"Jā, mata ne, Joy-chan.""Hai. Mata ashita, Yuta-san."
Joy membalas salam pamit Yuta kepadanya.
Setelah menutup gerbang rumahnya, gadis itu kembali ke teras rumah tempat mereka belajar tadi. Merapikan buku-buku yang masih berantakan. Saat berbalik untuk masuk ke dalam rumah, ia dikejutkan dengan Taeyong, pacarnya, yang berdiri tepat di depannya.
"Astaga. Bikin kaget aja!"
Gadis itu memukul pelan dada Taeyong yang saat ini sedang tertawa.
"Martabak, nih."
Mereka kemudian duduk di teras rumah Joy. Sembari memakan martabak yang dibawa Taeyong tadi, Joy bercerita tentang pelajaran bahasa Jepangnya tadi dengan Yuta, kakak kelasnya.
"Aku gak tau kalau Kak Yuta pinter banget ngajarinnya. Kayaknya cocok kalau beneran jadi guru." pujian yang dilontarkan Joy ke Yuta membuat Taeyong memutar kedua bola matanya.
"Emangnya kamu gak bisa belajar bahasa Jepangnya sama Sana atau Momo, ya? Atau sama Sakura aja, sepupunya Yuta."
"Ck, mulai lagi deh cemburuannya."
"Ya, kamu tau kan, kalo-"
"Kalo Kak Yuta pernah suka sama aku? Lagipula itu kan udah lama. Yang penting sekarang pacar aku kan Kakak."
Taeyong hanya tertawa melihat Joy yang wajahnya sekarang cemberut dengan martabak yang masih dikunyahnya.
"Iya, maaf. Gak lagi cemburu, deh."
'Gak tau kalau besok pagi.' lanjut Taeyong dalam hati.
Sebenarnya Yuta itu merupakan teman akrab Taeyong. Mereka berdua sekelas, satu ekstrakulikuler basket dan dance, pokoknya lumayan akrab, deh. Tapi sejak Taeyong berpacaran dengan Joy, entah kenapa Yuta jadi sedikit berbeda dengannya. Walaupun mereka berdua masih sering nongkrong bareng sih.
Bukannya Taeyong tidak tau kenyataan bahwa temannya itu sudah naksir dengan Joy dari dulu. Bahkan Yuta sudah pernah nembak Joy satu tahun yang lalu, yang sayangnya ditolak oleh gadis itu.
Sebut saja Taeyong tukang tikung atau apapun. Tapi kan dia juga punya perasaan suka ke Joy. Kata Taeyong sih kalau perasaan gak bisa disembunyiin apalagi ditahan.
Tapi anehnya, bahkan sampai Taeyong dan Joy berpacaran pun, cowok Nakamoto itu tidak pernah menyerah mencari perhatian Joy. Entah dengan merayunya dengan panggilan cantik, sampai tidak pernah absen memberinya susu stroberi favorit Joy tiap pagi.
Cowok mana sih yang tidak panas pacarnya diperlakukan seperti itu?
Apalagi ketika Taeyong pernah sekali menegur Yuta, temannya itu bahkan menjawab kelewat santai :'Kan lo belum jadi suaminya. Masih ada kesempatan dong buat gue.'
yang buat Taeyong hampiiiir saja menghajar wajah Yuta yang dihiasi senyuman lebar itu.
Joy sih maklum saja dengan perhatian yang Yuta berikan selama ini. Cewek itu mungkin kelewat polos tiap meminum susu stroberi dari Yuta karena katanya :
'Kasian Kak Yuta. Kata Mama gak boleh nolak pemberian orang.'
Cemburu Taeyong akhir-akhir ini meningkat pesat sekali. Ketika tiba-tiba Joy bercerita kalau ia meminta tolong ke Yuta untuk menjadi guru bahasa Jepangnya. Gadis itu butuh belajar bahasa Jepang dari sekarang, karena cita-citanya yang ingin mengambil Sastra Jepang jika kuliah nanti.
Dan Taeyong sudah bisa membayangkan bagaimana senyum lebar Yuta yang menyebalkan itu ketika mendengar permintaan Joy.
Apalagi tadi, ketika ia berjalan menuju rumah Joy, Taeyong tidak sengaja bertemu dengan Yuta yang sedang tersenyum sendiri seperti orang gila di depan rumah Joy.
Saat melihat Taeyong, cowok itu lantas tersenyum makin lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOY TO THE WORLD!
FanficKumpulan oneshoot Joy x Cogan! Warning : random couple and cringe story.