[feat. Jeon Wonwoo]
"Demi Tuhan, kau sudah memutar lagu itu berkali-kali sejak tadi." Sindir Wonwoo tajam. Melirik Mingyu yang malah tertawa lalu lanjut saja bernyanyi satu lagu yang diputarnya empat kali beturut-turut. Tidak terpengaruh sama sekali dengan sindiran hyungnya itu."Ah, dan tolong kecilkan suaramu. Kau bukan Seungkwan atau Dokyeom." Sindir Wonwoo sekali lagi saat Mingyu makin bernyanyi dengan semangatnya.
"Hahaha. Astaga." Mingyu tertawa. Akhirnya berhenti melanjutkan nyanyiannya. Menatap Wonwoo yang duduk di depannya dengan tatapan mencibir sekaligus lucu –karena Wonwoo terlihat kesal sekali.
"Baiklah." Mingyu meraih ponselnya. Menutup aplikasi musiknya dengan cepat. Kemudian mencibir lagi. "Cih, pura-pura tidak suka. Padahal tiap malam didengar sampai tertidur."
Wonwoo menaikkan alisnya. "Apa?"
"Bwahaha– iya-iya, aduh." Keluh Mingyu setelah Wonwoo –dengan joroknya mencipratkan susu di mangkok serealnya menggunakan sendok. Sekilas lupa kalau hyungnya itu tidak berperikemanusiaan.
"Aku hanya suka lagunya, kok. Aku juga suka suara Joy Red Velvet." Wonwoo masih menatapnya datar. "M-maksudku karena aku menonton dramanya. Jelas aku jadi suka." Tambahnya dengan gesit.
Wonwoo melengos. Merasa nafsu makannya menguap, ia membersihkan mangkok dan gelasnya. Mencucinya bersih lalu berniat meninggalkan penyebab nafsu makannya menguap alias Mingyu sendiri di dapur.
"Jadi, kapan hyung berani confess?" sergah Mingyu cepat sebelum Wonwoo berhasil melewatinya.
Wonwoo lantas terpaku di tempatnya berdiri. Menoleh ke arah Mingyu yang sibuk menaik turunkan alisnya. Kemudian menghela napasnya, menyerah untuk kembali duduk di tempatnya tadi.
"Apa lagi?" bisik Wonwoo setelah melirik kanan kiri. Takut member lainnya menguping. Walau sebenarnya percuma karena semuanya jelas tahu bagaimana Wonwoo dengan perasaan diam-diamnya, naksir personel Red Velvet itu sejak masa SMA.
"Tidak tahu. Belum berani." Lanjutnya yang membuat Mingyu menyembur tawanya lagi yang kali ini didiamkan saja oleh Wonwoo. Karena pemuda itu malah sibuk dengan pikirannya tentang betapa pengecut dirinya.
"Oh, iya! Sudah pernah ku bilang belum, kalau aku punya kontak kakaotalknya? Aku dengan baik hati akan mengirimimu –ish, kenapa sih?" Mingyu kira setelah susu tadi, tidak ada yang bisa dilempar Wonwoo. Ternyata remahan kripik tidak luput jadi senjatanya kali ini.
"Kau dapat darimana?" tanya Wonwoo serius.
"Astaga, hyung." Mingyu menyeringai. "Itu tidak penting sama sekali."
"Tentu penting!"
"Tidak sama sekali karena confess-mu ke Joy noona jauh lebih penting –ah siap hyung, tenanglah." keluh Mingyu saat kali ini matanya tidak lepas dari jari Wonwoo yang sudah bersiap –sekali lagi melemparnya. Pemuda itu berdehem beberapa kali. "Tiga hari yang lalu aku nongkrong bersama geng 97. Ya, aku dapat darisana." Lalu mendesah saat melihat tatapan tidak puas Wonwoo. "Well, maksudku, Joy noona kan berteman dengan beberapa dari kami. Dia sahabat lama Jaehyun, sejak debut kenal Yugyeom dan Jungkook, juga dekat dengan Cha Eunwoo akhir-akhir ini." jelasnya sejelas-jelasnya(?).
Wonwoo mengangguk mengerti. "Oh begitu. Tidak perlu mengirimiku. Akan ku minta sendiri. Nanti." Kata yang terakhir digumamkan ragu untuk dirinya sendiri.
"Kapan itu kapan? Pokoknya akan aku kirimkan kontak Joy noona sekarang. Terserah kau mau mengiriminya pesan atau tidak, hyung. Padahal ini kesempatan langka. Eksklusif ini, eksklusif!" Mingyu yang gregetan meraih ponselnya. Membuka aplikasi kakaotalk-nya, lalu jemarinya dengan cepat mengirimi kontak personal Joy kepada Wonwoo yang enggan membuka ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOY TO THE WORLD!
FanficKumpulan oneshoot Joy x Cogan! Warning : random couple and cringe story.