Your Jasmine [Do Kyungsoo]

1.1K 165 27
                                    


°

°

°

"Kak Wendy serius?"

"Ya iyalah. Kamu udah nanya ini sebelas kali, lho, Dek. Pokoknya datang aja nanti ke gedung teater jam 4 sore ini." suara Kak Wendy yang serak berat itu terdengar kesal sekali di seberang sana.

"Emmm. Tapi Kak-"

"Udah ah, bawel. Gak kasian dengar suara Kakak yang udah mau hilang ini? Oh iya, jangan sampai telat ya latihan pertamanya! Fighting, Joy!"

Kak Wendy akhirnya memutuskan panggilan teleponnya. Mungkin dia lelah aku hubungi dengan pertanyaan yang sama dari kemarin.

Aku yang saat ini sedang berada di halte bus fakultas dengan tidak tahu malunya berteriak sambil mengacak-acak rambutku kesal. Tak peduli beberapa mahasiswa yang lewat memperhatikanku aneh.

Oh, aku juga tidak tahu sebenarnya sekarang aku sedang kesal atau gregetan atau terlalu excited dengan situasi ini.

Jadi begini ceritanya. Kemarin, Kak Wendy —kakak tingkatku dari Club Paduan Suara tiba-tiba menghubungiku berkata ia meminta tolong agar aku menggantikannya sebagai penyanyi utama paduan suara dalam acara pensi kampus yang akan diadakan empat hari lagi. Alasannya, karena Kak Wendy mengalami alergi karena salah makan, hingga membuat pita suaranya menjadi membengkak dan dokter menyarankan ia tidak menyanyi dulu selama satu bulan.

Kak Wendy berkata salah satu alasan memilihku agar menjadi penggantinya karena aku cepat menghapal lirik lagu dan suaraku yang cocok dengan lagunya yang bertema Disney. Awalnya aku menolak karena merasa minder dengan suaraku yang tidak sebagus Kak Wendy yang luar biasa itu —ya walaupun aku memang punya bakat menghapal lirik lagu dalam waktu cepat sih. Apalagi rasa minderku bertambah ketika tahu siapa yang menjadi penyanyi utama lainnya dalam acara pentas seni itu.

Kak Dyo alias Do Kyungsoo alias si penyanyi kampus alias kakak tingkat pujaan hatiku.

Sial.

Aku memang sudah lama ngefans berat pada Kak Dyo. Tapi ketika mendengar gosip-gosip murahan yang katanya kalau Kak Dyo sedang dekat dengan Nayeon —si cantik primadona Club Paduan Suara itu, aku yang memang gampang sekali menyerah ini memilih mundur perlahan saja.

Dan itu juga salah satu alasanku menolak permintaan Kak Wendy. Tapi aku akhirnya luluh juga ketika Kak Wendy merayuku agar aku menerima permintaannya dengan berkata bahwa ini mungkin kesempatanku untuk bisa dekat dengan Kak Dyo.

Aku yang masih melamun dengan pikiranku yang melayang itu harus dikagetkan dengan sebuah getaran pesan yang masuk di ponselku.

Kak Dyo
Latihan di gedung teater sekarang.

Oh, sial. Bunuh saja aku di rawa-rawa sekarang.

~~~

Aku berjalan cepat sambil mengecek jam di ponselku. Butuh lima menit lagi untuk sampai ke gedung teater yang berada di ujung fakultasku tadi.

Sial, aku telat dua puluh lima menit dari waktu latihan yang dijanjikan. Salahkan diriku yang melamun tidak jelas di halte bahkan setelah menerima pesan dari Kak Dyo tadi.

Akhirnya setelah lima menit, aku sampai juga di dalam gedung teater yang ramai oleh teman-teman Club Paduan Suara yang rupanya sudah mulai berlatih sejak tadi.

Aku berjalan ke dekat panggung dengan sedikit gugup sambil mengutuk diriku pelan ketika melihat Kak Dyo yang berdiri di pinggir panggung ternyata memperhatikanku dengan wajah datarnya.

JOY TO THE WORLD!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang