajakin temen kelas yang naksir sama lo itu ya? Siapa namanya, Sina? Sani? Eh, siapa sih? Yang cewek Jepang itu, Doy!"
"Sana, begok. Gak. Bukan dia yang mau gue ajakin."
"Ya trus siapa dong, Doy? Masa lu pergi sama si Ten sih? Kan gak lucu!"
Doyoung yang masih saja fokus pada sketchbooknya memutar bola matanya malas.
"Kepo, lo. Lagipula dari kemarin nanya itu mulu. Kenapa sih? Eh, tolong ya! Jangan makan keripik di atas kasur gue!"
Joy yang terciduk pun langsung buru-buru turun dari kasur Doyoung. Takut si sahabat marah beneran. Ia lalu duduk di karpet tempat Doyoung berada.
"Ya, gue kepo aja. Soalnya temen kelas gue banyak yang nanyain lo. Makanya kasitau gue dong, Doy! Ribet amat lo. Sok misterius. Cih!"
Melihat Joy yang pura-pura ngambek dengan mengembungkan pipi dan mengerucutkan bibirnya itu, membuat Doyoung tidak tahan untuk terkekeh pelan.
"Ada deh. Pokoknya dia beberapa hari ini sering ngikutin gue kemana-mana. Anaknya tinggi, rambutnya pendek, cerewet, ngeselin. Tapi gemesin juga."
Joy yang mendengar ciri-ciri gadis yang disebutkan Doyoung auto berpikir keras berusaha menebak.
"Hah? Gimana, gimana? Siapa sih? Perasaan gue gak pernah lihat ada cewek yang berani ngikutin lo deh, Doy. Rambut pendek, cerewet trus ngeselin kan si Yeri? Tapi Yeri boncel. Yang tinggi siapa, ya? Masa Yerin sih, Doy? Atau Hayoung?"
Gadis itu masih terus bertanya antusias ke Doyoung yang saat ini bahkan terkekeh sedikit lebih kencang memperhatikan tingkah sahabatnya.
'Dasar cewek gak peka.'
"Lo beneran mau tau?" tanya Doyoung yang tentu saja di balas anggukan ribut dari Joy.
"Jangan kaget tapi, ya."
"Tergantung. Kalo lo bilang lo bakal pergi sama si Ten gue bakal kaget lah. Eh, tapi gue bakal lebih kaget kalo lo bilangnya mau ngajak gue." ucap Joy disertai tawa pelan.
"Yaudah. Gue maunya lo kaget aja, deh."
Joy yang bingung akan pernyataan
Doyoung menyerngitkan dahinya. Maksudnya ia akan benar-benar pergi dengan Ten, gitu?"Nih, jawabannya." Doyoung menyerahkan sketchbook yang tadi ia kerjakan(?) ke atas pangkuan Joy, kemudian bangkit menuju pintu kamarnya.
"Jangan kaget. Jangan teriak juga, ntar. Udah malem, nih." ucap Doyoung sebelum menutup pintu kamarnya.
Pemuda itu berjalan menuruni tangga menuju ke dapur untuk mengambil beberapa camilan. Saat melangkah melewati tangga terakhir ia tertawa puas mendengar teriakan sahabatnya dari dalam kamarnya.
"Doyoung, sialan! Ini kan gambar muka gue!!!"
•_•_•_•
'Ya gue juga mau lah, bego! -Joy
•_•_•_•
Notes :
This is the shorty one wkwk.
Aku juga mau pergi ke prom sama cogan macem kak Doyoung hehe.*Kak Doyoung mau jemput mbak Joy ke prom party hehe* /ganteng banget sumpah/
Thankyou for reading <3
xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
JOY TO THE WORLD!
FanfictionKumpulan oneshoot Joy x Cogan! Warning : random couple and cringe story.