Late Night Drive [Park Chanyeol]

1.4K 206 7
                                    

Sudah tiga puluh menit sejak Mercedes Benz AMG-G65 milik Park Chanyeol menyisir jalanan malam kota Seoul yang masih saja ramai walau sudah dini hari.

Dan sudah hampir tiga puluh menit juga sosok wanita di sampingnya terdiam tanpa kata. Hanya menatap jalanan di luar dengan bosan. Sesekali menyenderkan kepalanya di kaca mobil, atau kembali duduk dengan tegak.

Suara Abir mengalun indah di dalam mobil Chanyeol. Lagu Tango yang menjadi favorit wanita itu bahkan sama sekali tidak digubrisnya. Padahal biasanya wanita itu akan menaikkan volume sembari ikut bernyanyi dengan keras.

Chanyeol sebenarnya tahu kalau kekasihnya ini, Park Sooyoung, sedang memiliki masalah. Berpacaran selama tiga tahun tentu saja membuatnya hapal betul sifat kekasihnya. Kalau Sooyoung sudah request ingin jalan-jalan malam dengannya, itu artinya wanitanya ingin menghilangkan penat atau stressnya. Tidak peduli apakah mereka memiliki tujuan atau tidak. Yang penting Chanyeol mengajaknya keluar sebentar sebelum balik ke rumah katanya.

Dan Chanyeol, sebagai lelaki yang luar biasa pengertian, tidak akan bertanya atau memaksa Sooyoung menceritakan masalahnya duluan. Ia akan menunggu Sooyoung bercerita sendiri. Dan biasanya memang begitu.

Tapi hari ini mungkin sedikit berbeda. Wanita yang biasanya cerewet menceritakan masalahnya dengan tampang kesal yang menggemaskan itu bahkan tidak mengeluarkan sepatah kata pun sejak masuk ke dalam mobil.

Chanyeol melirik jam tangannya sekilas.

01.35

Sebenarnya dirinya besok pagi ada rapat penting yang harus dihadiri. Ingin rasanya ia memutar balik stirnya saat ini juga karena sungguh dirinya sedikit mengantuk dan sedikit kesal juga dengan Sooyoung.

Tapi lelaki yang memiliki kadar kesabaran tingkat dewa itu akhirnya menyerah saja. Biarkan saja saat ini ia menghabiskan waktunya dengan wanitanya.

"Mau ke pantai, sayang?" tanya Chanyeol pelan sambil mengusap kepala Sooyoung.

"Hm. Boleh." jawab perempuan itu lalu meraih telapak tangan Chanyeol. Menggenggamnya erat.

Lelaki itu tersenyum merasakan tangan kecil Sooyoung yang terasa hangat. Sungguh rasa kesalnya yang tadi hampir saja hadir menguap seketika.

~~~

Mereka sudah sepuluh menit terdiam di pinggir pantai. Dengan Chanyeol yang merangkul Sooyoung dari samping. Sedangkan wanita itu menyenderkan kepalanya di bahu Chanyeol.

"Chaeyeon ingin menikah."

Oh, akhirnya wanita itu mulai bercerita.

Mengesampingkan keterkejutannya, Chanyeol membiarkan Sooyoung melanjutkan ceritanya.

"Ia mengajakku bertemu tadi siang. Katanya Mingyu sudah melamarnya tiga hari yang lalu. Tapi adikku itu bahkan belum menjawab lamarannya. Ia galau. Aku, kakaknya, juga masuk jadi alasan galaunya. Katanya ia tidak ingin melangkahiku.

Ibu sudah tahu. Dan kau juga pasti tahu bagaimana reaksi ibu. Ia daritadi terus menghubungiku."

Ya, Chanyeol sebenarnya tahu dengan jelas bagaimana reaksi Ibu Sooyoung. Ibunya itu pasti akan menasehati -atau memaksa anak sulungnya untuk segera menikah.

Mereka berdua sejak setahun yang lalu memang sudah didesak oleh kedua orangtua mereka untuk menikah. Karena menurut orangtua-orangtua itu, usia 27 tahun merupakan usia yang sudah sangat pas untuk mengakhiri masa pacaran mereka.

Namun entah mengapa keduanya juga masih menolak untuk segera melangsungkan pernikahan. Belum siap selalu dijadikan alasan.

Jauh di dalam hati Sooyoung, wanita itu sebenarnya sangat ingin segera dilamar kekasihnya. Dan pernah karena Ibunya memaksanya cepat menikah, ia nekat meminta Chanyeol menikahinya. Tetapi jawaban Chanyeol yang katanya belum siap membayangkan rumitnya rumah tangga membuat wanita itu tidak pernah bertanya tentang hal itu lagi.

"Bukan maksudku memaksamu, Chan. Aku hanya ingin bercerita saja. Jangan dipikirkan." tenang Sooyoung takut kekasihnya itu kepikiran tentang ceritanya barusan.

Sungguh ia tidak ada maksud apa pun. Lagipula wanita itu tidak berharap banyak kepada Chanyeol untuk segera melamarnya. Istilahnya ia sudah pasrah saat ini untuk menunggu.

"Hm. Sebenarnya aku sudah memikirkannya akhir-akhir ini. Ayah juga semakin mendesakku."

Kemarin, saat ikut Baekhyun ke rumahnya, ia pulang disambut oleh istri dan bayinya yang menggemaskan. Itu sedikit membuatku iri. Lalu aku berkhayal bagaimana kelak jika kau dan bayi kita menyambutku pulang. Dan hatiku tiba-tiba menghangat membayangkannya."

Angin malam di pantai membuat Chanyeol semakin mengeratkan dirinya ke tubuh Sooyoung yang masih diam mendengarkannya. Ia kemudian mengecup sayang puncak kepala Sooyoung.

"Jujur, aku tidak tahu kenapa masih saja ragu. Tapi, satu yang harus kau tahu. Hatiku tidak pernah ragu untuk menjadikanmu milikku."

Seketika, Sooyoung mendongak menatap Chanyeol. Kekasihnya itu ternyata sudah menatapnya serius sejak tadi dengan senyum di wajahnya.

"Maaf, aku mungkin membuatmu menunggu terlalu lama, Sayang."

Sooyoung menggeleng pelan mendengar Chanyeol berkata seperti itu.

Lelaki itu mendekat ke arahnya. Menempelkan dahi mereka berdua lalu menatap Sooyoung dengan mantap.

"Ayo, menikah, Park Sooyoung."

Kalimat yang sudah lama ingin Sooyoung dengar akhirnya diucapkan Chanyeol membuat air matanya tumpah. Lalu menenggelamkan wajahnya di dada Chanyeol sembari mengangguk mengiyakan.

"Huh, akhirnya."

Mungkin besok pagi Chanyeol akan menyuruh Baekhyun saja yang menggantikan dirinya menghadiri rapat. Karena sekarang ia ingin mengajak wanitanya pergi ke rumahnya dan menghabiskan hari ini dengan membahas masa depan mereka berdua tanpa tidur. (/'-')//'-')

•_•_•_•

'hehe mau ngapain emang sampe gak tidur?'-author'-')






notes :

Finally Park couple wkwkwk!
Akhir-akhir ini jarang nemu Chanyeol-Joy di pairing-in jadi couple :v lebih banyak jadi siblings deh kayaknya hehe

Btw mau dong cowok sesabar kak ceye😥 hahah in your dreaaam-_-

Btw mau dong cowok sesabar kak ceye😥 hahah in your dreaaam-_-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*terinspirasi setelah liat foto ini :v*

Thankyou for reading <3

xoxo

JOY TO THE WORLD!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang