22). Kuat

1.3K 39 4
                                    

"Hallo Angkasa! Lo udah ngerebut Athala dari gue. Dari kecil gue udah selalu ngalah sama lo! Selama bertahun tahun lo hidup dalam kemewahan. Sementara gue, keluar masuk penjara" tegas Yoga.

"Gue gak bakal biarin lo ngehirup udara lagi kali ini dan seterusnya"

Dengan langkah perlahan Yoga mendekati Angkasa. 'Habis ini lo gak bakal bisa liat Athala lagi Angkasa!' batinnya.

"Yoga! mau ngapain lo!" teriak seseorang yang baru saja masuk ke ruang tersebut. Ia pun segera berlari mendekatinya.

"lo mau celakain Angkasa? Memang bener bener bangsat lo ya! Angkasa itu adik kandung lo sendiri!" tegas lelaki tersebut.

Yoga tekekeh lalu mendekat kepada lelaki tersebut. "Heh bocah ingusan! Lo tau apa! lo itu nggak tau tentang semua alur cerita hidup gue! Asal lo tau Angkasa ini telah merebut semuanya dari gue! Dia udah rebut Athala dari gue! Angkasa udah ngerebut orang tua gue. Dia enak enakan hidup mewah, gue di penjara bro!! Jadi jangan ngatur ngatur gue deh!"

"Itu cuma masa lalu, Yog. Nyokap dan bokap ngejauhin lo sama Angkasa itu karena mereka nggak mau lo kesiksa lihat nyokap dan bokap lo berantem setiap hari! Lo kira Angkasa hidup enak sama orang tua lo, Yog? Kaga, Angkasa itu jadi korban" Cetus Galen sambil menatap tajam Yoga.

Tak ada ucapan yangbkeluar dari bibir Yoga. Ia menatap sengit Galen, lalu keluar dengan tangan terkepal.

Galen menghela napas lega. Untung saja Yoga belum sempat mencelakakan Angkasa. Galen mendaratkan pantatnya di shofa rumah sakit sembari mengawasi Angkasa.

"Galen, bagaimana keadaan Angkasa?" tanya Athala yang baru saja masuk ruangan Angkasa dengan panik dan tergesa gesa. Athala menghampiri Angkasa yang masih terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. "Angkasa kenapa lo nggak juga sadar? Gue kangen sama lo"

♤♤♤

"Arga, tante lihatin, sekarang jarang banget sama Athala" ujar Nayya setelah Arga mencium punggung tangannya.

Arga menebar senyum kepada gadis empat puluh tahunan itu. "Arga sibuk tante, sekarang Athala dimana?"

"Athala ada di rumah sakit" jawab Nayya.

Mendengar rumah sakit, membuat hati Arga sedikit mengganjal. Ia takut jika ada apa apa sama Athala. Athala adalah cinta pertamanya. "Athala sakit apa tante?"

"Athala tidak sakit, Arga. Athala lagi jenguk kenzie" Katanya.

"Sampai sekarangvini Angkasa masih kritis tante?" tak menunggu jawaban dari Nayya--

"Yaudah tante, Arga langsung ke rumah sakit saja ya" pamit Arga yang lalu mencium tangan Nayya dan pergi dengan tergesa gesa.

"Ada di ruang

Sebenarnya, Arga ingin mengatakan sesuatu sama Athala. Tapi, bukankah ini sudah sering dia katakan kepada Athala. Yang ia takuti, hanya satu. Athala tidak akan menerimanya. Didalam mobil Arga sama sekali tidak nyaman. Semakin lama hubungan Arga dan Athala semakin jauh. Sangat jauh beda dengan Angkasa. "Nggak nggak, nggam mungkin gue biarin cowok bangsat seperti Angkasa nyakitin Athala"

Mobil sedan yang Arga tumpangi, tepat terhenti diparkir mobil rumah sakit. Ia memandang rumah sakit yang berdiri kokoh dihadapannya itu. Langkah kaki Arga terdengar di lorong rumah sakit yang sudah mulai sepi. Jelas saja, jam dinding bersar yang tertempel di dinding rumah sakit itu sudah menunjukkan pukul dua belas malam lebih. Ia pun menuju ruang ICU yang kemarin Angkasa tempati. Dengan perlahan ia pun mulai memutar knop pintu ruangan itu.

Sangat terlihat jelas, Athala tengab tertidur di sebuah bangku sambil menggenggam tangan Angkasa. Sakit rasanya. Arga memilih untuk memberikan selimut yang tergeletak diatas lemari kecil ke tubuh Athala. "Athala, lo nggak bakalan bisa gue gapai. Tapi gue nggak akan mundur sampai disini, Thala"

Arga pun keluar dari ruangan tersebut. Dengan tiba tiba, seorang lelaki yang sedang terbaring di shofa itu mengejutkan pandangannya. "Galen?"

Ia pun fokus kepada sebuah benda kotak yang tak jauh dari tempatnya sekarrang. 'Sasha♡: iya sayang, night and have a nice dream'

Sudah seperti orang bego saja. Arga keluar dari ruangan itu sambil bertanya dan menjawab pertanyaan itu didalam hatinya. 'sebenarnya, ada hubungan apa Sasha sama Galen? Selama ini Galen ada main sama pacar temennya sendiri'

"Ngapain lo disini?" ujar seseorang yang ada dibelakang Arga. Otomatis, Arga memutar tubuhnya 180° hingga menemukan Yoga disana. "Lo mau jemput Athala?"

Lelaki itu berjalan mendekati Arga dengan terkekeh. "hahaha! Arga Arga. Lo itu bego banget sih. Athala itu gak cinta sama lo!"

"Memangnya kenapa kalo Athala gak cinta sama gue? Lo pikir gue bakalan nyerah samapi disini? Nggak segampang itu, Bangsat!" ucap Arga tak mau kalah.

Yoga menghirup rokok yang sudah tinggal setengah saja. "wffuah... Kalo lo nggak percaya sama gue, pegang omongan gue kali ini"

"Kalo saja lo bisa dapetin Athala, Apapun yang lo minta dari gue, bakalan gue berikan ke lo!" lanjut Yoga.

Arga menyikapinya dengan tawa kecil. "Lo kira gue nggak mampu beli apa yang bakal lo beriin sama gue?¡"

♤♤♤

"Apa ada orang disini?" Angkasa menghentikan langkahnya. Sepertinya ruangan ini masih sama, hitam. Ia memutuskan untuk beristirahat di situ.

"Bodoh! Apa lo bakal nyerah gitu aja?" tanya seseorang dari sumber cahaya yang sangat terang. Ia hampir tidak bisa melihat siapa yang datang. Mulai  perlahan, wajah gadis tersebut mulai jelas. Namun kini, ia tak tah siapa nanya. "Lo harus kuat. Banyak kejutan yang menanti Lo"

"Kejutan? Apa maksut lo? Dimana gue? Apa gue bisa keluar dari ruangan ini?" tanyanya.

"Bisa saja"

"Bagaimana caranya" tanya Angkasa.

"Asal lo bakal janji sama gue, Apapun yang terjadi sama lo nantinya, lo nggak bakalan ngeluh" ucap gadis tersebut dengan melebarkan senyumnya.

Angkasa terus bertanya tanya pada dirinya. 'Apa maksut ucapan itu?' Hanya kalimat itulah yang terus terbayang di benaknya. Tiba tiba denyut kepala Angkasa semakin terasa. Ia kesakitan sembari memegangi kapalanya. "I will promise you!"

Gadis tersebut semakin melebarkan senyumnya. Ia mendekati Angkasa. "Tutuplah mata lo, rasakan apa yang terjadi pada diri lo saat ini. Rasakan aliran darah yang selalu mengalir pada diri lo! Sakit sakit tulang akibat hantaman itu akan membuat semua organ tubuh lo merasakan sakitnya"

"APA INI? SAKIT!! TOLONG GUE!" Teriak Angkasa yang ia ulangi berkali kali.

"Jika kamu terus mengeluh, lo tidak akan pernah bisa keluar dari ruangan ini. Pejamkan mata lo"

♤♤♤

Terimakasih udah baca sampaibdi part ini!
Jangan lupa vote ya guiss
Notice vote di layar hp itu semangat gue buat nulis lagi

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang